Tangsel Skalainfo.net| Dengan tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan,” Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DP3AP3KB) dan Dinas Sosial memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024 di Plaza Rakyat Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Kamis, 05/12/2024.
Memperingati hari disabilitas internasional 2024 ini juga dihadiri oleh para penyandang disabilitas yang berdomisili di Kota Tangsel serta para pemerhati, penggiat dan organisasi, atau yayasan yang bergerak dalam pemberdayaan dan kesetaraan penyandang disabilitas. Acara berlangsung selama 2 hari 4 & 5 Desember 2024.

Tujuan kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung penyandang disabilitas yang meliputi aksesibilitas yang lebih baik agar mereka dapat setara, serta pemberian kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan.
Marsilia Krenata selaku ketua Yayasan Marcelea Peduli Sosial mengatakan, “Saya sangat menyambut baik dengan pengakuan Pemerintah kepada para penyandang disabilitas terutama disabilitas mental. Saya menginginkan melalui Walikota Tangsel dan DP3AP2KB, Dinas Sosial, agar Tangsel itu dijadikan Kota Sehat Jiwa,”ungkap Ibu Marsilia Krenata kepada awak media ini di Plaza Rakyat Puspemkot Tangsel.
Yayasan Marcilea Peduli Sosial, merupakan lembaga swadaya masyarakat yang peduli kepada masyarakat terlantar dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Yayasan yang beralamat di wilayah Kecamatan Pamulang ini sudah melakukan kegiatannya sejak tahun 2010, Ibu Marsilia Krenata selaku ketua benar-benar mengabdikan hidupnya sejak tahun 2003 untuk mengasihi para pemulung, gelandangan, pengemis dan ODGJ dengan menjadikan rumah singgah yang dibangunnya menjadi panti.
Dalam kegiatan inipun beberapa lembaga yang memberi perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dan autisme juga hadir, serta membuka stand untuk memberikan informasi kepada para pengunjung seputar aktifitas kegiatan lembaga atau yayasan mereka dalam mendampingi para penyandang disabilitas. Seperti Yayasan Griya Bina Karya ABK yang fokus terhadap terapi dan melatih keterampilan para anak berkebutuhan khusus dan dapat menghasilkan karya-karya yang akan memberikan pendapatan bagi ABK tersebut.
I’M Star Center yang diketuai oleh Ibu Dewi Semarabhawa yang juga memliki rumah singgah bagi penyandang disabilitas, yang bertujuan sebagai wadah inklusi dalam bersosialisi dan berkarya, dan Yayasan Visi Maha Karya yang sejak berdiri pada tahun 2021 memberi perhatian kepada disabilitas tuna daksa, dengan memberikan kaki palsu yang telah berjumlah 500 buah dari dana hasil donasi masyarakat, ucapnya.
Dari sini dapat kita lihat bahwa begitu besar perhatian masyarakat dan juga begitu sangat peduli kepada penyandang disabilitas, tanpa bantuan dari masyarakat serta Pemerintah Daerah dikhawatirkan perjalanannya begitu tersendat. Pada awal berdirinya, mereka benar-benar serius untuk mengemban amanah kemanusiaan ini, semua memiliki tanggung jawab dan perannya masing-masing, yang pada prinsipnya menciptakan lingkungan dimana setiap orang termasuk penyandang disabilitas, merasa diakui dan dihargai, serta mengedukasi diri kita dan orang lain tentang tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas.
“Selama ini kami dari Dinas Sosial sudah memberikan bantuan alat bantu seperti walker, kursi roda dan bantuan paket sembako kepada penyandang disabilitas yang kurang mampu. Juga kami memberikan pelatihan dan diberikan sertifikat kepada para penyandang disabilitas. Melibatkan para penyandang disabilitas dalam kegiatan-kegiatan termasuk penyusunan rencana kerja kami,” ujar Mohammad Ervin Ardani, selaku Kepala Dinas Kota Tangsel kepada awak media ini.
Saat ini Dinsos Kota Tangsel baru memilki 1 rumah singgah, diharapkan tahun depan akan dibangun lagi rumah singgah, untuk menjadi tempat penampungan sementara bagi penyandang disabilitas yang tidak memiliki tempat tinggal, gelandangan dan orang dengan gangguan jiwa di Tangerang Selatan, karena daya tampung saat ini sangat kurang memadai, katanya.
Peran serta aktif semua pihak dalam Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam kolaborasi untuk menjadikan para penyandang disabilitas tidak tersisih dan setara di dalam masyarakat. Kekurangan sarana publik bagi para penyandang disabilitas sudah seharusnya segera dibangun, bukan saja di kantor pusat pemerintahan dan kantor dinas-dinas, tetapi yang tidak kalah penting pada area publik agar mereka dapat beraktivitas tanpa merasa tersisihkan. (Red/Billy).
