Tangsel, Skalainfo.net| Sekian lama tak kunjung usai hanya waktu yang berlalu, tidak ada penyelesaian kemelut antar warga di komplek perumahan Nusa Loka BSD-RMJ, hingga saat ini sebagian warga masih belum menerima dan tidak menganggap sah pemilihan RT. 02 yang dibentuk oleh RW. 04 komplek perumahan Nusa Loka BSD Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kota Tangsel. Atas kesepakatan warga menolak intervensi RW. 04 kepada warga RT. 02 maka pemilihan yang di gulirkan oleh RW. 04 dianggap tidak sah serta tidak sesuai dengan Perwal 103 Tahun 2022. Sabtu, 18/05/2024.
Penuturan seorang warga RT. 002/04 mengatakan, bahwa pemilihan RT yang dilakukan oleh sekelompok orang tanpa mengundang dan tidak mengajak mantan perngkat RT yang lama sangat tidak sesuai dengan Perwal 103 tahun 2022, maka warga RT. 02 sangat tidak setuju dan tidak sah pemilihan yang dilakukan itu, itu hanya dipaksakan saja, katanya.
Anehnya,..pihak Kelurahan RMJ juga tidak pernah turun kebawah untuk menyelesaikan masalah warganya hanya membiarkan saja masalah warga ini, sedangkan spanduk kami masih terbentang di perempatan pintu masuk Komplek Nusa Loka ini. Pemerintah seperti pembiaran saja masalah warga Nusa Loka ini, mungkin nanti menunggu waktu terjadi yang menggelegar sehingga lips service pengayoman turun tangan, tambahnya.
Awak media mencoba untuk menghubungi Lurah Rawa Mekar Jaya via celuler terkait permasalahan tersebut, Lurah menjawab dan mengatakan, lho,..emangnya masih ada spanduk itu…baiklah besok saya sarankan orang saya kesana, ucapnya.
Terlepas dari laporan itu kepada Lurah RMJ, nyatanya sampai saat ini warga RT. 002/04 Nusa Loka masih mencuat rasa tidak percaya atas kepemimpinan RW. 04 serta RT-RT bentukannya. Ketika awak media ini dihubungi oleh warga Nusa Loka, meminta hadir untuk menyaksikan pemasangan spanduk yang kedua oleh warga Nusa Loka yang tidak percaya bentukan RT terpilih oleh kelompok RW. 04.
Dan kesekian kalinya media ini memberitakan perihal ‘spanduk yang menyatakan Menolak Keras Intervensi oleh RW 04’ namun aparatur pemerintah Kota Tangsel tidak ada yang tergerak untuk menyelesaikan masalah pada warga RMJ tersebut. Sangat lemahnya pengawasan dari aparatur pemerintah sehingga tidak melihat gejolak yang menimbulkan kesenjangan social kepada warga masyarakat.
Satu bulan dari kejadian tahun 2023 lalu masalah tetap senyap, tiga bulan kejadian masih belum ada penyelesaian, enam bulan berjalan pemasangan spanduk itu masih belum ada yang turun untuk penyelesaian komunikasi yang tersumbat, sewindu juga masih komunikasi tersumbat, sampai saat ini mendekati satu tahun kejadian masih sama, seperti pada bulan Juni tahun 2023 lalu awal spanduk dipasangkan, terangnya.
Terangkum dalam pantauan awak media ini, tentunya ini sangat di sayangkan atas kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota kita yang sering mendapatkan piagam penghargaan dari pemerintah pusat, tetapi jeritan rakyatnya tidak pernah di dengarkan, mungkinkah hal semacam ini nantinya seperti yang menimpa kawan-kawan dan adek-adek kita saat beribadah Rosario mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM). Akibat lemahnya pengawasan pemerintah dan tersumbatnya komunikasi antar RT/RW dengan warganya..? (Red/Nadih).
Bersambung**