Tangsel, Skalainfo.net| Sewindu berlalu kemelut antar warga di komplek perumahan Nusa Loka BSD yang tak kunjung usai akibat lemahnya pengawasan dari aparatur pemerintah sehingga tidak melihat gejolak yang menimbulkan kesenjangan social kepada warga masyarakat. Tentunya ini bukan sekedar isapan jempol, ‘spanduk yang menyatakan Menolak Keras Intervensi RW 04’ masih terbentang sampai hari ini di perempatan pintu masuk komplek Nusa Luka BSD City yang menjadi sorotan mata ketika memasuki perumahan itu. Minggu, 28/04/2024.
Apakah tulisan itu dianggap sebagai iklan saja sehingga sampai saat ini dibiarkan tanpa ada solusi untuk menanggulangi kemelut permasalahan tersebut atau demi memberi rasa keamanan dan kenyamanan kepada warga, pernah kah diberi penyuluhan dari tingkat Lurah, RW, RT kepada warga yang menempati rumah di dalam komplek Nusa Loka itu.
Hasil penelusuran awak media ini kepada warga yang berada di komplek itu mengatakan, bahwa sampai saat ini belum pernah diajak musyawarah oleh RT maupun RW mengenai tulisan spanduk yang ada di perempatan jalan masuk komplek ini, katanya.
Kami membuat tulisan itu karena ada yang tidak beres didalam pengurus RT maupun RW di kompelk ini, semestinya bila spanduk itu masih ada berarti urusan didalam komplek ini masih belum usai, dan bila mereka merasa itu tidak ada pengaruhnya patut diduga caranya memimpin suatu organisasi pasti acak-acakan alias tidak sehat, ungkapnya.
Spanduk itu terpasang sejak awal Juni tahun 2023 lalu dan sampai saat ini masih terpampang dengan gagah berani menyuarakan isi hati nurani rakyat, bahwa kami menolak keras intervensi oleh ketua RW 04 di komplek Nusa Loka ini, tulisan itu sebenarnya sudah mewakili diri kami yang tidak menganggap sah dari pemilihan RT dan juga RW dikomplek ini, tambahnya.
Awak media ini bertanya bagaimana tanggapan Lurah RMJ dengan adanya ‘spanduk itu,’..?
Lurah RMJ tidak pernah turun kesini melihat keadaan ini dan tidak pernah mengajak warga terutama kepada kami yang membuat tulisan spanduk itu, untuk mencari solusi dari permasalahan itu. Kami menilai pemilihan RT di RW 04 ini banyak yang dipaksakan dan aturan main demokrasi pemilihan RT juga tidak sesuai dengan Perwal Nomor: 103 tahun 2022, sesungguhnya ini sudah menjadi permasalahan di tingkat Walikota Tangsel karena Lurah itu sendiri tidak bisa menyelsaikan permasalahan ini sejak tahun 2023 lalu, katanya.
Kami hingga hari ini tidak mengakui keabsahan pemilihan ketua RT. 002/04 yang dianulir oleh kekuasaan sepihak, tanpa mengindahkan aturan main yang diatur dalam Perwal 103 tahun 2022 tersebut. Sampai saat ini dibiarkan saja permasalahan itu yang terjadi di komplek Nusa Loka ini, seolah-olah tidak ada masalah dan menganggap yang tidak setuju itu hanya segilintir orang saja. Apakah segilintir orang itu bukan orang, apakah mereka bukan manusia sehingga tidak didengar suaranya.
“Sedangkan pemilihan presiden saja sangat mengharapkan suara pemilih itu dan sangat berharga sekali itu walaupun satu suara, kan itu menentukan Capres itu menang dengan satu suara tersebut,” terangnya sambil gelak tawa. (Red/Nadih).
Bersambung**