Tangsel, Skalainfo.net| Seperti kejar target, obsesi pembangunan di Kota Tangsel tidak peduli kata orang yang penting proyek berjalan terlihat ada pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Kalau hanya itu yang menjadi acuan, maka DPD LSM Perkota Nusantara Kota Tangsel angkat bicara terkait maraknya pembangunan insfrastruktur namun tidak sesuai standar operasional prosedur kerja dilapangan. Senin, 01/10/2024.
“Sesungguhnya, pelaksanaan pembangunan disuatu daerah tentunya memakai anggaran APBD, yang notabane uang dari rakyat dan sepantasnya juga rakyat boleh menjadi pengawasan atas pekerjaan penggalian yang dilakukan oleh pemerintah daerah”.
Bang Ridho menambahkan, jangan karena memakai uang rakyat melalui APBD lalu mencoba untuk meraup keuntungan dengan pembangunan insfrastruktur bermain pada spek dan kerja asal-asalan yang penting proyek berjalan ancar. Tidak seperti itu melakukannya bro, tambah bang Ridho.
Kami akan selalu pantau semua pembangunan insfrastruktur yang dilaksanakan oleh SDA/BMBK Tangsel, karena kami tahu beberapa objek pengerjaan drainase dan pengecoran beton serta hotmix jalan dibeberpa sudut kota di Tangsel tidak sesuai SOP. Diketahui pengerjaan drainase yang dikelurahan Pisangan Ciputat dan pengerjaan drainase di jalan Raya Taif Bambu Apus serta ditempat lainnya menjadi pantauan kami.
Seorang warga saat ditemui dilokasi menyampaikan rasa prihatin atas pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh dinas SDA/BMBK Tangsel, ucap warga yang kami rahasiakan namanya. Bagaimana tidak prihatin sebut warga, baru saja diturunkan unit lalu dipasang, contoh pemasangan Uditch yang dijalan Raya Legoso dan Jalan Tarumanegara, Pisangan Ciputat, sekarang ini sudah banyak yang pecah dan retak-retak, katanya.
Sebuah ungkapan dari hati rakyat walau hanya kiasan, bagi yang mengerti dan memahami makna kata. Rakyat hanya bisa menggumam tanpa bisa berbuat apa-apa, miris melihat gaya serampangan yang dipertontonkan oleh Dinas SDA/BMBK Tangsel melalui kegiatan pengerjaan saluran drainase ditujuh (7) Kematan se-Kota Tangsel, ucap bang Ridho kepada awak media ini.
Ketua harian Perkota Nusantara DPD Kota Tangsel bang Ridho menambahkan, bahwa semua pekerjaan insfrastruktur yang dilaksanakan oleh Dinas SDA/BMBK Tangsel sarat dengan kolusi korupsi dan nepotisme. Oleh karena itu DPD LSM Perkota Nusantara meminta kepada Badan Inspektorat Kota Tangsel dan tim Audit Provinsi Banten segera melakukan Audit terhadap kinerja Dinas SDA/BMBK Kota Tangsel.
Disinyalir pola-pola kerja yang dilaksanakan dilapangan sangat tidak professional dan tidak sesuai SOP semua pekerjaannya asal jadi tanpa pertimbangan dengan motto pekerjaan itu. Hal itu bisa terjadi akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah khususnya Dinas SDA/BMBK Tangsel, pungkas bang Ridho. (Red/Hasan).