Tangsel, Skalainfo.net| Tiga orang tua murid SD Negeri Pamulang Indah melaporkan tragedy pelecehan seksual yang dialami putrinya kepada Kepala Sekolah, dan berharap pelaku yang melakukan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dibawah umur itu segera ditangkap. Karena ketika tragedy itu terjadi masih dalam lingkup areal sekolah SD Negeri Pamulang Indah. Sabtu, 23/9/2023.

“Awak media saat menerima pengaduan tersebut, langsung mendatangi pihak sekolah SD Negeri Pamulang Indah untuk memastikan benar atau tidak kejadian pelecehan itu dilakukan dalam dilingkup sekolah”.

Kepala sekolah SD Negeri Pamulang Indah Suwito mengatakan, bahwa kejadian itu ada di lingkup sekolah ini, dan kami mengetahuinya setelah adanya laporan dari orang tua murid yang mengatakan anaknya sudah dilecehkan oleh seorang laki-laki yang memiliki warung es dikantin sekolah, ucapnya.

Dengan sigap kepala sekolah langsung mengumpulkan para guru-guru dan penjaga sekolah untuk membahas laporan dari orang tua murid tersebut, dalam mengambil langkah agar permasalahan yang terjadi ini cepat diselesaikan, katanya.

Awak media ini menanyakan apakah pelakunya itu seorang tenaga pendidik disekolah ini atau orang luar yang bekerja didalam lingkup sekolah..? dan apakah pelaku sudah ditangkap…?

Suwito mengatakan, “pelakunya itu bukan tenaga pendidik di sekolah, tetapi istrinya itu yang berjualan es dikantin belakang sekolah,” katanya.

Namun, kami sudah melaporkan kejadian ini kepada DPMP3AKB Kota Tangsel untuk ditindaklanjuti agar tugas kami sebagai pengajar dan mengajar tidak terganggu, oleh karena itu laporan serta keluhan orang tua murid sudah kami sampaikan kepada dinas tersebut, ungkapnya.

Untuk saat ini kami sangat lebih berhati-hati dan waspada kepada orang luar yang keluar masuk ke sekolah ini, kami merasa kecolongan atas terjadinya hal ini, antisipasi yang kami lakukan saat ini bersama komite sekolah mengaktifkan kembali satgas sekolah dan tentunya dengan nomor-nomor pengaduan apabila anak-anak siswa/siswi ada tekanan dan gangguan dari pihak luar, tutupnya.

Ditempat terpisah, ketua aktivis perlindungan anak dari Marcillea Foundation mengatakan, bahwa kasus ini akan kami pantau sampai para pelaku ditangkap, katanya.

Kami juga berharap kepada pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan DPMP3AKB agar kasus ini benar-benar cepat ditangani, sehingga anak-anak saat belajar lepas bullied dan tekanan, katanya dan kata-kata sekolah ramah anak itu bukan cuma sekedar jargon, tutupnya.

Sampai berita ini diturunkan awak media belum menemukan alamat si pelaku, kepada pembaca yang Budiman tetap waspada dan menjaga anak-anaknya terutama diluar sekolah dan dilingkungan kita masing-masing. (Red/Alfi).

By Admin

10 thoughts on “Dunia Pendidikan Tangsel Tercoreng lagi”
  1. komite mau ngambil kantin mamah saya apa ngusut kasus sih sebenernya? hanya rencana komite dan kepsek yg tau wkwkek

  2. klo mau usut, usut lah dulu bawa bukti dan korban. jangan kabur kalo ditanya korban mana, ngerti hukum ga sih. maen hakim sendiri mentang2 punya jabatan. ini sekolah pemerintah bos bukan sekolah nenek moyang lu

  3. tolong dong adminnya, klo bikin berita tuh harus diusut real apa fake. yg ngasih berita pasti emak2 kan. mereka ngasih bukti dan sanksi ga? admin pasti ngerti hukum kan? kalo saya ceritain disini panjang kayaknya kejadiannya. coba diusut tuntas dulu para komite sekolah sdn pamulang indah. saya sekeluarga sekolah disana kok, ya masa komite ngatur keluarga saya smpe anak cucu keluarga saya gaboleh nginjek kaki dan sekolah disana UU macam apa itu, adakah undang-undang seperti itu? kalo ada tolong dong min kasih saya pasal berapa dan uu no.berapa tahun berapanya. kami sekeluarga anak pendidikan yang gabisa dijatohkan segampang itu

Comments are closed.

-+=