Tangsel, Skalainfo.net| Sehubungan dengan kehadiran pihak wartawan yang ingin menjalin mitra kepada pihak Dinas terkait Kota Tangerang Selatan sepertinya menemui jalan kebuntuan. Begitu mirisnya yang di alami oleh salahsatu media karya anak bangsa, dengan mematahkan sendi-sendi jiwa patriot untuk menyampaikan amanah dan kabar berita kepada masyarakat Indonesia di seantero nusantara. Tangsel, November 2020.

Sungguh menyedihkan perlakuan anggota Dinas-dinas terkait di bawah naungan Walikota Tangerang Selatan. Melihat dari sudut pandang yang membawa nahkoda Kota Tangerang Selatan ini sangatlah elok dan bijaksana. Namun para pengikutnya dan para-para pengambil kesempatan di kedinasan Tangsel cukup brutal, dan tidak ada pandang semu segalanya adalah mangsa untuknya.

“Dalam hal ini seorang insan pers yang ingin menjalin hubungan baik terhadap Dinas Perkim Kota Tangerang Selatan dalam penyajian publikasi kegiatan, pencerahan kepada masyarakat Kota Tangsel”. Setelah lebih dari seminggu saat pengajuan diberikan namun harapan yang ditunggu-tunggu tak kunjung ada sahutan terkait dari Dinas Perkim Tangsel tersebut.

“Adapun kelengkapan dari media itu sudah dipenuhi sesuai aturan yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat, mengingat bila ada kekurangan dari kelengkapan surat legal yang dimliki pasti sangat sulit lagi diterima oleh Pemda atau dinas terkait, dalam pikiran sang wartawan itu”.

Ketika seminggu telah berlalu datanglah sang wartawan itu untuk menanyakan kembali tentang kerjasama yang diajukan serta sampai dimanakah itikat baik itu dalam penerimaan nya dimata para anggota Dinas Perkim Pemerintah Kota Tangerang Selatan, suara dalam benak dan hati sang wartawan.

Setibanya digedung mewah milik kantor Dinas Perkim, sang wartawan dihadapkan dengan tanya jawab bersama security dinas tersebut. Pada saat hari pertama mengunjungi dinas itu, security mengatakan bahwa semua staf sedang berada diluar terutama bagian Kabag Umum sehingga hari itu nihil untuk menanyakan surat yang sudah seminggu lebih dilayangkan kepada Dinas Perkim tersebut.

Ke-esokan harinya sang wartawan datang lagi untuk menanyakan surat hubungan baik kerjasama itu, namun hasilnya hampir sama juga dengan hari kemarin, hanya saja dalam penyampaian security mengatakan surat bapak sudah ada dibagian divisi tetapi orangnya juga sedang diluar, katanya.

“Kemudian sang wartawan bertanya? apakah bapak kepala Kadis ada ditempat ataupun bagian lain yang mengetahui penerimaan surat masuk itu? Security mengatakan, bapak Kadis tidak ada ditempat ada rapat diluar dan akhirnya sang wartawan pun merasa lusuh lunglai kenapa kok dikantor sekelas dinas susah untuk diajak bicara ya, dalam benaknya.

Hari ketiga sang wartawan mendatangi Dinas Perkim kembali dan tanda bukti tetap dipegang olehnya, “saat bertemu lagi dengan security yang pada hari pertama pernah ketemu dan menanyakan kepada wartawan tersebut dari kemarin memang belum selesai masalah surat kamu itu tanya security, dengan senang hati sang wartawan menjawab belum pak karena kemarin staf-staf Perkim sedang ada rapat diluar itu jawaban wartawan”.

“Ditempat yang sama setelah menunggu hampir setengah jam kemudian security mendatangi wartawan mengatakan tunggu sebentar sedang dicari oleh bagian divisi media,” tuturnya.

