Purwosari Pasuruan, Skalainfo.net| Sejak Kita melakukan laku lampah perjalanan bersama untuk menemukan proses penggalihan dasar dan inti sari yang terdalam, dalam rangka untuk riset dalang pedalangan “pakem pepek lengkap,” wiwitan wetan kawitan bersama Ki Sudarto, dalang asal Purwosari Pasuruan Jawa Timur. Sabtu, 05/10/2024.
Kita menemukan dan mendapatkan inti sari galih penggalihannya dalam beberapa kejadian, pada serangkaian acara dan kejadian yang sudah disampaikan kepada media skalainfo.net, terutama pada momentum “hawa” acara pagelaran wayang kulit di Desa Gerba, pimpinan kepala desa Sutrisno JS, bersama Kapolsek Purwodadi, Topo Utomo pada 22/09/2024 malam, dalam salah satu rangkaian Festival Gemah Rempah Loh Jinawi, dari 16 sd 28/09/2024.
Kita mulai dari proses perjalanan Purwosari Ke MUSDA V ASPETRI Jawa Timur di Kota Shining Batu, 14-15/09/2024, dalam acara pembukaan MUSDA, dengan lakon Tancap Kayon KAWERUH TANDURAN, dalam durasi 10 menit, dialog tokoh Semar dan Bagong Putera nya, oleh Ki Sudarto.
Kegiatan di Kota Shining Batu merupakan Tanda Tancap Awal, yang diteguhkan dari perjalanan selanjutnya yaitu dari Purwosari ke “Ritual Kayon” pagi harinya, dan malam harinya ke “Pagelaran Wayang Kulit Purwo Ringgit” di Kelurahan Gerba Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, 22/09/2024 lalu.
Perjalanan penguakan dan penggalihan arti makna inti sari dari Sastra Tancap Kayon Kaweruh Tanduran dari BATU, BAdan TUbuh ke Dusun Gutean Desa Dayu Rejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan dalam rangka melaksanakan Praktek Bersama Terapi Holistik Terpadu (ASPETRI, ASJI, BSN, Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia, Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia dan Bamboo Spirit Nusantara Support System) kepada Ki Sukiman Sahabatnya.
Hikmah terapi terpadu kepada sahabatnya Ki Sudarto yaitu Ki Sukiman, Kita menemukan foto diri Romo. M. Rogo Semono Sastrahadidjojo, dalam perjalanan 27/09/2024, dari Purwosari ke Desa Gutean Desa Dayu Rejo Lereng Gunung Ringgit jajaran Pegunungan Gunung Arjuno.
“Semakin jelas, Kayon Kun YONI menjadi Kun Lingga Yoni dalam penggalihan inti sari LOH JINA WI, Festival Gemah Rempah Loh Jinawi”.
Tergenapilah perihal Gunung Gunungan Pegunungan dalam wujud pakeliran gunungan wayang purwo ringgit jawa baru kuno modern klasik, dari Gunung Ringgit Gunung Arjuno, Wayang adalah Barang Miring Seng di Anggit, barang miring yang dipakai untuk menerangkan pengetahuan ilmu hidup berkehidupan yang utama dan paling tinggi hinggil hutama kayak gunung adalah tempat yang paling tinggi di permukaan bumi.
Peneguhan dan kepastian wadah diri serta kapasitas kemampuan yang sudah ada di dalam diri kedirian Ki Sudarto, sebagai Dalang Yunior oleh Ki Dalang Senior, Ki Tanoyo Dermanoto telah terjadi menjadi dan kembali terbukti pada waktu itu, dalam pertemuan bersama Kita, Ki Dalang Tanoyo Dermanoto, yang memimpin Pagelaran Wayang Kulit malam itu kepada Ki Dalang Sudarto di halaman SDN Gerba, Desa Gerba Kecamatan Purwodadi Pasuruan, dalam kasanah dialog sharing pengalaman bersama untuk menghantar dan mengawal Pagelaran Wayang Kulit Purwo Ringgit dengan Lakon “Kongso Adu Jago” di salah satu acara Festival Gemah Rempah Loh Jinawi, 22/09/2024, pada malam minggu tersebut.
Inilah rangkaian penggalihan inti sari Sastra Tancap Kayon Kaweruh Tanduran dari BATU Rogo hingga Rogo Semono DAYU REJO :
Tancap Kayon Kaweruh Tanduran yang digelar oleh Ki Sudarto di acara pembukaan MUSDA V ASPETRI Jawa Timur, telah ketemu juga, babakan Tanduran Pohon Randu di Pasuruan yang asma nama sebutan dari daun pohon randu, di dalam sastra baru.kuno jawa disebut dengan sebutan BALADEWA.
