Jakarta, Skalainfo.net| Pancasila berperan sebagai perekat dan pemersatu Bangsa Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan dan keberagaman Bangsa Indonesia yang terdiri dari dari berbagai suku, Agama, budaya dan bahasa. Pancasila juga terbukti mampu mempersatukan Bangsa Indonesia dalam menghadapi beragam tantangan dan ujian sejarah. Konsep ke-Tuhan-an dalam Sila Pertama Pancasila yang sifatnya universal seharusnya dapat menjadi ‘perekat’ persaudaraan ke-enam agama yang sudah dinyatakan sah diakui oleh Pemerintah.
Bukankah esensi beragama itu adalah menghargai keberagaman, ada unsur kasih sayang, cinta damai, peduli terhadap sesama ciptaan Tuhan, tetapi mengapa masih saja terjadi perseturuan. Kita bersaudara, harusnya saling membantu, saling mencintai dan dapat menghargai semua perbedaan. Sesungguhnya hanya ada satu yang harus kita lawan yaitu pengkhianat bangsa seperti kaum intoleransi.
Dalam acara refleksi akhir tahun serta doa bersama para tokoh lintas agama yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Damai (FID) yang diketuai oleh Ustad Reza di Wisma Sangha Theravada Indonesia – Jakarta dan dihadiri oleh para tokoh lintas agama seperti Prof. Dr. KH. Manarul Hidayat (Pimpinan Pondok Pesantren Al Manar Azhari), Bhante Dhamasubho Mahatera (Tokoh Buddha), Habib Al Athos, Pendeta Jacky Manuputty (Persekutuan Gereja Indonesia), Budi S. Tanuwibowo (Konghuchu – Ketua MATAKIN), Ustadz Reza Zulkifli (Ketua FID), Theo Sambuaga (Dewan Pembina FID), Dr. Jerry Sambuaga (Tokoh Pemuda – Ketua AMPI) dan Michael Benyamin Sinaga (Tokoh Pemuda).
“Paparan sangat luar biasa yang disampaikan oleh para tokoh lintas agama yang hadir pada hari ini, dimana Pancasila – Bhinneka Tunggal Ika – NKRI dan UUD 1945 menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tolong sampaikan pesan damai ini kepada seluruh masyarakat” seperti yang disampaikan Ustadz Reza Zulkifli selaku Ketua Forum Indonesia Damai siang tadi 15 Desember 2024.
Beberapa contoh nilai-nilai Pancasila yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: saling tolong-menolong, berani membela kebenaran, bangga dan mencintai keberagamman.
Sessuai tema yang diangkat dalam pertemuan ini, Pancasila perekat Bangsa meneggambarkan bahwa Pancasila memilki kemampuan untuk menjaga, mengambangkan serta mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Agama itu tidak bisa menjadi alat pemersatu, agama bisa menjadi alat untuk bertemu. Dengan bertemunya para tokoh agama, mudah-mudahan apa yang disampaikan sama dengan yang dilakukan,” ujar Bhante Dhamasubho Mahatera, salah satu tokoh lintas agama dari Buddha yang hadir.
Menjadi sebuah harapan, bahwa jangan menjadkan Pancasila semata-mata sekedar ideologi saja, akan tetapi pandanglah Pancasila sebagai perekat Bangsa tanpa melihat perbedaan, tutupnya. (Red/Billy).