Oleh: ASMUDDIN

Amerika Sering Dilanda Kebakaran;

Kendari, Skalainfo.net| Kebakaran terus membakar lebih banyak hektar lahan. Jumlah rata-rata hektar lahan yang terbakar setiap tahunnya terus meningkat sejak tahun 1950. Jika merunut lebih jauh, bahkan kebakaran besar sudah terjadi di AS sejak 1971. Kebakaran dahsyat yang menimpa Los Angeles bukan pertama kalinya terjadi di Amerika Serikat. Wilayah ini telah dilanda kebakaran besar dari tahun ke tahun. Pada Agustus 2023, kebakaran hutan Maui di Hawaii pun menjadi sorotan dunia. Kebakaran ini menimbulkan kerusakan besar dan menewaskan sedikitnya 100 orang. Rabu, 15/01/2025.

Setahun setelahnya pada 2024, kebakaran juga terjadi di hutan Texas. Kebakaran Los Angeles sedang menjadi sorotan di dunia. Sejak berkobar pada 7 Januari 2025 lalu, kebakaran telah melahap lebih dari 23.700 hektare, menghancurkan lebih dari 5.300 bangunan, dan membuat ratusan ribu orang dievakuasi. Di wilayah Smokehouse Creek, kebakaran melahap sekitar 1,1 juta hektar dan ini menjadi salah satu kebakaran terbesar dalam sejarah AS.

4 Faktor Penyebab Sering Terjadi Kebakaran di AS: 1. Ulah Manusia Lebih dari 95% di antaranya adalah kebakaran yang dipicu oleh ulah manusia. Di wilayah Los Angeles sendiri, kebakaran yang terjadi dari 1992 hingga 2020 dipicu oleh aktivitas manusia. Kebakaran yang disebabkan oleh manusia diakibatkan oleh api unggun yang tidak dijaga, pembakaran puing-puing, penggunaan dan malfungsi peralatan, pembuangan rokok yang sembarangan, dan tindakan pembakaran yang disengaja.

Menurut data Wildland Fire Management Information (WFMI) dan Arsip Data Penelitian Dinas Kehutanan AS tahun 2000 – 2017, hampir 85 persen kebakaran hutan di Amerika Serikat disebabkan oleh manusia. Hal ini masih diperparah dengan pembangunan kota di sekitar lahan liar, yang meningkatkan risiko kebakaran. Hal ini diungkapkan oleh Profesor klimatologi di Universitas California, Merced, John Abatzoglou. Ia meneliti data kejadian kebakaran pemerintah selama 30 tahun di Los Angeles Country. Hasilnya, diketahui bahwa penyebab paling umum kebakaran hutan adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kendaraan dan peralatan lainnya.

  1. Vegetasi Kering & Kondisi Lahan Ketika memasuki periode cuaca yang lebih kering, vegetasi mengering dengan sangat cepat dan jumlahnya lebih banyak. Ibaratnya seperti menimbun bahan yang mudah terbakar, Rory Hadden, peneliti ilmu kebakaran di Universitas Edinburgh. Wilayah AS yang begitu luas, banyak yang terdiri dari lahan kosong berupa hutan atau semak.

Hal ini sering kali menumbuhkan berbagai tanaman rimbun setelah periode hujan lebat usai. Namun, suburnya tanaman rimbun bisa menjadi petaka saat musim panas yang kering. Perpaduan cuaca kering dan vegetasi yang mudah terbakar, berpotensi memicu kebakaran hutan.

  1. Keadaan Iklim Pakar kebakaran hutan di Pusat Penelitian Langley NASA, Amber Soja, mengatakan kondisi cuaca yang memicu kebakaran antara lain suhu tinggi, kelembapan relatif rendah, kecepatan angin tinggi, dan curah hujan rendah. Selain ulah manusia, faktor alam juga berpengaruh terhadap kebakaran hutan yang sering terjadi AS. Kebakaran biasanya dipicu oleh sambaran petir panas yang bertahan lama. Hal ini seiring dengan perubahan iklim yang ekstrem di berbagai wilayah. Kondisi kebakaran tersebut dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Cuaca akan berubah seiring dengan pemanasan bumi, dan kami melihat hal itu terjadi. Meski dalam cuaca hujan, kebakaran di AS juga bisa terjadi. Misalnya dipicu oleh jenis petir panas yang memiliki arus dengan tegangan lebih kecil. Kombinasi ini dapat meningkatkan kekeringan dan membuat vegetasi di wilayah barat lebih mudah terbakar.

