Tangsel, Skalainfo.net| Moment sejarah pada HUT PPWI Ke-18, turut mendeklreasikan program presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Pada sesi penyegaran bincang pewarta warga bersama masyarakat umum dalam mewujudkan swasembada pangan khususnya pada petani anggur supaya dapat mengambil langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Minggu, 14/12/2025.

Anggur Ponjay Tangsel dalam organisasi ASPAI (Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia) mendapat kehormatan diundang dalam acara seminar nasional dan perayaan HUT-PPWI Ke-18, untuk mengisi juga sebagai pameteri isu tentang ketahanan pangan nasional dan interaktif antar pewarta warga serta narasumber di seminar nasional HUT-PPWI Ke18 tahun 2025, bertempat di Balroom Sunlake Waterfront Resort Hotel Jl. Danau Permai Raya, Blok C1 Sunter Agung, Kecamatan Tj. Priok, Jakarta Utara – 14350 DKI Jakarta, Indonesia.

foto exclusive

Moment HUT-PPWI Ke-18 2025 sukses dan semoga terus menjadi sahabat warga menyajikan informasi bermamfaat serta berimbang untuk rakyat Indonesia, ucap Aat Jamiat ketika ditemui awak media ini di green house anggur Rabu, (10/12) kemarin.

Bincang hangat seputar peng-angguran Ponjay yang saat ini sudah menjadi pohon indukan tunggal setelah lima tahun (5) dan akarnya kita ambil dari sini kita sebut namanya anggur transfiguration.

Anggur transfiguration ini yang kita jadikan sebagai tanaman anggur khas Tangsel yaitu Anggur Ponjay Bendav, tetap mengikutkan nama Ponjay nya karena dari sini, namun nantinya tetap menjadi milik Tangsel, kalau nama Bendav nya itu adalah Benyamin Davnie, jadi nama anggur tangsel itu adalah (Anggur Ponjay Bendav), ucap Aat.

“Selain kota Anggrek, Tangsel nanti disebut juga sebagai Ikon kota Anggur, ya semoga Tangsel bisa membuat program-program yang lebih bagus mengenai Anggur ini,” tambahnya.

Dan syarat untuk pohon indukan itu juga harus membuat satu lokasi atau green house untuk populasi bibit anggur minimal 15 pohon dengan jenis pohon transfiguration Ponjay Bendav. Buahnya itu sangat besar-besar berbentuk agak lonjong, maka disebut sigurat merah, terang Aat.

Sambil menikmati buah anggur dan ngobrol santai bersahaja dibawah pohon anggur yang menjalar diatas jaring green house milik Aat Jamiat yang akrab dipanggil om Aat. Tidak ketinggalan juga om Aat menambah ramuan segelas kopi manis panas, pada suasana kebun anggur yang berwarna-warni hijau, kuning, pink dan merah marun. Sungguh membuat awak media ini terpesona berada dalam kebun anggur yang sangat-sangat banyak anggurnya, pandangan indah menggugah selera untuk memtik anggur-anggur itu.

Awak media kembali menanyakan moment saat hadir dalam seminar nasional dan HUT-PPWI Ke-18 di Jakarta pengalaman apa yang dapat diambil sebagai edukasi untuk masyarakat luas kedepan?

Aat Jamiat mengatakan, bahwa moment tersebut sangat berkesan dan luar biasa pada suatu organisasi kewartawanan yang dihadiri oleh banyak tamu-tamu para kedutaan besar dari luar negeri. Ya memang sangat bagus dan prestise lah ya,..jarang-jarang para kedutaan besar itu bisa hadir pada acara, namun Ultah PPWI-Ke-18 itu memang sangat luar biasa dan menakjubkan, katanya.

Yang jelas sangat hebat dan wahh bangat serta berkesan, tentang materi yang disampaikan mengenai isu ketahanan pangan nasional tersebut juga sangat bagus. Sesuai dengan program pemerintah sekarang ini untuk menggalakkan program kedaulatan pangan, jelasnya.

Anggur Ponjay Bendav dengan PPWI Nasional synergy kembangkan budidaya anggur;

Aat menambahkan, alangkah baiknya PPWI Pusat itu bisa menggaet para investor-investor atau CSR untuk bagaimana di kerjasamakan dengan PPWI terus PPWI kerjasama dengan kami penggiat anggur Ponjay Bendav. Umpama, PPWI Pusat sudah ada investor atau CSR untuk mengglontorkan dana untuk dibuatkan kebun anggur.

Ya kita lah sebagai operatornya nanti dari para penggiat anggur ini, entah itu untuk pendampingan atau juga mengangkat nama besar suatu organisasi, atau juga memberdayakan keluarga besar PPWI bersama penggiat anggur dan lain sebagainya, kami siap untuk merealisasikan itu serta benefits income juga untuk PPWI, ucapnya.

Misalanya lagi lanjut Aat, ketika ada pertemuan PPWI dengan para kedutaan besar dan senggol-senggol dikit, kami punya perkebunan anggur serta jual aksesorisnya juga, itu ada tambulan pot anggur harganya hanya 5 juta, karena punya kedekatan dengan para keduataan pasti dibeli itu, terang Aat sembari tertawa berdua dengan awak media ini.

Banyak yang dapat kita programkan terkait anggur ini, contoh lagi untuk membuat undangan atau acara wedding dan pesta, biasa itu pakai karangan bunga dan sekarang kita ganti dengan tambulan pot anggur dan karang bunga itu diganti dengan karangan buah anggur, didesain secantik rupa sehingga buah aggur itu menjadi karangan anggur pada acara pesta apa saja, tutupnya. (Red/Alfi).

By Admin

-+=