Baubau, Skalainfo.net| Terlahir sebagai seorang perempuan bukan berarti tidak bisa melakukan pekerjaan seorang pria. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ibu Mulyani asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berprofesi sebagai tukang tambal ban.
Saat jarum jam menunjukan pukul 07.00 WITA, Ibu Mulyani atau yang akrab di sapa Mama Susi bersama suami, berjalan menuju bengkel miliknya yang berada di Jalan Waode Wau, tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya.
Biasanya, wanita yang kini berumur 50 tahun ini. Bisa menambal lima hingga sepuluh ban setiap harinya dengan biaya 10.000 rupiah untuk ban dalam dan 15.000 rupiah untuk ban tubles tergantung jumlah kebocoran ban yang ditambalnya.
“Sudah 11 tahun saya bekerja membantu suami di bengkel. Kadang harus saya sendiri yang melakukan tambal ban baik motor ataupun mobil disaat suami saya keluar jika ada orang yang menggunakan jasa mobil untuk mengangkut barang,” kisahnya ketika ditemui dibengkel miliknya Selasa, 5/10/2021.
Dia juga menambahkan, kegiatannya membantu suami bekerja dibengkel terpaksa dilakukan agar asap dapur tetap mengepul dan untuk menghidupi kedelapan anaknya yang dimana tiga diantara duduk di bangku kuliah.
“Dibengkel ini satu-satunya sumber penghasilan kami. Kalaupun ada tambahan terkecuali ada orang yang butuh mobil untuk angkat barang,” tuturnya.
Lanjut wanita yang dikenal ramah dan suka senyum ini menceritakan, terkadang disaat melakukan pekerjaannya tidak sedikit luka yang di dapatnya. Dia juga terkadang mengalami kesulitan disaat harus membuka ban mobil untuk di tambal. Bahkan tidak sedikit yang meragukan kemampuannya untuk menambal ban.
“Kadang itu ada yang bertanya bisa kah saya tambal ban ini, tapi saya hanya senyum dan jawab semua pasti bisa asal kita sabar. Kalau untuk luka pernah akibat saat buka ban mobil terkena letusan ban, tangan saya sampai sobek dan harus mendapatkan beberapa jahitan,” tutupnya. (Red/Muliadi S Azis).
Selain bisa menambal ban, Ibu Mulyani juga terkadang memperbaiki motor milik pelanggan dibengkel miliknya