Angin Santa Ana sangat kering dan bergerak dengan amat cepat. Begitu api mulai menyala, sangat mudah bagi angin untuk mencengkeramnya. Kobaran pun membesar dan menyebar begitu cepatnya. Api merambat melalui vegetasi kerang dan melahap kawasan Pacific Palisades di dekat Santa Monica. Di sisi lain, kebakaran yang sudah berkobar bisa diperparah dengan keberadaan tiupan angin kencang, seperti kebakaran yang baru terjadi di Los Angeles. Menurut pakar, kebakaran Los Angeles bisa meluas dengan cepat karena angin kencang yang menggerakkan api dari lereng gunung di sebelah barat. Selain itu, juga ada angin yang datang dari pusat Gurun California yang dikenal sebagai angin Santa Ana atau Fhn. Angin ini dilaporkan mencapai lebih dari 160 kilometer/jam dan menyebabkan kebakaran hutan berperilaku tidak menentu.

  1. Faktor-Faktor Lain berbagai kumpulan faktor ini yang kemudian membuat AS selalu diintai oleh kebakaran hutan dari tahun ke tahun. Kumpulan dari faktor yakni kondisi lanskap, aktivitas manusia, hingga alam, membuat kebakaran besar kerap terjadi di wilayah Amerika Serikat. Penelitian, bahkan telah menunjukkan bahwa pemanasan global diperkirakan akan meningkatkan jumlah kebakaran yang sangat besar (lebih dari 50.000 hektar) di Amerika Serikat bagian barat, pada pertengahan abad ini (2041-2070). Kekeringan tahunan menjadi lebih parah, sehingga api mudah menyebar.

Selain itu, peristiwa cuaca ekstrim, yang ditandai dengan badai petir dan angin kencang, juga semakin sering terjadi, misalnya seperti yang terjadi pada Kebakaran Bootleg yang terjadi di Oregon dan kebakaran yang memecahkan rekor di California dan Colorado pada 2020. Kondisi ini, bahkan telah disorot oleh ilmuwan lantaran perubahan iklim yang terus terjadi. Laporan World Economic Forum (WEF), menunjukkan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu penyebab adanya musim kebakaran hutan di musim panas.

Azab & Karma Muncul di Los Angeles yang Luluh Lantak Jadi Abu Akibat Kesombongan Sejarah Los Angeles dimulai pada 4 September 1781, ketika sekelompok 44 pemukim Spanyol mendirikan kota ini dengan nama El Pueblo de Nuestra Señora la Reina de los Ángeles del Río de Porciúncula, yang berarti Pueblo (kampung) Bunda Kami Ratu Malaikat di Sungai Porciúncula. Los Angeles terletak dipantai Barat Amerika, LA telah berkembang menjadi pusat budaya, ekonomi, dan hiburan global. Namun, kota ini juga sering dianggap sebagai symbol kesombongan Amerika Serikat karena kemewahan, konsumerisme, dan budaya selebritas yang kental.

“Hollywood, yang terletak di Los Angeles, menjadi pusat produksi film terbesar di dunia, dan ini mengubah wajah kota menjadi pusat hiburan global. Pada abad ke-19, Los Angeles adalah kota yang relatif kecil dan terpencil. Namun, pada awal abad ke-20, kota ini mulai berkembang pesat, terutama dengan datangnya industri film”.

“Pada awalnya, Los Angeles adalah sebuah pemukiman kecil di bawah kekuasaan kolonial Spanyol. Setelah Spanyol menyerahkan wilayah ini kepada Meksiko pada tahun 1821, Los Angeles menjadi bagian dari Meksiko hingga akhirnya bergabung dengan Amerika Serikat pada 1848 setelah Perang Meksiko-Amerika”.

