Jakarta, Skalainfo.net| Keberadaan seorang sinematografer wanita baik di film cerita, Iklan, News maupun Dokumenter merupakan sebuah profesi yang langka di Indonesia dan menarik untuk di apresiasi baik secara profile maupun dedikasi dan konsistensi hingga kini, Senen, (30/10/2023).
KAV 22 – yang digagas oleh Maruli Ara selaku Ketua Divisi Penyutradaraan Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) Indonesia secara off-line dan Taklshow Streaming YouTube tersebut, menampilkan nara sumber tujuh wanita yang memiliki profesi sebagai sinematografer film dan news.
CREW 7 FAMALE SINEMATOGRAFER. Panitia pelaksana semua dari kalangan profesional KFT. 1. PENANGGUNG JAWAB Maruli Ara. 2. KETUA PELAKSANA Ronny Mepet . 3. WAKIL KETUA Effi Zen. 3. SEKRETARIS Maya Azzezah . 4. KONSUMSI Vivi Mis Royani . 5. MEDIA / PROMOSI Edward AN. 6. PEMBANTU UMUM Didien R.

Tim Technikal Live streaming YouTube.
PENGARAH TEKNIS (DIRECTOR) Indrayanto, WAKIL PENGARAH TEKNIS Muhammad, Fikri., Ssn, CREW TEKNIS M. *Iqbal, Hendry Pangestu, Rudy Kurwet, Ensadi Joko Santoso, Handy Ilfat* TIM ARTISTIK Hans Revo Joang, Jay Art. PARTISIPAN Gunawan Paggaru, Aria Kusumadewa, Arturo GP, Karsono Hadi, Roy Lolang, ICS, Sha Ine Febriyanti.
Bermula dari program Kine Klub Mini (KKM) dalam bentuk diskusi disiplin ilmu perfilman melalui Wats App internal Divisi Penyutradaraan Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) Indonesia yang sudah berjalan 5 Episode secara periodik Sebulan sekali.
Pembentukan KAV 22 dimaksudkan sebagai ruang atau wadah komunikasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) para penggiat film guna meningkatkan kualitas Profesi di bidang Film (skill, Knowledge dan Attitude) serta sebagai wadah Mempersatukan penggiat film baik perorangan maupun kelompok untuk bertindak secara lokal dan berfikir secara global.
Menurut Maruli Ara, dalam perkembangannya Kine Klub Mini (KKM) berubah nama menjadi KAV 22 dikarenakan banyaknya minat dan animo masyarakat di luar KFT ingin terlibat di dalam kegiatan Kine Klub Mini KFT sehingga atas dukungan Gunawan Paggaru Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) Indonesia, maka dibentuklah perubahan KKM menjadi KAV 22.
“KAV 22 adalah nama sebuah wadah atau kelompok diskusi para penggiat film (Audio visual) dibawah Divisi Penyutradaraan Persatuan Karyawan film dan Televisi Indonesia (KFT) berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia guna meningkatkan pengetahuan atau wawasan di bidang Perfilman baik secara teknis maupun non teknis (skill, knowledge, Attitude),” ungkap Maruli Ara sebagai Pemrakarsa 7 Female Cinematographers Indonesia.
“Penata kamera wanita merupakan profesi yang baru ada pada tahun belakangan, sebelumnya profesi penata kamera, hanya milik kaum pria,” Sebut Maruli saat acara berlangsung yang didampingi Ketua Umum KFT Gunawan pagaru juga Slamet Rahardjo Djarot.
“Karena adanya kebutuhan akan profesi penata kamera, dilakukan rekrutmen oleh beberapa perusahan industri film dan stasiun TV di mana kaum wanita diberikan kesempatan untuk menjadi penata kamera,” tambah Maruli (Sutradara beken kekinian), yang terus memperhatikan para kader muda penerus, untuk bangkit pada dunia film sebagai kreator.
Namun kendala tersebut lanjut Maruli Ara, tidak menjadi hambatan dan kesempatan wanita memilih profesi atau pekerjaan tertentu, hal ini terbukti tidak berlaku bagi para wanita pekerja di sektor industri perfilman.
Pada episode ke 6 ini KAV 22 Divisi Penyutradaraan KFT mempersembahkan sebuah program unggulan yaitu Sebuah acara Taklshow Streaming YouTube dengan menampilkan Nara sumber 7 perempuan yang memiliki profesi Sebagai Sinematografer film dan news.
Nara Sumber, 7 (Tujuh) Perempuan Sinematografer. 1. Anggi Frisca (Cinematographer). 2. Rizky Dinihari (Cinematographer). 3. Carita Candra (Cinematographer Dokumenter-under water). 4. Diana (Camera person news). 5. Novita Sari (Camera person News). 6. Indah Revina (Camera person News). 7. Mery Yuliana (Camera person News). Pembawa Acara (Host) – Dian Nitami.
Bertempat di Rooftop Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) HR.Rasuna Said, Kavling C 22. Kuningan Jakarta, Pekan lalu dilaksanakan acara Talkshow 7 Female Sinematografer yang berlangsung sukses, dihadiri 150 orang dari kalangan profesional penggiat film.
Sementara dalam sambutan Gunawan Paggaru Ketua Umum yang didampingi Indrayanto Kurniyawan Sekretaris Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) Indonesia menyampaikan, KAV 22 sebagai pengembangan dari Program Divisi Penyutradaraan KFT yang dilaksanakan secara periodik Sebulan Sekali dan terbuka secara umum
“Saya memberi apresiasi tinggi pada Divisi Penyutradaraan di event besar ini, yang Divisi lain tentu dapat mencontoh menjalankan program seperti seperi kita lihat malam ini, nampak juga yang hadir baik dari kelompok Penggiat Film dari kalangan Profesional maupun dari kelompok pemerhati film dari kalangan pelajar, mahasiswa, Dosen dan komunitas film Independent Generasi Millenial di seluruh Indonesia, saya akan sampaikan eventbesar ini pada saat saya hadir dalam undangan film dunia di Eropa nanti,” ungkap Gunawan Paggaru
“Sebagai wadah independen pengembangan sumber daya manusia dibidang Film (Skill, Knowledge dan Attitude) di bawah divisi penyutradaraan Persatuan Karyawan Film Indonesia (KFT) menyelenggarakan setiap Event besar maupun kecil, saya selalu memperhatikan dari program Divisi Penyutradaraan yang dimotori oleh Maruli Ali,” ujar Gunawan Paggaru yang didampingi Indrayanto Kurniyawan Sekretaris Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) Indonesia, dengan rasa syukur pada Tuhan Yang Esa melihat sukses pada acara 7 (Tujuh) Perempuan Sinematografe.
Ditempat yang sama Indrayanto Kurniyawan memberikan kesimpulan, Dari hasil event yang digagas oleh Divisi Penyutradaraan diharapkan dapat terjawab dan memberikan sumbangan atau kontribusi pada perkembangan industri film nasionak dan pertelevisian di Indonesia, perkembangan produksi karya audio visual pada umumnya, “Keterampilan penggunaan kamera dengan acuan ilmu sinematografi. Memiliki tanggungjawab dalam program produksi industri film dan siaran, serta aturan perusahaan kepada penata kamera wanita,” kata Indrayanto ditengah kesibukannya.
“Baik yang masih bekerja di stasiun televisi, maupun produksi film dan sinetron yang sudah purna bakti atau yang sudah pindah bekerja ke stasiun televisi lain,” tambahnya dengan penuh semangat sambil menutup acara. (Red).
Penulis / Editor : EDWARD. AN.
