Tangsel, Skalainfo.net| Pencapaian gerakan swasembada pangan di Kota Tangsel sudah membuahkan hasil, diantaranya kelompok tani Rawa Macek bawang merah yang berada di kawasan pertanian terpadu KotaTangsel dengan luas lahan kurang lebih empat hektar hari ini merayakan panen perdananya dengan ratusan kilogram bawang merah. Kamis, (22/2/2024).
Turut hadir dikegiatan panen raya tersebut, Walikota Tangsel diwakilkan oleh Asda II Heru Agus Santoso, Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura, Korem 052/wijayakrama Brigjend TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Kodim 0506/Tangerang, DKP3 Tangsel Yepi Suherman, Camat Serpong Syaifuddin dan tamu undangan lainnya.

Dalam pemaparan kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, masalah pangan adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Oleh karena itu pemerintah mengupayakan ketersediaan pangan walaupun tidak punya lahan atau terbatas bagaimana cara kami lakukan untuk menjaga pangan tetap tersedia.
Selama program ini masih berjalan, kami akan menyiapkan bibit untuk berikutnya dan rencananya selain bawang kita juga akan memulai dengan penanaman cabe, program itu akan dilaksanakan diseluruh Kota Tangsel dengan kelompok tani tingkat RW sehingga pada tahun 2025 nanti program kami adalah seribu (1000) bawang cabe, ungkapnya.
Tepatnya dilahan panen bawang merah, Danrem 052/wijayakrama Putranto Gatot menyampaikan apresiasinya kepada kelompok tani sembada pangan, bahwa hari ini adalah hari perdana panen bawang merah untuk kedepannya tetap akan digalakkan, katanya.
Saat ini kita tahu bahwa Kota Tangsel itu masih rawan pangan dan masih bergantung dengan kota lain untuk pelaksanaan kebutuhan pangan masyarakat di Tangsel ini, nah.. sekarang ini adalah sebagai tonggak awal untuk membuat kota Tangsel sebagai kota sembada pangan, tambahnya.
Pihak kami sudah berkoordiansi dengan Pemkot melalui Dandim lanjutnya, bahwa lahan yang tidak produktif baik itu milik masyarakat atau lahan milik pengembang yang memang menguasai lebih besar di kota Tangsel ini, untuk digarap dan komunikasikan sehingga tidak ada lahan-lahan tidur yang tidak produktif.
Sehingga para petani bisa menggunakan itu untuk menanam dan akan dibantu oleh para Danramil, Babinsa dan pak Dandim untuk mensupport baik itu pupuk, bibitnya dan lain-lain mudah-mudahan bisa kita kembangkan kedepan, kami dari pihak TNI memang sudah ada arahan dari Pimpinan untuk focus membantu pemerintah dalam rangka swasembada pangan, tutupnya.
Salahsatu kelompok tani Rawa Macek Derry mengatakan, kalau kami sebagai petani tidak ada kendala karena kami mumpuni sebagai petani, hanya saja yang menjadi kendala terbesarnya itu adalah karena pemupukan itu kan extra ya…bawang ini kan harus intens jadi kita perlu banyak membutuhkan itu terutama bahan-bahan kimia, herbisida, peptisida, insetisida itu perlu bangat, katanya.
Kita tidak bisa hanya memamfaatkan pupuk 15-15, itu kan hanya untuk dasar saja dan kurang efektif karena suhu tanah kita disini berbeda dengan tanah ditempat lain, tambahnya.
Awak media ini menanyakan apa saja yang diharapkan dari petani ini kepada pemerintah khusus Dinas DKP3..?
Keinginan terbesar dari petani itu adalah, lebih dilengkapi dulu dari sarana dan prasarananya untuk menunjang produktivitas yang lebih baik, sehinga membatu pertanian itu untuk swasembada masyarakat dan mereka juga tahu titik poinnya kemana, serta larinya kemana gitu, ucap Gerry.
Awak media menanyakan lagi apakah selama berjalannya tani bawang ini ada perhatian khusus dari pihak DKP3..?
Kalau perhatian dari pihak DKP3 itu sih bagus ya…namun kalau ingin lebih bagus lagi itu ya harus lebih instens gitu, lebih paham dan memahami karakter hortikultura seperti yang ditanam saat ini termasuk bawang merah, kita tidak bisa dengan dasar-dasaran membantu tetapi tidak efektif, karena banyak unsur yang kita pakai dan juga banyak kelemahan ditanah Tangsel ini yang kurang produktif untuk bercocok tanam, tutupnya. (Red/Nadih).