LA sering dipandang sebagai tempat dimana impian besar dilahirkan, tetapi juga tempat dimana kesombongan dan materialisme Amerika terlihat jelas. Los Angeles di California, yang sering disingkat LA, terkenal sebagai kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) setelah New York. Setidaknya 24 orang tewas di wilayah Los Angeles akibat kebakaran tersebut. Menurut kantor pemeriksa medis wilayah Los Angeles, 16 orang tewas dalam kebakaran Eaton dan delapan orang dalam kebakaran Palisades. Parahnya, kebakaran ini terancam semakin parah karena kondisi cuaca memburuk dalam beberapa hari ke depan. Kondisi cuaca kritis yang meningkat akan terus berlanjut. Angin ini, dikombinasikan dengan tingkat kelembapan relative rendah dan kelembapan bahan bakar yang rendah, akan membuat ancaman kebakaran di daerah LA sangat tinggi. Sekarang, simbol kesombongan itu telah luluh lantak menjadi puing-puing dan abu akibat kebakaran hutan yang dahsyat.

Karma Kesombongan di Los Angeles Berubah Jadi Malapetaka Budaya selebritas yang berkembang di gaya hidup yang serba mewah, dengan rumah-rumah megah di Beverly Hills, mobil-mobil mewah, dan pesta-pesta glamour, menggambarkan sebuah citra kota yang penuh kesombongan. Hollywood menciptakan gambaran masyarakat yang mengutamakan penampilan luar, status sosial, dan kekayaan. Los Angeles sering dipandang sebagai tempat dimana impian besar dilahirkan, tetapi juga tempat dimana kesombongan dan materialisme terlihat jelas. Kehadiran Hollywood menjadikan Los Angeles sebagai symbol kemewahan dan glamour.

Industri film yang berkembang pesat menciptakan ikon-ikon besar seperti Marilyn Monroe, James Dean, dan Humphrey Bogart, yang turut memperkuat citra kota sebagai tempat para selebritas. Hal ini semakin mengukuhkan posisi Los Angeles sebagai symbol kesombongan Amerika Serikat, karena kota ini sering kali dikaitkan dengan kekayaan, kecantikan, dan kehidupan mewah yang berlebihan.

Keberagaman budaya ini menciptakan suasana yang unik dan dinamis, meskipun seringkali ada ketegangan antara kesuksesan material dan tantangan sosial. Sebagai pusat industri hiburan, kota ini memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia musik, film, mode, dan seni. Selain itu, LA juga menjadi rumah bagi beragam budaya, karena merupakan tempat tinggal bagi berbagai komunitas imigran. Kota ini juga memiliki ketimpangan sosial yang sangat besar. Di satu sisi, ada kekayaan yang luar biasa, sementara di sisi lain, Los Angeles memiliki salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di Amerika Serikat, dengan banyak orang yang hidup di jalanan. Kontras ini semakin memperkuat gambaran Los Angeles sebagai simbol ketidaksetaraan dan kesombongan.

Meskipun sering dikritik karena kesombongan dan materialisme, Los Angeles juga memiliki peran besar dalam budaya global. Penyebar Api di Los Angeles Disebut Angin Santa Ana Kecepatan angin Santa Ana mencapai 70 mph (sekitar 112 km/jam), dan membawa kelembapan rendah yang menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran api. Dalam kebakaran Los Angeles baru-baru ini, angin ini menyebabkan api sulit dikendalikan dan memperluas area terdampak.

Angin Santa Ana adalah angin kering dan panas yang bertiup dari pedalaman menuju pesisir California Selatan. Perspektif Sains dan Agama Dalam Al-Qur’an mengingatkan manusia akan kekuatan alam sebagai tanda kebesaran Allah SWT dan sebagai peringatan bagi mereka yang lalai. Kombinasi antara kecepatan angin tinggi, kelembapan rendah, dan vegetasi kering menciptakan badai sempurna bagi api untuk menyebar dengan cepat. Dari sudut pandang sains, angin seperti Santa Ana memainkan peran signifikan dalam penyebaran kebakaran hutan.

