Rio Vizky Romero Putra Nim. 221010200407 Copy

Oleh : Rio Vizky Romero Putra

(Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang)

Tangsel, Skalainfo.net| Keluarga adalah hal terpenting dalam kehidupan oleh karena itu terus dijaga dan kita lindungi, semakin ramainya warga disekitar kita, perlu kita perhatikan kemungkinan hal negatif terjadi saat anak kita bermain di rumah tetangga.

Kita sebagai orang tua harus lebih dulu mengenal siapa tetangga kita tersebut dan bisa memberi pemahaman kepada anak-anak kita agar bisa menghindari dari pelaku pelecehan seksual, karena kesempatan itu terjadi bukan dari orang jauh tetapi bisa dari orang-orang terdekat kita, ini yang perlu di waspadai. Minggu, 18/12/-2022.

Sudah tidak asing lagi sering kita mendengar maraknya terjadi korban pelecehan seksual ada dari kalangan kantor, keluarga, teman dan ditempat umum pun sering terjadi perilaku pelecehahan. Korbannya tidak tebang pilih dari anak-anak, remaja, dewasa sampai kepada orang tua pun kerab terjadi menimpa korban yang tidak berdaya.

Yang perlu kita jaga adalah dari kalangan anak-anak agar tidak menimbulkan depresi serta trauma mental. Banyak korban kekerasan atau pelecehan seksual mengalami trauma berat dan ketakutan besar untuk menjalani hidupnya. Tak sedikit dari mereka bahkan mendapat tekanan, tak berdaya, hingga ada yang berakhir menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang dialaminya.

“Menyikapi hal demikian perlu adanya bantuan hukum untuk menampung segala keluhan atau mengembalikan kepercayaan diri korban serta mau untuk menceritakan apa yang pernah dialaminya” .

Ada beberapa tips yang ingin kami berikan perihal kebutuhan korban setelah mengalami kekerasan seksual, salah satunya dukungan orang terdekat. Korban perlu mencurahkan peristiwa yang menyiksa mental serta fisiknya tanpa takut dihakimi. Korban butuh orang yang mau mendengarkan, yang tidak menyalahkan dan tidak menghakimi, hanya mendengarkan.

Dukungan yang dibutuhkan korban kekerasan atau pelecehan seksual saat merasa kalut apalagi dihadapkan pada peristiwa, tentunya akan kesulitan mencerna dan berpikir panjang. Maka, membantunya memberi tahu atau mencari tahu informasi terkait penanganan yang tepat.

Selain mendengarkan, memberi pertimbangan tapi tidak memutuskan, berikan dia opsi dan keputusan sesuai yang dia inginkan. Bila mana pelaku berasal dari internal atau kerabat terdekat bantu dia untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada aparat kepolisian.

Menawarkan bantuan hukum sangat diperlukan untuk proses penanganan selanjutnya. Biasanya korban jadi kesulitan ketika menjalankan kasus, contoh takut kalau datang ke kantor polisi, atau ditanya berulang-ulang yang membuat jawabannya berubah karena trauma atas kekerasan yang menimpa dirinya dan lain sebagainya. (Red).

By Admin

-+=