Malang Raya, Skalainfo.net| Untuk sampai ke Pasar Sayur Karang Ploso, dengan kendaraan kita hanya membutuhkan waktu 30 menit dari pintu keluar Tol Malang Raya dan 25 menit dari alun-alun Kota Batu Malang Raya Jumat, 7 Agustus 2020.

Sejak pagi jam 06.00 WIB hingga sore hari jam 17.00 WIB, suasana hiruk pikuk, lalu lalang, musik bersahut-sahutan dari beragam sumber, swara manusia, suara derung mesin kendaraan, dan percakapan trading di Pasar Pedagang Sayur Karang Ploso ini, saat benar dan bener-bener kita amati, sungguh luar biasa perpindahan barang dan sayur mayurnya, mulai dari cabe besar, cabe kecil, sawi hijau, kobis, bronkoli, tomat, timun besar kecil, jagung manis, jagung kecil – besar, bawang brambang beragam ukuran, bawang putih, bawang bombay, bawang lanang, jeruk beragam jenis, jeruk keprok, jeruk nipis, jeruk lemon, juga boxs kotak berisi bibit sayur seperti kubis, bibit bronkol.

 

Wortel, bit, ucet dan buncis, sawi hijau dan sawi putih, bayam, brambang panjang, kacang tanah, kacang panjang, siem, sereh, jahe, laos, melon, semangka, ketela pohon, umbi ketela rambat, pepaya dan bengkoang tersedia di Trading Transaksi antar Mobil Pick Up beragam merk tersebut.

Di kawasan Karang Ploso Kabupaten Malang Raya, sejak 2014 sudah berdiri; PASAR SAYUR KARANG PLOSO Kabupaten Malang Raya, hasil rembukan Forum Komunikasi Antar Pedagang Sayur dan segenap Instansi Pemerintah dan Departemen yang terkait, sudah ada 300 ~ 400 Pedagang, belum yang lesehan 200 Pedagang, dari Wilayah Batu 60 %, 25 % Malang Raya, dari Petani Bromo Tengger ada 1 – 2 Orang, ada yang dari Pare Kediri 1~2 %.

Perhitungan kasar, setiap mobil pick up beragam model itu, rata-rata nilai barang dagangannya bisa 4 – 5 juta @ 300/400 mobil pick up, kalau kentang bernilai 10 – 15 Juta, maka omset trading bisa berkisar 1,5 milyar sampai dengan 2, 5 milyar perhari, sedangkan lesehan yang berjumlah 200 orang @2 Juta, berkisar 400 Juta omset trading perhari, sedangkan retribusinya @5 ribu x mobil keluar masuk; sehari bisa @500 mobil dan pick up,  jadi dari redistribusi pihak pasar bisa mendapat masukan sekitar 2,5 juta perhari, sebuah parameter omset trading yang sungguh luar biasa di situasi jaman dan keadaan ekonomi seperti ini.

 

Sayuran dari Bromo Tengger berupa Kentang beragam ukuran, terutama kentang besar, gubis, bawang prei. Capri manis, bit, paprika, lombok besar, lombok kecil dan lobak, bronkoli.

Pembeli borongan bisa dari Madura, Ponorogo, Bojonegoro, Lamongan, Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Pacet Mojokerto, Porong, Sidoarjo, Suroboyo, Gresik, dan Pasar Pasar Sekitar Malang Raya, Lawang, Batu, Pujon, Ngantang, Singosari dan Lawang.

Pengorganisasian pasar sangat vital dan penting hingga Managemen Administrasi sampai Forum Rembuknya, merupakan faktor dan asset penentu seluruh perputaran omset trading, perubahan harga, hingga kenyamanan dan keamanannya, sampai pada pengolahan limbah pasarnya.

Seluruh anggota Paguyuban Pedagang Sayur Karang Ploso Kabupaten Malang Raya, berhasil melakukan pemilihan secara demokrasi dan terpilihlah Ketua Paguyuban Pedagang Sayur Karang Plozo, Bapak Sumarno, terpilih minggu, 2 Agustus 2020, dengan periode jabatan sampai 5 s/d 6 tahun ke depan (2025 -2026).