Perspektif Al-Qur’an tentang Angin Pembawa Api Salah satu faktor utama yang memperparah bencana ini adalah angin Santa Ana, yang dikenal mempercepat penyebaran api di wilayah tersebut. Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles pada Januari 2025 menarik perhatian global. Lebih dari 29.000 hektar lahan hangus terbakar, dengan 12.300 bangunan hancur dan 11 nyawa melayang. Dalam konteks kebakaran Los Angeles, ayat ini memberikan refleksi tentang bagaimana kekuatan alam dapat membawa kehancuran ketika kondisi mendukung.

Ayat ini menggambarkan bagaimana angin kencang yang membawa api dapat menghancurkan kebun yang subur, sebagai perumpamaan bagi amal yang tidak ikhlas. Fenomena angin yang membawa api sebenarnya telah disebutkan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Ar Rum ayat 41.

“Renungan Bagi Umat Manusia Perusakan pada surat Ar Rum ayat 41 berupa pencemaran hingga penghancuran alam yang berujung tidak layak ditinggali serta tak ada lagi yang bisa dimanfaatkan”.

Contohnya seperti hancurnya flora dan fauna, juga kerusakan biota laut. Sementara itu, al-fasad merujuk pada kebakaran, banjir, tsunami, perampokan, pembunuhan, pemberontakan dan semacamnya. “Perusakan itu terjadi akibat perilaku manusia. Perilaku itu tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya, karena ia tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah”.

Tafsir Kemenag RI pada surat Ar Rum ayat 41, Allah SWT juga menegaskan akibat buruk dari perusakan alam itu bagi manusia. Meski demikian, sebagian akibat buruk itu telah diatasi oleh Allah SWT dengan sistem alam yang mampu memulihkan kerusakan yang diperbuat manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT menyayangi manusia. Jika tidak, maka sistem alam tersebut tak akan ada untuk memulihkan kerusakan. Senada dengan itu, dalam Tafsir Al-Azhar oleh Buya Hamka dijelaskan bahwa surat Ar Rum ayat 41, menjelaskan bahwa Allah SWT mengirim manusia ke bumi untuk menjadi khalifah yang artinya pelaksana dari kemauan Allah SWT.

Oleh karenanya, sebagai khalifah maka manusia harus menjadi mushiih yang artinya suka memperbaiki dan memperindah. Dijelaskan pula dalam tafsirnya bahwa surat Ar Rum ayat 41 menerangkan tentang kerusakan yang terjadi di bumi akibat perkembangan zaman manusia. Pada ujung ayat disampaikan agar manusia berpikir atas apa yang mereka perbuat. Manusia dituntut untuk menjaga lingkungan dan berperilaku bijaksana agar tidak menimbulkan kerusakan yang dapat mengundang bencana. Kebakaran di Los Angeles dan ayat Al-Qur’an tentang angina pembawa api mengajarkan kita untuk selalu waspada terhadap kekuatan alam.

Selain itu, penting bagi kita untuk merenungkan makna spiritual di balik fenomena alam sebagai bentuk introspeksi dan peningkatan keimanan. Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, surat Ar Rum ayat 41 membahas tentang kerusakan bumi akibat hawa nafsu manusia. Melalui ayat ini, diterangkan pula tentang al-fasad yang artinya segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang Allah SWT ciptakan. Surat Ar Rum ayat 41 berisi tentang kerusakan bumi akibat ulah manusia. Ini merujuk pada kerusakan lingkungan baik itu di darat, laut maupun udara. Ar Rum sendiri merupakan surat ke-30 yang terdiri dari 60 ayat. Surat Ar Rum diturunkan di Makkah sehingga tergolong surat Makkiyah.

(redaksi).

The Writer By Asmuddin. The Lecturer of Halu Oleo University.

By Admin

-+=