Siantar, Skalainfo.net| Prabowo Subianto, presiden terpilih Pilpres 2024 telah resmi menetapkan Para Menteri Kabinetnya.Sebanyak 47 Kementerian akan diisi oleh berbagai latar belakang status sosial dan Partai Politik yang memang terlibat dalam koalisi pendukung Prabowo Gibran. Kamis, 17/10/2024.
Semula Prabowo sering dalam pidatonya di berbagai acara mengatakan, bahwa dia akan memakai para ahli dalam bidangnya sesuai professi masing-masing calon menteri yang dikenal dengan istilah Zaken Kabinet atau Kabinet Ahli.
Sistim ini sangatlah bagus untuk mencapai program yang sering mereka dengungkan semasa kampanye “menuju Indonesia emas!”.
Susunan Kabinet telah diketahui publik meski belum resmi dilantik karena Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 ini.
Jika kita melihat formasi Kabinet baru ini, maka nampaklah bahwa kabinet ini bukanlah Zaken Kabinet melainkan Kabinet Noken atau Kabinet Tembikar yang merupakan jalinan berbagai professi dan latar belakang, ada aktifis, olahragawan, politikus dan lain lain.
Kemudian semasa Presiden Jokowidodo, Kementerian sebanyak 34 Departemen dan sekarang semakin membengkak menjadi 47 Instansi hasil pemekaran berbagai Departemen, dan anehnya tidak diisi oleh Menteri yang ahli dalam bidang atau professinya masing-masing.
Kemudian sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia saat ini, keuangan Negara sangatlah memperihatinkan karena hutang luar negeri semasa 10 tahun kepemimpinan Jokowi sangatlah besar.
Menteri Keuangan DR.Srimulyani sering mengeluhkan hal itu. Seiring bertambahnya jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran ini sudah pasti pengeluaran negara dari APBN akan semakin bertambah guna membiayai operasional tiap departemen baru.
Dan yang paling ditakutkan nanti apabila beban negara dengan bertambahnya Departemen tersebut akan dibebankan kepada rakyat dengan menaikkan pajak dan harga bahan bakar minyak.Apalagi kebutuhan dasar kita selama ini, negara bahkan mengimpor dari luar negeri.
Janji kampanye Prabowo-Gibran semasa kampanye akankah tercapai atau malah bertolak belakang, mari kita nantikan, apalagi situasi dunia yang sedang tidak baik akan berdampak juga kepada negara kita. (Red/S.Damanik).
