Tangsel, Skalainfo.net| Pemerintah resmi menetapkan perpindahan siaran TV analog ke TV digital pada 2 November 2022 yang lalu. Perubahan ini sangat terasa oleh warga masyarakat bawah, konon warga masyarakat khusus Kota Tangsel belum seluruhnya sejahtera masih banyak terdapat disetiap sudut kota mengeluh atas kebijakan migrasi TV analok itu. Serpong, Sabtu, 5/11/2022.
Ir. H. Handry Hanief seorang politisi partai NasDem Kota Tangsel menyampaikan rasa keprihatinan nya kepada warga di sekitar, yang sejatinya perlu banyak perhatian dan bantuan namun adanya kebijakan pemerintah ini sangat membatasi keingintahuan mereka kejadian-kejadian siaran TV yang ada diluar sana bagi mereka dengan taraf hidup dibawah garis kemiskinan yang berada dipinggir-pinggir kota, ungkapnya.
Tentunya, pemerintah harus tahu dulu seperti apa kehidupan rakyatnya, jangan jauh-jauh yang diluar pulau Jawa, masih dipinggir Jakarta saja masih banyak kita menemukan masyarakat yang hidupnya pas-pasan saja. Punya TV yang sudah puluhan tahun umurnya tetapi masih aktiv dapat distel, TV itulah yang dapat menghibur mereka juga anak-anak mereka, jelasnya.
Hari ini saya berkunjung kekampung sebelah, sebut bang Handry dan masih diwilayah Kota Tangsel ini. Satu persatu warga masyarakat mengungkapkan keluhannya sehingga miris hati saya mendengar cerita mereka warga masyarakat sini, tambah bang Handry.
Yang dikeluhkan oleh masyarakat lantaran alat untuk menangkap siaran TV digital (STB) tergolong mahal. Contoh 1 (STB) merk tertentu saja harganya Rp. 250 ribu belum lagi antena digital yang harganya mencapai Rp. 150 ribu, jadi untuk membeli alat itu saja mereka tidak mampu disamping kebutuhan pokok mereka yang selalu harus ada, ucap bang Handry lagi.
Itu yang dikeluhkan masyarakat kepada saya dan mereka mengatakan, jangankan untuk membeli perangkat tersebut untuk hidup sehari-hari saja sudah sulit dengan keadaan ekonomi saat ini. Dan mereka mengatakan apakah pemerintah tidak tahu bahwa tidak semua orang mampu yang di negeri ini, sebut warga yang mengeluhkan ekonominya kepada saya, tutur bang Handry.
Dikutib dari media nkripost.com. pemerintah bemberikan layanan sejumlah posko bantuan set top box yang dibuka berada di Hotel The Akmani Hotel Jakarta (082123816097), Hotel Bumi Wiyata Depok (082123816099), Hotel Amaroossa Grande Bekasi (082123816095), Hotel Novotel Tangerang (082123816096), Grand Zuri BSD City Tangerang Selatan (082123816098) dan Hotel Salak The Heritage Bogor (081212820047).
Tetapi bagi masyarakat menyatakan itu pun kurang efektif, karena banyaknya persyaratan yang membingungkan masyarakat. Bang Handry mengatakan lagi, berikanlah layanan kepada masyarakat yang tidak membingungkan dan tidak harus menanyakan gaji sebulan berapa, anaknya berapa, dan menanyakan apakah sudah ikut itu – ikut ini yang akhirnya masyarakat memutuskan ya sudah lah,..rakyat kecil mah tetap saja dipersulit dengan pengurusan seperti ini, pungkasnya. (Red/Alfi).