Tangsel, Skalainfo.net| Jeritan pilu penuh kesuraman melihat kondisi anak bungsunya yang mulai beranjak remaja dan saat ini tergeletak berbaring ditempat tidur. Keceriaan yang sering mengisi suara dalam ruangan rumah, seketika sunyi saat mendapatkan kabar anak itu dikeroyok secara membabi buta tidak mengenal rasa kasihan walaupun anak tersebut masih seorang bocah dan belum tau apa-apa dalam dunia kekerasan. Rengas, 23/3/2021.

Rasa khwatir yang berkepanjangan serta gundah yang dirasakan Junaidi, ayah dari seorang anak yang dikeroyok oleh sekelompok oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, akibat dari pengeroyokan itu yang dilakukan kepada Binta Rahman seorang remaja yang berusia 15 tahun nyaris tak berdaya.

“Wilayah kejadian perkara di Kampung Rengas RT. 005/011, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Ketika dua orang sahabat remaja ini duduk santai sambil memainkan gedget disebuah posko milik ormas pp yang tidak jauh jarak dari rumah dua remaja korban tersebut yang bernama Binta Rahman dan Juniardo Sukma Putra”.

Denting waktu telah menunjukkan jam 03.00 pagi, namun kedua anak remaja itu tetap asyik duduk diposko pp tanpa ada rasa ketakutan karena lokasinya tidak jauh dari rumah dan masih dikampung sendiri.

Menurut kisah cerita Junaedi ayah si-korban penganiayaan mengatakan kepada awak media skalainfo.net bahwa Binta (korban) belum lama pergi dari rumah bersama temannya si Juniardo (korban), selesai bermain karambol dirumahnya. Dan Junaidi terus melanjutkan bermain karambol dengan keluarga tidak berselang hitungan jam ada suara teriakan tetangga memanggil Junaidi awalnya disangka Juanidi adalah keributan tetangga saja, namun setelah ada yang mengatakan tolong cari mobil karena ada korban yang berdarah-darah. Sontak Junaidi langsung berlari kelokasi kejadian dan melihat anak bungsu kesayangannya sudah bersimbah darah.

“Junaidi menambahkan ada yang menawarkan mobil untuk secepatnya dibawa kerumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama”.

Junaidi berharap kepada pihak kepolisian agar pelaku secepatnya ditangkap dan bertanggung jawab terhadap anak saya dengan biaya pengobatannya. Karena biaya pengobatan di rumah sakit Fatmawati selama dirawat sudah mencapai 68 juta, sedangkan saya untuk mendapkan biaya sebanyak itu dari mana, tutur Junaidi ayah si korban.

Masih dikatakannya, bahwa siapa sebenarnya pelaku itu kami sendiri juga belum tahu, karena saat kejadian pengeroyokan, segerombolan pelaku bersenjata tajam itu setelah melakukan penganiayaan langsung melarikan diri, apakah kubu dari FBR atau Ormas lainnya. Karena dalam minggu yang lalu memang ada pertikaian dua ormas antara ormas PP dan ormas FBR, namun kami pihak dari keluarga tidak menuduh siapa diantara ormas tersebut, hanya saja saya berharap pelaku tersbut semoga cepat ditangkap Polisi dan mempertanggung jawabkan perbuatannya, katanya.

Kami keluarga kurang mampu, ucap Junaidi, karena biaya pengobatan dirumah sakit semakin hari semakin bertambah makanya kami menginginkan si Binta kami bawa pulang saja, supaya pengeluaran biaya dapat dibatasi, tambahnya.

Dengan menandatangani diatas materai membuat surat jaminan diri saya sendiri sebagai jaminan dirumah sakit Fatmawati, akhirnya pihak rumah sakit memberikan Bintara untuk dirawat dirumah, saya hanyalah seorang pekerja menjaga gudang diperusahaan swasta dengan kejadian yang menimpa keluarga saya saat ini diluar dugaan saya, tutur Junaidi.

Kesedihan pilu hati saya melihat anak saya yang terbaring makan pun disuapin buang air kecil pakai selang dan buang air besar juga masih dalam kantong, selesai dia makan gak tahu kenyangnya karena kotoran pun keluar dikantong seperti itu. kami keluarga sangat terpukul dengan suasana ini kalau disebut takdir saya kiranya anak saya Bintara dapat sembuh normal kembali, ucap Junaidi seraya tertunduk.

Mengingat biaya yang terhutang dirumah sakit Fatmawati masih banyak bagaimana saya akan membayarnya, ucapnya. Dan sampai saat ini kami juga belum mendapat kabar dari kepolisian siapakah pelakunya pengeroyokan terhadap anak saya, tutup Junaidi. (Red/Tommy).

By Admin

-+=