Setelah sepuluh menit berlalu tampak security Dinas Perkim memasuki ruangan para STAF DINAS PERKIM dan bergegas keluar lagi menemui sang wartawan dan memberikan sebuah map dan sepertinya itu map adalah milik saya “sang wartawan”, ucapan dalam hatinya sang wartawan. Security mengeluarkan ucapan pak ini suratnya dikembalikan lagi oleh bapak Ishar, kata security. “sang wartawan balik bertanya lho ini dibalikkan ada apa tanya sang wartawn kepada security? Dia menjawab kata staf yang didalam bahwa media di Dinas Perkim sudah penuh dan tidak terima lagi tawaran dari media bapak, ucap security.

Seketika sang wartawan berpikir kenapa sekelas Dinas Pemkot Tangsel memperlakukan permohonan surat dikemablikan ya, sangat tidak manusiawi dan kurang memahami cara bertata krama sekelas Dinas Pemkot atau sesama manusia.

“seharusnya tidak perlu dikemabalikan lagi cukup menemui sang wartawan bicara apa adanya kalaupun sudah penuh tidak mau menerima media wartawan lagi tentunya ada sopan santun yang dikeluarkan bukan menyerahkan berkas wartawan itu lewat security dan permasalahan sudah selesai.

Kami sebagai insan pers bukan jualan kue bolu wahai para anggota Dinas Perkim kota Tangerang Selatan yang terhormat, apakah begitu cara kalian melayani kami sebagai masyarakat rakyat biasa. Begitukah cara santun kalian melayani kami sebagai rakyat biasa, ucap sang wartawan.

Kalian yang duduk dikantor dinas adalah cerminan bagi kami sebagai rakyat biasa, Etitut kalian yang sekolah tinggi sehingga dapat duduk dan bekerja sekelas Dinas Tangsel adalah contoh bijak yang nantinya patut kami ikuti. Namun dengan cara staf divisi media Perkim Tangsel mengembalikan surat  kepada sang wartawan itu adalah suatu penghinaan dan arogan. Sangat tidak pantas untuk anda duduk sebagai pengayoman masyarakat setingkat Pemkot Dinas Perkim Kota Tangsel, cetus sang wartawan.

“Wahai saudara-saudaraku seperjuangan kuli tinta, janganlah kau diam..saat kau datangi kantor mereka para anggota Dinas-dinas terkait Kota Tangersang Selatan. Kita bukan perampok…kita bukan pengemis dan kita bukan pecundang rendahan, seperti anggapan yang mereka lontarkan kepada kita” celoteh wartawan.

“Bangkitlah wahai semua rekan-rekanku seperjuangan kuli tinta’ kita adalah seorang kontrol sosial masyarakat bersahabat di seluruh lapisan masyarakat dari kelas ter-rendah pemulung sampah sampai kelas atas pemimpin negara kita pandai bersahabat”.

“Kita mempunyai Hak…disetiap Dinas-dinas Pemerintah terkait, kita bukan pencuri dikantong-kantong para pejabat, kita adalah mengambil Hak kita yang sudah dianggarkan oleh negara tentang publikasi dan telah diatur oleh kebijakan Perda Daerah untuk publikasi kepada masyarakat,” lanjutnya.

Justru sebaliknya kami tahu apa yang telah kalian perbuat yang duduk di Dinas-dinas Pemkot Tangsel. Khusus buat Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang Selatan, tidak bijaksana dalam memberikan pelayanan. Perilaku yang tidak terpuji kepada media skalainfo.net dengan mengembalikan surat permohonan kerjasama sebagai mitra kontrol sosial. Kinerja kalian tetap kami awasi sebagai tanda pengabdian kami kepada masyarakat dan pemberitaan akan kami sampaikan kepada seluruh nusantara.

Kami meminta kepada penegak Perda Kota tangsel agar mereview ulang Dinas Perkim Tangsel, dari kepala dinas sampai kepada bawahannya supaya tidak ada korban lagi dalam pelayanan kepada masyarakat serta dapat menjadi contoh tauladan, panutan baik kepada masyarakat khusus Kota Tangsel. Setiap penerimaan kepegawaian perlu kiranya ada untuk seleksi penerapan berbudi luhur, sopan santun sehingga menemukan calon ASN terbaik untuk Kota Tangerang Selatan, pungkas sang wartawan. (Red/Muji).

By admin

-+=