Pasuruan, Skalainfo.net| Bertepatan dengan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, 22 Mei 2025. Tahun ini, tema yang diusung oleh United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa) adalah “Harmony with Nature and Sustainable Development”. Tema ini menekankan bahwa pelestarian keanekaragaman hayati harus berjalan seiring dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hal tersebut tidak bisa berjalan sesuai dengan tujuannya, saat tidak ada massa kesadaran pengetahuannya dan ilmunya, yang bisa digunakan untuk memahami dan mengerti fenomena keberadaan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, khususnya dalam perkara keberadaan Keanekaragaman Hayatinya di Kawasan Nusantara.
Letak Geografis Bentangan Khatulistiwa;
Posisi peristiwa debit curah Air Hujan Tropis di Bentangan Khatulistiwa di Kawasan Nusantara adalah pemicu yang sangat istimewa bagi bertumbuh kembangnya segenap Potensi Budaya Peradaban di dalam Keanekaragaman Hayati di Kawasan Nusantara.
Sumber Daya Energi yang Luar Biasa;
Energi Sinar Matahari yang berlapis lapis sepanjang tahun pastinya menambah kapasitas kelengkapan ekosistem dari Bentangan Nusantara untuk memiliki suatu kelebihan sumber kekayaan Hutan Tropis dan Keanekaragaman Hayati yang khas unik di Kawasan Nusantara ini.
Sesudah berdiskusi dengan Dwi Indah Suryaningsih Pimpinan Galeri Dharma Arjuna Jawa Timur dan Jon Muller, Pemerhati Perkembangan Budaya Peradaban Nusantara asal Sumatera Barat, maka Kita menemukan cara untuk mengelaborasikan dan membumikan kembali tema tema Keanekaragaman Hayati Internasional di Kawasan Nusantara, jalannya melalui menghadirkan kembali peranan dan sejarah Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara di Bawah Kepemimpinan Purnawarman Raja yang ke 3 adalah Gambaran Kejayaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Kawasan Nusantara.
Kerajaan Tarumanegara memiliki beberapa keistimewaan, antara lain menjadi salah satu pelabuhan perdagangan utama di Nusantara dan pusat perdagangan internasional.
Kerajaan ini juga terkenal dengan hasil pertaniannya, seperti padi, kopi, dan rempah-rempah, serta memiliki jalur perdagangan yang menghubungkan wilayah Barat dan Timur. Selain itu.
Kerajaan Tarumanegara juga mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja yang ke 3, yaitu Raja Purnawarman, yang dikenal sebagai pemimpin yang baik dan bijaksana.
TARU TARUM adalah pada sebutan Sunda Jawa Kuno mengarah pada Tanaman dan Tumbuhan, sehingga Tarumanegara adalah negara berbasis tumbuhan dan tanaman dan mengandalkan tata irigasi pertanian yang tertata canggih, juga memiliki pengelolaan atas kekayaan alamnya bernama TARUM, yaitu Sungai Ci_Tarum.
Dalam sejarah, Tarum memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Sunda, seperti dalam pembuatan batik dan tenun ikat. Nama sungai Citarum juga diambil dari nama tumbuhan Tarum.
Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanagara terjadi pada masa pemerintahan Raja Purnawarman (395-434 M). Purnawarman dikenal sebagai raja yang berhasil membangun sistem irigasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Elaborasi:
Raja Purnawarman:
Purnawarman merupakan raja ketiga Kerajaan Tarumanagara dan dipandang sebagai tokoh kunci dalam masa kejayaan kerajaan tersebut. Ia dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Sistem Irigasi:
Salah satu pencapaian penting Purnawarman adalah pembangunan sistem irigasi, termasuk pembuatan kanal dan terusan yang sangat penting untuk irigasi pertanian dan mencegah banjir.
Perekonomian yang Maju:
Sistem irigasi yang dibangun Purnawarman memungkinkan rakyat untuk mengembangkan pertanian dan meningkatkan perekonomian mereka.
Pembangunan Sundapura:
Purnawarman juga berhasil membangun sebuah ibu kota kerajaan yang disebut Sundapura di kawasan pesisir, yang menjadi cikal bakal penggunaan nama “Sunda” bagi masyarakat Jawa Barat.
Jadi inilah hasil Kita berdiskusi dan selanjutnya menjadi tulisan yang istimewa perihal Raja Tarumanegara atas kemampuan dan kemajuannya dalam membangun budaya peradaban maju berbasis keanekaragaman hayati.
Rekomendasi Istimewa untuk Kita semua:
Akhirnya massa kesadaran semesta ini telah membawa Kita pada Sinergitas Holografi Energi Ekosistem dan Ekologi Kawasan Nusantara yang SAMA, yang bisa Kita elaborasikan dan akses untuk kebutuhan kita masing masing dan bangsa negara Indonesia untuk kemajuan dan keberhasilan di masa sekarang dan Puncak Kejayaan Mercu Suar Dunia pada waktuNya, yang sudah pernah berhasil membentuk jiwa buana dengan karakter pribadi yang khas sebagai sosok tubuh manusia yang sempurna menjadi empu empu, resi resi dan para begawan hebat di setiap jamannya dan raja raja se nusantara, beserta jajaran sumber daya rakyatnya yang mumpuni, yang juga pernah melahirkan kejayaan ke hebat an mereka semua pada jaman jaman keemasannya. (Red).
Penulis : Guntur Bisowarno (Ketua Bamboo Spirit Nusantara)