Tangsel, Skalainfo.net| Tergabung dari organisasi dan beberapa fakultas kemahasiswaan sore tadi menyampaikan orasinya di depan kantor Walikota Tangsel. Para demonstran meminta Walikota Tangsel untuk mereformasi birokrasi dan OPD dibawah kepemimpinannya, agar tidak terjadi penggelembungan anggaran di setiap OPD dan dinas-dinas terkait. Jum’at, 02/05/2025.
Salahsatu Korlap pengunjuk rasa dari PC Hikmah Budhi Kota Tangsel Trio Anggara mengatakan, kedatangan kami kesini adalah untuk mengatensi Walikota dan Wakil Walikota Tangsel agar menindak tegas dan tidak menutup-nutupi dalang dari korupsi anggaran sampah DLH Kota Tangsel Rp. 75,9 milyar, yang mana itu merupakan angka-angka yang sangat-sangat tergolong tinggi, ucap Trio.
Jangan sampai nantinya ada OPD-OPD lain terlibat korupsi dan mengalami hal serupa, yang mana mereka itu adalah seorang ASN dan seharusnya memberi contoh yang baik sebagai pelayan masyarakat. Jangan menggunakan anggaran-anggaran yang diberi oleh rakyat dipakai untuk kepentingan pribadi, kita akan menjaga itu semua, tuturnya.
Dan juga tambahnya, kita mengevaluasi kinerja Benyamin – Pilar dalam 100 hari kerjanya setelah dilantik, yang mana sampai hari ini belum ada tanda-tanda kemajuan dari Kota Tangerang Selatan, padahal mereka itu melanjutkan untuk dua periode sebagai Walikota dan Wakil Walikota, katanya.
Trio Anggara menambahkan lagi bahwa, patut diduga ada keterlibatan pejabat tinggi Pemkot Tangsel karena ada anggaran yang mengalir kepada oknum-oknum ASN lain yang ada dipemerintahan Kota Tangsel sebanyak 15 milyar yang tidak kami sebutkan Namanya. Kami menganggap DLH Kota Tangsel lebih sampah dari pada sampah itu sendiri, terangnya.
Kami dari organisasi Hikmah Budhi Kota Tangsel juga akan menuntut atas pembangunan pabrik sampah yang di Pondok Aren, dimana tempat itu dan persis didepannya adalah tempat ibadah Wihara Sidarta yang seharusnya tidak ada bau-bau sampah, malahan kok sekarang dibangun semacam pabrik pengolahan sampah dan ini sangat tidak etis, ungkap Trio Anggara.
Terpisah, Syafriansyah dari organisasi Gema Kosgoro Kota Tangsel menambahkan, bahwa dalam persoalan ini sebanyak 75,9 milyar dana sampah yang di korupsi, diduga ada konspirasi pejabat tinggi di Kota Tangsel, bila anggaran tersebut dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat maka warga Tangsel tentunya sejahtera, tuturnya.
Tapi hingga saat ini kami melihat Pemkot Tangsel dengan adanya korupsi dana anggaran sampah DLH Kota Tangsel itu sepertinya acuh tak acuh saja. Kami tidak melihat kinerja Walikota Tangsel untuk mengklarifikasi terkait permasalahan itu, artinya ada keterlibatan konspirasi terkait masalah itu. Dan kami meminta kepada APH untuk mengusut tuntas siapa-siapa saja yang terlibat kasus korupsi dana anggaran sampah DLH Tangsel itu, katanya.
Sampai pada pukul 16.30 Wib, para demonstran terus meneriakkan orasinya, didepan kantor Walikota Tangsel namun tidak satupun perwakilan pejabat yang keluar dari kantor Walikota Tangsel yang menemui para demonstran. (Red/Alfi).