Sementara itu Pak Y. Kurniawan menjadi Ketua Koordinator Forum Sayur Karang Ploso, untuk menampung keluhan dan permasalahan perkembangan serta pengembangan suara para pedagang sayur, sampai menemukan solusi terbaik dan terlengkap dari semua keluhan dan kebutuhan mereka.

Sejak pasar sayur Karang Ploso, milik Kabupaten Malang Raya ini beroperasi total, pasar sayur di Batu mulai meredup hingga tutup berbondong-bondong pindah ke pasar sayur Karang Ploso, di ikuti oleh para Pedagang Pasar Gadang Malang, juga sudah menurun, tapi mereka justru menjadi pensuply pasar sayur Karang Ploso, diikuti pedagang pasar Sayur Pujon, sebab Jalur Jalan pasar sayur Karang Ploso Kabupaten Malang Raya, merupakan Jalur Terbuka Utama dan mudah terakses dari antar kota dan antar Daerah serta antar pasar sayur yang terkoneksikan kebutuhannya pada setiap harinya.

Beberapa pedagang bisa Kita temui kisahnya dan harga serta tradingnya. Mas Edy, sudah 5 Tahun, pedagang Sayur Brokoli di Pasar Sayur Karang Ploso tersebut, Edy dari dekat Kota Batu Malang Raya, sudah melayani kebutuhan Brokoli pasar Surabaya dan pasar-pasar lain yang membutuhkannya.

Harga seminggu dan hari ini; 10 Kg, Brokoli @35 Ribu Rupiah di pedagang Pasar Sayur Karang Ploso Dekat Kota Batu Malang Raya. 45 Hari lamanya, brambang senter, brambang hijau dari benih sampai panen, 40 s/d 45 hari daun basah hijau, kering 70 s/d 80 hari. Bu Haji Tatik, sudah 5 Tahun ada di pasar pedagang pasar sayur Karang Ploso Batu Malang, juga sudah pernah jualan di pasar Porong Sidoarjo dan di pasar Gadang Malang, selain brambang, bawang prei, seledri, tomat, brongkol dan semua sayurnya di trading olehnya.

Pak Haji Abah Raun, asal Pujon, adalah pedagang wortel yang sangat besar omset dan dagangannya, pada setiap harinya, para pedagang membeli puluhan kilo sayur wortel kepadanya. Usaha Konsumsi Makanan dan Minuman di Para Pedagang Pasar Sayur Karang Ploso. Di tengah tengah Perubahan Harga dan Omset Trading yang bernilai jutaan hingga milyaran tersebut.

Para penjaja dan pedagang makanan minuman sungguh beragam dari yang jalan kaki hingga yang mengendarai sepeda motor, sampai yang membuka warung permanen, mulai dari jamu sinom, beras kencur, pahitan, bakso, mie ayam bakso dan center, sate ayam, ayam goreng hingga lele goreng, rujak, pecel, sayur asem, sayur bening, dan minuman es, es juice buah, es degan dan es teh, kopi hitam dan kopi susu.

Perputaran uang dan perubahan harga dalam hitungan jam, sangat mudah terjadi di kalangan antar pedagang sayur tersebut, selisih 500 sd 2.500 per kilo rutin terjadi di dalam trading antar para pedagang tersebut, hingga lonjakan harga mencapai puluhan ribu, itu bisa terjadi di sayur sledri dan sayur-sayur yang sangat dibutuhkan vital di dalam bisnis kuliner dan makanan sedap nikmat lezat harian. Tapi itu terjadi saat sedang terjadi kelangkaan sayur hingga permainan harga di lapangan para pedagang sayur mayur antar pasar dan antar kota tersebut. Inilah seni hidup dan seni menawar hingga seni ilmu pembelajaran penjualan sayur mayur dalam perubahan harga harian hingga harga kelangkaan barang di pasar dan peningkatan ekstrem harga sayurnya, akibat politik dagang Internasional, Regional, Nasional dan Lokal.

Di dekat pasar juga sudah ada pengolahan limbah pasar yang sudah dibangun dan didanai oleh Pemerintah Kabupaten Malang, Berupa TPS 3R/SPA dan Pengolahan LINDI SKALA KECIL Kabupaten Malang. (Red/Yohanes Kurniawan/Guntur Bisowarno).

By admin

-+=