Tangsel, Skalainfo.net| Kepergian salahsatu pasien diusia lansia yang tidak memiliki keluarga, setelah dilakukan perawatan satu minggu di rumah singgah Dinsos Tangsel pada akhirnya tutup usia diumur kurang lebih 70 tahun. Pihak perawat rumah singgah Dinsos Tangsel menyebutkan bahwa (alm) tersebut yang bernama Yasrun dibawa kerumah singgah ini oleh staf orang kelurahan dan staf dari kecamatan Ciputat Timur, sebelumnya bahwa atas nama (alm) Yasrun itu ditemukan diwilayah Rempoa Kota Tangsel tanpa memiliki identitas. Minggu, 25/05/2025.

Ketika awak media ini menelusuri tempat-tempat para pasien yang masih berada dirumah singgah Dinsos Tangsel bahwa setiap ruangan itu ditempati oleh dua (2) orang pasien dan ada juga yang sendiri, tergantung dari psikologis pasien, perawat sudah mengatur tingkat perilaku pasien. Kemudian dibagian samping belakang rumah singgah itu terdapat pasien extreme sehingga akses menuju lokasi diberikan kunci ganda.
Rumors yang berkembang, bahwa pihak rumah singgah Dinsos Tangsel tidak mempedulikan para pasien serta kondisi kesehatan para pasien;
Ditempat terpisah Kabid Rumah Singgah Kota Tangsel Rouf, SE mengatakan, ada seorang pasien yang sudah lanjut usia meninggal dunia setelah dilakukan perawatan selama satu minggu berada dirumah singgah Dinsos Tangsel, saat (alm Yasrun) dibawa kesini itu sudah dalam kondisi uzur (kurang sehat), namanya kami bagian dari Lembaga pemerintah ya tetap kami terima dan mencari tahu juga apakah pasien itu memiliki sanak saudara atau keluarga.
Rouf menambahkan, setelah kami lakukan perawatan serta cek kesehatan bahwa pasien ini mengalami sakit jantung, selama berada dirumah singgah tim perawat selalu melakukan pengecekan tentang kesehatannya. Setiap pagi juga selalu diajak keluar ruangan untuk berjemur agar mendapatkan nutrisi sinar ultraviolet, dan juga olahraga dengan penjagaan ketat dari tim perawat rumah singgah Tangsel, ungkapnya.
Kegiatan untuk mencari sanak keluarganya sudah kami lakukan namun belum kami temukan, hingga (alm) meninggal dunia tidak ada informasi yang kami dapatkan mengenai keluarganya, dan sampai saat ini belum ada warga yang mengaku sebagai keluarga mendatangi kantor Dinsos Tangsel ini, terkait meninggalnya seorang pasien yang berada dirumah singgah ini, katanya.
Seperti layaknya manusia, (alm Yasrun) kami kebumikan di TPU Umum Tangsel, jadi apa pendapat warga diluar sana mengenai Dinsos Tangsel ini, kami hanya terima saja karena kami juga sudah melakukan sesuai SOP yang ada di Dinsos Tangsel, seperti yang disaksikan oleh awak media sendiri tentang rumah singgah ini, boleh dilihat saja dan kami tetap terbuka kepada awak media, katanya.
Pengecekan kesehatan kepada pasien yang berada di rumah singgah ini tiga kali seminggu dari tim medis Dinkes Tangsel dan puskesmas-puskesmas terdekat sebagai mitra kami. Saat ini ada (9 orang) dirumah singgah dan masih dalam penjagaan tim perawat, berbagai problema dan dari latar belakang mereka itulah yang setiap hari kami hadapi, dan selalu berupaya untuk mereka semua bisa diselamatkan disini.
Diakhir pembicaraan Rouf menyampaikan, bahwa mari kita saling menjaga keluarga kita, jangan disia-siakan, apabila mereka sudah berada disini, itu belum seutuhnya menjadi bagian dari kami namun pihak keluarga juga harus punya rasa sebagai manusia untuk saling menyayangi, lihat dan kunjungi mereka walau sudah terlihat uzur (lansia), jangan lupakan mereka karena mereka juga manusia sama dengan kita, pungkasnya. (Red/Alfi).
