Gianyar Bali, Skalainfo.net| Masyarakat mengerubungi Ida Pedanda Griya Padang dan Cok Nindia usai dievakuasi dari tengah laut di Pantai Masceti, Kecamatan Blahbatuh, Upacara pemelastian yang digelar Desa Pakraman Teges Kanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, hampir berujung petaka, Senin 2 September 2024 pagi lalu. Gianyar Bali, 05/09/2024.

Sebab, saat proses mulang pakelem sarana upakara ketengah laut, perahu yang dinaiki tiba-tiba mati mesin. Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Kebencanaan Daerah (BPBD) Gianyar, di atas perahu yang mesinnya mati tersebut, terdapat Ida Pedanda Griya Padang Tegal lanang dan istri (suami-istri) selaku pemimpin upacara dan di perahu yang tidak rusak berada penglingsir Puri Agung Peliatan, Ida Tjokorda Putra Nindya selaku saksi upacara, juga saksi kejadian perahu rusak di tengah laut tersebut.
Masyarakat yang mengetahui hal tersebut pun panik. Sebab perahu sempat terombang-ambing di tengah laut, dengan kondisi ombak yang relatif tinggi. Namun beruntung saat di lokasi kejadian, telah banyak anggota Balawista BPBD Gianyar yang ditugaskan untuk mengamankan prosesi ini.

Babinsa Medahan, Kopda Gusti Suarma yang berada di lokasi menjelaskan bahwa perahu tersebut mati mesin sekitar 300 meter dari bibir pantai. “Kejadiannya terjadi setelah prosesi upacara mulang pakelem, kira-kira 300 meter dari bibir pantai,” ujarnya.
Identitas pemilik perahu: I Dewa Nyoman Asa, (50) Swasta, Banjar Cucukan Desa Medahan. Adapun penumpang dalam perahu: a. Perahu 1 yang mesin mati.
– Sulinggih : Ida Pedanda Padang Tegal (Lanang – Istri)
– Nahkoda
– Total penumpang 3 orang.
- Perahu 2 .
– Pengelingsir: Tjok Putra Ninda (Puri Peliatan)
– Pembawa Bagia
– Nahkoda
– Total penumpang 3 orang.
Perihal Kerugian:
- Personel: Nihil
- Materiil: Mesin perahu mati karna kemasukan air laut (perahu masih di dalam laut karna ombak dan angin kencang).
Hadir dalam kegiatan tersebut:
- Babinsa Desa Medahan
- Tim Balawista BPBD Pos Masceti
- Pemedek
(Red/Guntur Bisowarno).
