Tangsel Skalainfo.net| Seorang pemimpin akan dinilai dari rekam jejaknya. Apakah ia termasuk pemimpin yang sukses atau sebaliknya. Apa indikasi suksesnya seorang pemimpin ?, jika terkait secara personal, ia seorang yang tulus dicintai warganya. Jika terkait dengan kebijakan, ia berhasil menciptakan keadilan sosial di tengah-tengah warganya. Selasa, 26/11/2024.
“Akuntabilitas seorang pemimpin adalah dengan menunjukkan kesungguhannya dalam melakukan yang terbaik untuk pemangku kepentingannya, baik di internal maupun eksternal organisasinya”.
Setiap kebijakan selalu diawali dengan gagasan konseptual yang jelas, substantif dan terukur dan yang utama dalam kebijakan publik yaitu keberpihakan. Keberpihakan yang dilakukan oleh Camat Ciputat, Kota Tangerang Selatan Bapak H. Mamat, S.E., M.M, salah satunya dilakukan dalam kunjungan setiap hari Jum’at dengan mengunjungi atau dalam bahasa Betawi disebut ‘nyaba kampung’ kepada warga di wilayahnya.
Berikut bincang-bincang awak media ini dengan bapak Camat Ciputat, “Ba’da sholat Jum’at saya secara rutin berdialog dengan warga yang dikoordinir oleh Lurah setempat, juga dihadiri oleh para Ketua RW dan Ketua RT, bersama warga untuk mengetahui informasi baik mengenai kemajuan maupun permasalahan yang ada, agar dapat segera dicarikan solusinya, karena saya ini pelayan masyarakat,” demikian yang disampaikan oleh Camat Ciputat kepada awak media Skalainfo.net pukul 11.30 siang hari Senin, 25 November 2024 di ruang kerjanya.
Selain itu, setiap hari Sabtu dan Ahad beliau melakukan sholat Subuh berjamaah di masjid-masjid, selain bertemu dengan warga juga menampung aspirasi Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid untuk mengetahui program dan kebutuhannya.
Terdapat 7 Kelurahan yang berada dibawah Kecamatan Ciputat, walau baru 2 tahun ini beliau menjabat sebagai Camat Ciputat namun program ‘nyaba kampung’ warga yang beliau lakukan sangat bermanfaat untuk mendekatkan warga dengan pemimpinnya, dimana akan terjadi komunikasi dua arah tanpa ada sekat pemimpin dengan yang dipimpin.
Pengalaman sebagai Lurah maupun Sekretaris Camat, membuat beliau memahami betul bagaimana menjadi seorang pemimpin yang berpihak kepada kepentingan masyarakatnya. Beliau juga memberikan arahan kepada seluruh staf di Kantor Kecamatan Ciputat, terutama yang langsung melayani kebutuhan masyarakat, harus benar-benar melayani serta membantu sampai apa yang dibutuhkan selesai segera, ungkapnya.
- Mamat, S.E., M.M sebagai Camat Ciputat sudah dengan benar menjalankan fungsi seorang pemimpin yang melayani masyarakat dan menjalankan tupoksi pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor: 25 tahun 2009.
Pengambilan kebijakan harus memenuhi kriteria: rasa keadilan, kepentingan umum, akal sehat dan regulasi, seperti yang disampaikan Bapak Anies Rasyid Baswedan dalam podcast Merry Riana, kenangnya.
Beliau juga memiliki beberapa program yang akan dikembangkan dari hasil ‘nyaba’ warga, berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan tenaga pendidik PAUD dan program sekolah bagi anak-anak tidak mampu di wilayah Ciputat.
“Secara konstitusional mendidik adalah tugas negara, tapi secara moral mendidik adalah tugas setiap orang terdidik,” seperti yang diungkapan oleh salah satu tokoh nasional pendidikan Indonesia, terangnya.
Semoga apa yang telah dilakukan oleh Camat Ciputat menjadi contoh bagi wilayah lain di Kota Tangerang Selatan untuk lebih ‘memperkecil jarak’ antara pemimpin dengan warganya. “Karena masyarakat membutuhkan pemimpin yang mampu membuat orang yang dipimpinnya bergerak turun tangan dan berkontribusi untuk meyelesaikan masalah,” ujar Camat Ciputat diakhir pembicaraan nya. (Red/Billy).