Jakarta, Skalainfo.net| Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minangkabau (DPP IKM) Andre Rosiade kembali menghadirkan kegiatan kebersamaan untuk para perantau Minang di Jakarta dan sekitarnya. Kali ini DPP IKM bekerjasama dengan Perum Produksi Film Negara (PFN) akan menggelar nonton bareng (nobar) gratis film “Menuju Pelaminan” pada Senin, 27 Oktober 2025 pukul 18.30 WIB di XXI Lantai 5, Plaza Senayan, Jakarta.
Sebanyak 750 tiket gratis disediakan untuk dunsanak perantau Minang. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan ditutup pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bersama bagi masyarakat Minangkabau di perantauan.
Ketua Umum DPP IKM Andre Rosiade menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk mempererat hubungan kekeluargaan sesama perantau. “Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menghadirkan suasana akrab dan penuh kehangatan di antara sesama perantau Minang. Semoga acara ini menjadi wadah silaturahmi yang membawa semangat positif,” ujar Andre.
Film Menuju Pelaminan sendiri mengisahkan perjalanan cinta Fajar Prawiro (Bhisma Mulia) dan Rahma Mineli (Maizura) yang harus menghadapi berbagai rintangan akibat perbedaan budaya kedua keluarga. Perjalanan darat sejauh 1.859 kilometer dari Yogyakarta ke Padang Pariaman, Sumatera Barat, menjadi inti cerita penuh konflik, tawa, dan keharuan.
Disutradarai oleh Yuda Kurniawan, film ini dibintangi oleh Maizura, Bhisma Mulia, Cut Mini, Whani Darmawan, M. N. Qomaruddin, Dyah Mulani, Derry Oktami, Briliana Arfira, Joanna Dyah, Bambang Gundul, dan Susilo Nugroho.
Acara nobar ini diharapkan menjadi momen kebersamaan dan kebanggaan tersendiri bagi perantau Minang yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Prestige Corp, perusahaan yang di dirikan oleh Rudy Salim, berkolaborasi dengan PT Produksi Film Negara (PFN) dalam menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) film Menuju Pelaminan – The Road To Marriage di Seasons City Mall, Jakarta.
“Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan Prestige Corp terhadap kemajuan industri perfilman nasional serta semangat sinergi antara dunia bisnis dan dunia kreatif Indonesia”.
Film Menuju Pelaminan – The Road To Marriage bukan hanya karya hiburan, tetapi juga simbol kemitraan kreatif antara pelaku usaha dan insan perfilman Tanah Air. Film ini merupakan salah satu proyek terpilih dari program Indonesia Film Financing (IFF) milik PFN, yang diseleksi ketat dari lebih dari 100 proposal film nasional. Dalam sambutannya, CEO PT Prestisius RFA Kuliner / Carl’s Jr Indonesia di bawah grup Prestige Corp, Francisca Prandayani, menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bukti nyata kolaborasi positif antara sektor swasta dan lembaga negara.
“Kami di Prestige Corp percaya bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari teknologi dan bisnis semata. Kolaborasi antara Prestige Production dan PFN ini menjadi bukti bahwa ketika sektor swasta dan lembaga negara bersinergi dengan niat baik, maka lahirlah karya anak bangsa yang menginspirasi dan memberi pesan positif bagi semua kalangan,” ujar Francisca.
Ia menambahkan bahwa film memiliki peran penting sebagai penggerak optimisme publik dan indikator tumbuhnya ekonomi masyarakat. “Film adalah jembatan antara dunia bisnis dan kreatif. Ketika masyarakat kembali memenuhi bioskop, itu menandakan kepercayaan terhadap produk dan karya dalam negeri ikut meningkat,” lanjutnya.
Prestige Corp terus berupaya mendorong kemajuan ekosistem kreatif nasional melalui berbagai bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa. Melalui acara ini, Prestige Corp berharap kemitraan dengan PFN dapat membuka jalan bagi lebih banyak kolaborasi kreatif di masa mendatang.
“Kami berharap kerjasama ini menjadi awal dari banyak kolaborasi berikutnya antara PFN dan Prestige Corp. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan film ini, dan selamat menikmati filmnya. Semoga Menuju Pelaminan menjadi langkah menuju keberhasilan dan kebahagiaan untuk kita semua,” tutup Francisca.
Melalui kegiatan Nonton Bareng ini, Prestige Corp menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap kemajuan ekonomi kreatif Indonesia. (Red/Dhodo).
