Oleh:  Dwi Indah Suryaningsih.

Pasuruan, Skalainfo.net| Berkah dalem, dalam kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pada hari ini dengan semangat spirit jiwa, sukma & ruh yang hadir meliputi [E]nergi [S]emesta [A]lam, hidup dan menghidupi sekalian makhluk di Bumi. Selasa, 20 Mei 2025.

“Pentingnya Kualitas Sumber Oksigen Untuk Nafas Pernafasan Kita”

Kita belajar dari proses pengalaman mengalami langsung manfaat inti sari secara menyeluruh, dari proses fotosintesis dimana ketika klorofil zat hijau daun bersama zat carbon dioksida dan air menerima spirit energi cahaya  sinar matahari, bakal menghasilkan zat makanan dan oksigen berkualitas disetiap detik rasa nafas pernafasan yang kita hirup, sehingga sangat penting keberadaan bumi, yang berkelestarian dalam kuantitas kualitas jumlah tumbuhan dan hewan sebagai sumber karbon dioksida.

6CO2 + 6H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6O2;

“Kebangkitan Budi Luhur Menghayati Spirit Tanaman Sinandhi Pohon Klampis Ireng”

Klampis Ireng dalam bahasa latin disebut Acacia tomentosa, adalah sejenis pohon polong polongan daunnya mirip seperti daun tanaman Lamtoro. Disebut jenis ireng dalam bahasa Jawa, ireng yang artinya hitam, karena batang pohon nya berwarna hitam. Dalam kajian tanaman sinandhi (tanda/tetengger) kita mengetahui bahwa warna hitam adalah campuran dari semua warna yang sudah disatu padukan, sedangkan Warna hitam adalah lambang warna keabadian mewakili warna tanah subur Bumi Suci dan Jagad Raya sedangkan Warna Putih adalah kumpulan dari semua cahaya yang disatukan.

Spirit Klampis Ireng menjadi petunjuk arah tujuan sinandhi/tetenger dari perwujudan perilaku utama budi luhur dalam ejawantah perilaku akhlak budi luhur Sang Hyang Ismayajati atau  Eyang Semar bersama anak anaknya Bagong, Gareng & Petruk di Padukuhan Klampis Ireng.

Kita belajar bersama dari gambaran wujud perilaku budi luhur dalam seni dan budaya (budi daya luhur) dalam Pagelaran Wayang Kulit Ringgit Purwo Klasik, bersama Karawitan Sanggar Seni Ngesthi Wedharing Budhaya (NWB) Kebon Candi Gondangwetan Pasuruan, Pimpinan Ki Dalang Winarno Sabdo dan Dalang Pendalangan Jawa Timuran Purwosari Kabupaten Pasuruan, Ki Sudarto, pimpinan Sanggar Sekar Sari Purwosari.

Pangejawantahan spirit dewa menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dalam pengabdian diri, Eyang Semar Sang Hyang Ismayajati menjadi sumber keteladanan dan Pamomong marwah jiwa spirit ruh para ksatria Pandawa serta para laku pelaku Ilmu Spiritual Sejati di Tanah Nusantara Indonesia Raya Kita bersama ini.

“Keterhubungan Tanaman Sinandhi Klampis Ireng & Hari Kembangkitan Nasional”

Pada tahun ini, tepatnya tanggal 20 Mei 2025, Indonesia Raya memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 117 tahun. Penetapan 20 Mei tersebut bukan tanpa alasan, melainkan merujuk pada sejarah tonggak budaya peradaban penting dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia, yakni berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.

Pesan mendalam yang wajib menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai rakyat Indonesia Raya. Dari pondasi awal adanya kebangkitan kesadaran budi utama untuk perjuangan kemerdekaan, sekarang kita mengisi kemerdekaan dalam pengaplikasiannya, untuk mencapai kualitas hidup dan kehidupan sehari hari, dari gerak kebangkitan semua elemen bangsa dan alam berserta isi dalam pangejawantahan perilaku budi luhur.

Ketika massa kesadaran ini terejawantahkan, dalam prilaku pelaku penghayatan jiwa budi luhur dan berkembang seiring bertahap berjenjang, dan berproses ke dalam ruang badan tubuh berjati diri.

Kita sadar berkesadaran bahwa keseimbangan alam sangat penting bagi keberlangsungan dan kelestarian hidup dan kehidupan semua makhluk. Terutama, keprihatinan rakyat yang hampir setiap tahunnya terdampak banjir maupun tanah longsor saat musim hujan tiba.

Kita memahami betul, bagaimana peran pembangunan disektor keseimbangan alam sangat penting.

Aliran sungai tetap bersih dan pondasi harus semakin di perkuat mencegah terjadinya jebol tanggul sungai, terutama irigasi untuk kebutuhan pengairan persawahan terpenuhi merata untuk para Petani, sebagai wujud kelestarian untuk menjaga kualitas bahan baku hasil bumi yang akan dikelola untuk kebutuhan pangan masyarakat luas dari kota maupun pelosok perdesaan menjadi betul betul terjaga dan terkelola dengan sangat baik.

Embung diantaranya menjadi peran strategis untuk menampung air hujan, dan menampung kapasitas air saat musim kemarau datang. Kebutuhan biopori resapan air merata dan aksi penghijauan di daerah gunung pegunungan maupun kota / kabupaten seluruh Indonesia Raya.

Kebangkitan Nasional menjadi spirit semangat  kita bersama bergotong royong untuk Indonesia Raya semakin kuat, kawasan alam pulih kembali hijau, dan dampak positif untuk peningkatan derajat kesehatan rakyat karena terpenuhinya sumber oksigenasi bersih. Dan kebutuhan masyarakat terkait pendidikan perilaku akhlak budi luhur sebagai fondasi sangat utama untuk proses pembangunan terpenuhi merata.

Dengan demikian ejawantah perilaku budi pekerti luhur, Eyang Semar Sang Hyang Ismayajati sebagai Pamomong jiwa jawi para ksatria dalam pelaku perilaku nyata sehari hari, menjadikan bukti keteladanan sinandhi/tetengger/pengingat adanya hubungan perilaku manusia dan ekosistem alam sangat erat tak terpisahkan.

Dan ajaran welas asih cinta kasih sayang Raya, tumbuh untuk menjaga keberlangsungan serta kelestarian dan keseimbangan untuk alam pulih hijau kembali secara bertahap berproses.

Momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 menjadi cermin kualitas massa kesadaran rakyat Indonesia untuk bangkit bergerak bersama, dalam semangat pejuangan dengan mengisi ejawantah perilaku budi luhur, sebagai perubahan signifikan dengan fondasi kebangsaan yang kuat, berbasis perwujudan perilaku utama Pancasila berjati diri, untuk generasi masa kini dan generasi generasi penerus dimasa depan. (Red).

“Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia”.

Editor: Guntur Bisowarno.

By Admin

-+=