Kabupaten Agam, Skalainfo.net| Bimtek yang dilaksanakan di Hotel Nunsa Ambun Pagi, Agam/Maninjau selama tiga hari 27-29 Oktober 2023 bertema dakwah kekinian, dengan dihadiri peserta kurang lebih 60 peserta yang terdiri dari perwakilan Ustadz dan Dai Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Rabu, 1/11/2023.
Devi Erawati selaku pengurus berharap Himpunan Ustad Dai yang diketuai oleh Bapak M. Syukur bisa menjadi angin segar untuk syiar Islam kembali menebar dakwah ditengah dahaganya jiwa-jiwa masyarakat saat ini, ungkapnya.
“Dan kegiatan ini bisa dilakukan kontinue (berkelanjutan) karena program-program HUDA ini sangat dibutuhkan banyak masyarakat”.
Diantara program HUDA lanjut Devi adalah; Sekolah Adat, pembekalan Lansia, penyebaran Dakwah sampai ke pelosok-pelosok, pemberdayaan Mesjid menjadi pusat Agama, pendidikan, olah raga, ekonomi, dan lainnya.
Bimtek dibuka oleh Bupati Agam Andi Warman dalam kata sambutan menyampaikan, Bupati Agam sangat mendukung terlaksananya kegiatan ini. Dan berharap Himpunan Ustadz Dai bisa menjadi bagian dari terciptanya Agam Madani, ucapnya.
Hadir diantaranya, Prof. Zainuddin Tanjung sebagai pemateri, dalam materinya menyebutkan bahwa tujuan Dakwah diantaranya; Dakwah untuk non Muslim, bagaimana agar Dakwah itu dapat mengajak mereka yang non Muslim tertarik dan ikut menjadi Muslim (Mualaf).
Selanjutnya amar Makruf nahi mungkar menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Sehingga terciptalah Masyarakat Madani (madaniyah) atau berbudaya, terangnya.
Dalam Bimtek ini juga dibahas penyimpangan sosial yang terjadi pada masyarakat diantaranya yang paling banyak terjadi adalah, Judi online, maksiat berlabel syariah, LGBT, Narkoba, bunuh diri dan Orgen tunggal sampai subuh.
Sementara kondisi umat Islam saat ini adalah, Mesjid dibuat besar dan megah tapi jarang dikunjungi, berguru pada Internet, Mubalig Instan, jauhnya nilai-nilai keagamaan serta keluarga ekstrim kiri (pluralisme). Inilah yang menjadi tugas penting dari Himpunan Ustad Dai untuk memproteksi dan hal-hal negatif kiri masyarakat kedepan, pungkasnya. (Red/Devi E).