BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA NOMOR 2 TAHUN 2024 TENTANG PEDOMAN PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2024

Tangsel, Skalainfo.net| Tahun ini Pancasila berusia 79 tahun, sebagai alat pemersatu Bangsa. Pancasila memiliki makna yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia, Soekarno dalam pidatonya yang berjudul ‘Lahirnya Pancasila’ menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945.

Melalui Keputusan Presiden  Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Komitmen bersama segenap bangsa dan masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 dilaksanakan melalui upacara di seluruh wilayah Republik Indonesia dan kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Berkenaan dengan hal tersebut, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah mengeluarkan Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024. Puncak Acara Peringatan Hari Lahir Pancasila akan dipusatkan di Blok Rokan, Provinsi Riau. Acara tersebut akan dihadiri mulai dari Presiden, yang akan menjadi inspektur upacara sampai Aparatur Sipil Negara Pemerintah Daerah setempat. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani akan menjadi pembaca UUD 1945 dan pembacaan doa akan dibacakan oleh Menteri Koordinator PMK, Muhajir Effendy.

Mengambil tema ‘Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045’, pada peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini telah ditetapkan logo ‘Sandya Taru’ atau Pohon Persatuan yang mencerminkan persatuan, gotong royong dan kesetaraan.

FILOSOFI LOGO

SANDYA TARU: Logo utama Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mencerminkan akan persatuan, gotong royong dan kesetaraan. Sandya Taru atau Pohon Persatuan tercipta dari nilai Pancasila ketiga Persatuan Indonesia dengan Simbol Pohon Beringin. Layaknya pohon yang bermakna sumber kehidupan, Pancasila lahir menjadi kekuatan Bangsa Indonesia. Ia menancap dalam lubuk sanubari sebagai pemersatu bangsa yang bhinneka, kuat dan abadi. Pancasila telah menjaga jiwa-jiwa setiap insan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Ia membentuk karakter budi pekerti luhur dari generasi ke generasi.

Pohon Persatuan: Batang pohon dengan deburan ombak besar kiri dan kanan memaknai akan jiwa pemersatu yang kokoh dalam menghadapi segala tantangan untuk mengemban nilai-nilai Pancasila. 5 (lima) sila dipresentasikan oleh 4 (empat) daun sebagai tangan dan 1 (satu) daun sebagai kepala sekaligus ilustrasi angka 1, yaitu tanggal peringatan Hari Lahir Pancasila.

Penjaga dan Pertahanan: Ilustrasi Burung Garuda dan tameng dengan 4 (empat) helai bulu menjadi perekat dan pemersatu bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, budaya, dan bahasa demi mempertahankan visi dan misi Indonesia Emas di tengah tantangan global.

Generasi Penerus: Tunas pada puncak berwarna emas melambangkan proses proses upaya mencetak generasi emas penerus bangsa dengan kecerdasan yang komprehensif (produktif dan inovatif), berkarakter kuat (damai dalam interaksi sosial), sehat (menyehatkan dalam interaksi alamnya), dan berperadaban unggul.

Gotong Royong: Ilustrasi manusia bergandengan tangan mempresentasikan gotong royong mewujudkan pertumbuhan negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan dalam harmoni kesetaraan.

Globalisasi: Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun tersebut, Indonesia diharapkan sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.

(BPIP RI | Pedoman Identitas Visual Harlah Pancasila 2024)

(Red).

By Admin

-+=