Simalungun, Skalainfo.net| Penyalahgunaan wewenang kekuasaan ternyata masih terjadi di era demokrasi kemerdekaan di Republik Indonesia ini, semasa Pemerintahan Presiden Jokowidodo dalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau yang sekarang dinahkodai oleh Erick Tohir, yang katanya gencar membersihkan BUMN dari unsur penyalah gunaan wewenang sehingga merugikan Negara. Selasa, 27/08/2024.

“Namun nyatanya bertolak belakang dengan kenyataannya di PTPN 4 Sumatera Utara khususnya di Kebun Bah Birung Ulu, Kabupaten Simalungun yang sekarang menjabat sebagai manjernya adalah Ir. Arma Mulia Sirait, MM”.

Hal ini terbukti dengan adanya intimidasi terhadap seorang karyawan yang jujur berinisial (AG) yang disebabkan, atas melaporkan perbuatan yang terindikasi dapat merugikan negara ditubuh PTPN 4 Sumatera Utara. Terindikasi adanya perbuatan korupsi, maka (AG) segera melaporkannya ke Manajer Ir. Arma Mulia Sirait namun diabaikan saja.

Kemudian (AG) yang selaku Danteng (Mandor Pengawas) membuat Surat tertulis dan langsung melaporkannya ke Kantor Dirut PTPN 4 di Medan dan diterima oleh Kerani secretariat di Kantor Direksi PTPN 4 dan ditandangani oleh Daud S.

Ternyata laporan (AG) tersebut diabaikan juga dan malah Saudara (AG) dicopot dari jabatannya sebagai Danteng (Mandor Pengawas) menjadi karyawan kasar sebagai pemelihara tanaman yang jarak tempuhnya sangat jauh, bahkan berdekatan dengan hutan yang banyak dihuni oleh binatang liar seperti monyet dan jenis lainnya.

Oleh karena penindasan terhadap dirinya itu dan penyalah gunaan kekuasaan, maka Saudara (AG) membuat surat permohonan pensiun muda yang disebut (Golden Shake hand) yakni dengan ganti uang dalam jumlah tertentu sesuai dengan program BUMN di PTPN 4.

“Namun ternyata Manajer Kebun Bah Birung Ulu Ir. Arma Mulia Sirait, MM tidak mau menanda tanganinya, sebagai bentuk nantinya akan diajukan kepada Dirut PTPN 4 di Medan”.

Sehingga pada akhirnya (AG) menemui team Skalainfo.net di Siantar dan menyampaikan permasalahan yang dialaminya terkait penyalah gunaan kekuasaan di Perkebunan PTPN 4 tersebut, agar perlakuan secara djolim terhadap dirinya ini dapat di ekspose dan berharap dapat diketahui oleh Menteri BUMN, Erick Tohir. (Red/S Damanik).

Bersambung**

By Admin

-+=