Wakatobi, Skalainfo.net| Program Bupati Wakatobi H. Haliana, SE mengenai Udang Vaname yang telah menelan anggaran Miliaran Rupiah, menjadi sorotan dari berbagai kalangan masyarakat Wakatobi. Salahsatunya dari Putra daerah Wakatobi Salam Deroki selaku Ketua Bidang Perikanan dan Kelautan LSM Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton (BOM KEPTON) mengatakan, dalam proses berjalannya program Udang Vaname di Kabupaten Wakatobi sejak tahun 2022 sampai tahun 2025 ini, sudah menelan anggaran Daerah kurang lebih senilai Rp. 5 Milyar melalui Dinas Perikanan Wakatobi. Namun tak memiliki dampak positif untuk ekonomi masyarakat, hanya kerugian yang di dapatkan oleh daerah dan masyarakat Wakatobi, ucapnya. Minggu, 13/04/2025.
Menurut salam, program udang vaname di Wakatobi tidak selaras dengan potensi sumber daya alam Wakatobi yang Sektor unggulannya adalah sektor Pariwisata. Perikanan dan pertanian, kalau Bupati Wakatobi mau coba bangun usaha program udang Vaname gunakan saja uang pribadinya, jangan menggunakan uang rakyat pada Dinas Perikanan Wakatobi. Seharusnya anggaran dari Dinas Perikanan Wakatobi itu bisa di gunakan untuk pembelanjaan bantuan Mesin dan Perahu untuk kepentingan Masyarakat Nelayan Wakatobi, tambahnya.
Kelanjutan Program udang Vaname di Wakatobi sudah saatnya seharusnya ada campur tangan Pemerintah Provinsi Sultra untuk dihentikan, sebab kalau di biarkan terus berlanjutkan oleh Pemda Wakatobi, kasihan masyarakat Nelayan Wakatobi itu yang rugi. Sebab jika anggaran kurang lebih Rp. 5 milyar dari dinas perikanan Wakatobi yang sebelumnya sudah di buatkan mengenai program budidaya udang Vaname, andaikan itu sebelumnya di belanjakan Mesin dan perahu dari dinas perikanan Wakatobi, maka di pastikan sudah akan ada banyak Ratusan bahkan ribuan Rakyat Nelayan yang akan mendapatkan fasilitas untuk menjadi penunjang Peningkatan perekonomian mereka, terang Salam.
Kalau tidak menguntungkan secara ekonomi kepada masyarakat dan tidak berdampak pada pembukaan lapangan kerja, saya kira program ini tidak perlu dilanjutkan, ucap Salam dengan nada lantang.
Menurut Salam, budidaya udang Vaname dalam skala besar di Wakatobi juga berdampak terhadap lingkungan akibat limbah cair yang dihasilkan, oleh karena itu sebagai putra daerah Wakatobi yang peka dengan kondisi sosial, saya berharap Kepada Gubernur Sulawesi Tenggara anggaran program mengenai udang Vaname di wakatobi untuk di tahun 2025 dan di tahun 2026 tolong di istruksikan kepada Bupati Wakatobi untuk dialihkan kepada pemberdayaan nelayan tangkap serta nelayan rumpong sesuai dengan kebutuhan masyarakat Nelayan Wakatobi. “Bila mmembiarkan kesewenang-wenangan kinerja kepala daerah sama saja ikut serta dalam menindas Masyarakat,” tegasnya.
Lanjut Salam, tuntutan ini tidak lain semata-mata adalah demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Wakatobi, dan sudah sesuai dengan arahan Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjend (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) usai saat di lantik menyampaikan ajakan kepala daerah Kabupaten/kota di Bumi Anoa, agar dalam merealisasikan visi dan misi pembangunan daerah, melalui pendekatan klaster sesuai potensi sumber daya daerah masing-masing.
Salam menegaskan, sejak Wakatobi sebelum jadi daerah Kabupaten hingga sampai di mekarkan, kini menjadi Kabupaten itu tidak ada masyarakat Wakatobi yang melakukan budidaya udang Vaname. Nanti Bupati Haliana yang menjabat baru tiba-tiba muncul program baru udang Vaname dari pemerintah daerah yang tidak ada korelasinya dengan potensi sumber daya alam di Wakatobi maupun korelasinya dengan Profesi Masyarakat setempat di Wakatobi.
Perlu di ketahui oleh Pemerintah Provinsi Sultra, Sejak uji coba udang Vaname di Desa Numana Kabupaten Wakatobi pada tahun 2021/2022 yang menggunakan Uang daerah hingga ratusan juta rupiah, usai panen, tambaknya di biarkan rusak begitu saja dan tidak ada pemberdayaan masyarakat setempat untuk melanjutkan tambak yang sudah menghabiskan anggaran ratusan juta tersebut, terang Salam.
Bahkan ironisnya, Program yang sudah menghabiskan anggaran Negara kurang lebih Rp. 5 milyar orientasi motivasi untuk mengajak masyarakat melakukan budidaya udang Vaname di Wakatobi satupun tidak ada masyarakat yang ikut melalukan budidaya udang Vaname tersebut. Sebab memang tidak ada masyarakat yang berprofesi sebagai budidaya udang Vaname di Wakatobi dan tidak ada masyarakat yang menginginkan program itu, karena tidak sesuai dengan kondisi potensi Kekayaan alam Wakatobi dan tidak sesuai dengan profesi masyarakat Wakatobi, apalagi di tambah dengan modal usaha itu sangat cukup fantastis, tutup Salam. (Red/Roziq).