Sedangkan di Tosari Tirtosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Kawasan Bromo Tengger ada Taman BALADAUN, pimpinan Kariadi Baladaun, sehingga Kaweruh Tanduran Tanaman Tumbuhan Ki Sudarto, sewajarnya telah menemukan hubungan nya yang sangat kuat dengan logo pemerintah Kabupaten Pasuruan, yaitu buah randu yang berdaun dengan sebutan BALADEWA tersebut, dan terhubung langsung dengan wujud tempat serta Program Taman Baladaun Tosari Tirtosari Kecamatan Tosari Tengger Bromo.Kabupaten Pasuruan, dimana Tosari Tirtosari adalah tempat yang menjadi terselengarakanya acara puncak Festival Gemah Rempah Loh Jinawi, 27-28/09/2024 dari 16 sd 28 September 2024.
Bahwa Wujud dan Perwujudan bahwa BATU Badan Tubuh, WATU Wadah Tubuh Rogo Semono telah terjawab dan terkuak dari Kota Batu ke Dusun Gutean Desa Dayu Rejo, ketemu foto diri Romo M. Rogo Semono Sastrahadidjojo, bahwa kekayaan SASTRA KABUPATEN PASURUAN, sebagai dasar utama struktur sistem pengobatan tradisional ramuan indonesia, di Kabupaten Pasuruan, uga tergenapi dalam penemuan batu prasasti, yaitu batu monumen di pertigaan jalan raya Kota Porong dari arah Kota Bangil dan ke Kota Sidoarjo, bertajuk BERKEWAJIBAN BELAJAR KABUPATEN PASURUAN oleh Bupati Pasuruan USMAUN DANU SASTRA, USMA UN ASMA ON yang dalam kajian telaah SASTRA JAWA BARU KUNO Klasik ASLI, menjadi ASMA ON, U jadi A dan U jadi O, USMA UN jadi ASMA ON, selanjutnya DANU jadi DO NO, dimana sabDa ono, ada bunyi ucapan do re mi fa sol la si do, adalah suara, bunyi yang ONO, berupa SASTRA, seperti Rogo Semono, bahwa rogo raga apa saja sederhananya merupakan wujud dari hadi sastra yang luhur ampuh dan yang jaya joyo, membawa kejayaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sastra adalah Kunci Kejayaan.
Arti makanya bahwa batu watu, badan tubuh, wadah tubuh adalah raga rogo sederhana yang pada hakekatnya merupakan sebutan nama asma aran yang punya kandungan keagungan kelinuwihan keampuhan sastra hidup berkehidupan yang merupakan subyek YA BESAR sebagai manusianya GUSTI ALAM semesta raya, yang bisa menjadi rahmat bagi penduduk bumi dan membawa kebahagiaan bagi dunia beserta segala isinya, sesuai kehendak Allah alam dengan maksud tujuan pada awal mulaNya, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia berbahan baku buku alam semesta adaNya.
Selaras dengan Moto Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan yaitu “GUNA KARYA SARANA BAKTI,” seluruh sebutan asma nama adalah wujud media guna karya dan sarana bakti, merupakan dasar dan tujuan utama dalam rangka ber kewajiban belajar sastra nama alam dan sastra nama badan tubuh serta sastra nama tanduran di Kabupaten Pasuruan, dalam hal ini Sastra Tancap Kayon Wiwitan Kawitan Tanduran Tumbuhan Tanaman, beserta segala arti makna hingga fungsi guna manfaatnya di Kabupaten Pasuruan.
Sastra Batu Watu Rogo Semono adalah media kejayaan berupa nama tubuh badan hingga penjelasan wujud nama nama bagian bagian hingga utuh keseluruhannya, telah terkuak susun susunannya, berupa wujud arti makna dari wujud medika sastra hadi joyonya, sastra kejayaan yang ada dalam nama adalah doa, dalam seni adat budaya jawa baru kuno ada sebutan asma kinaryo japa, nama adalah doa.
“Sastra Kaweruh Baladewa Baladaun juga telah terkuak dan terwujud, dalam laku Lakon Tancap Kayon Kaweruh Tanduran Tanaman Tumbuhan oleh Ki Sudarto”.
Sastra Gunung Gunungan Pegunungan Pakeliran juga sudah terkuak dalam telaah hormati gunung, “susilo sira ring acara/gunung” (Tulisan I Wayan Westa dari Mahameru ke Siwadwara), gunung adalah tempat puncak datangnya Kaweruh ilmu ngelmu pengetahuan ilmu jaman yang utama, agung dan canggih cerdas pinter serta ampuh, hadir aplikatif transformatif sesuai perkembangan arus jaman nya, ada di gunung ringgit pegunungan gunung Arjuno Jawa Timur, jawa wetan, wiwitan kawitanne asal usul, asli awal mulanne, sebagai “Pakem Wayang Jawa Timur an Pepek Lengkap” adaNya. (Red).
Penulis : Guntur Bisowarno (Ketua Bamboo Spirit Nusantara).