Tangsel, Skalainfo.net| Tiga pekan sudah berlalu sejak dilaporkan kasus pelecehan seksual terhadap siswa/siswi SDN Pamulang Indah ke DPMP3AKB Tangsel, perkembangan kasus tersebut langsung diambil oleh bidang P2TP2A Tangsel hingga mengkrucut konon katanya telah diproses oleh pihak kepolisian bidang PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), meskipun ramai dibicarakan masyarakat, Kepsek SDN Pamulang Indah tidak mau berkomentar atas kasus yang terjadi di SDN Pamulang Indah. Senin, 16/10/2023.
“Aksi berdiam diri seribu bahasa kepala sekolah SDN Pamulang Indah saat dikonfirmasi oleh awak media ini menjadi kontroversial, benarkah pemilik kantin sekolah terusir karena desakan kasus seksual atau pembayaran kontrak/sewa yang tidak lancar”.
Kepsek SDN Pamulang Indah Suwito mengatakan, kami sudah dampingi orang tua korban untuk melaporkan kasus itu ke P2TP2A Tangsel lepas dari itu kami sebagai guru tinggal melanjutkan pekerjaan kami, katanya dan menambahkan bahwa kalaupun meminta info-info lainnya itu sudah tugas dari P2TP2A Tangsel dan kami tidak ikut campur lagi, ungkapnya.
Sejauh ini tambahnya, kami melaksanakan tugas ngajar-mengajar seperti biasanya dan anak-anak korban pelecehan itu juga tetap mengikuti pelajaran. Setiap hari Jum’at kami lakukan belajar tambahan yaitu Hadroh dan sosialisasi kepada anak didik, ucap Suwito.
Awak media ini menanyakan, boleh kami tahu nama-nama korban pelecehan seksual itu dan siapa nama ketua komite sekolahan SDN Pamulang Indah dan secara keorganisasian tentunya komite sekolah itu dapat membantu untuk kelancaran adminstrasi…?
Suwito dengan tegas mengatakan bahwa nama anak-anak itu tidak bisa saya kasih tahu dan juga nama ketua komite sekolah juga saya tidak akan berikan, karena saya gak mau manjadi pembicaraan luas pada masyarakat tentang sekolah ini, katanya.
Awak media menanyakan lagi, seperti apa pengawasan serta edukasi kepada anak didik SDN Pamulang Indah ini setelah adanya kasus pelecehan terhadap siswa/siswi itu..?
Suwito mengatakan, seperti biasa saja kami melaksanakan tugas mengajar dan kalau bapak mau lebih detailnya langsung saja temui pak Tri di P2TP2A karena dia yang mengurus semua tentang kasus pelecehan ini, tegasnya.
Melihat gelagat Suwito sudah berbeda dan sepertinya tidak mau untuk dikonfirmasi lebih lanjut, lalu menanyakan kepada awak media ini apakah bapak masih lama karena saya masih ada tamu yang lain, katanya.
“Secara tidak langsung dan secara halus sudah mengusir wartawan ini dari hadapanya”. Namun awak media ini menyampaikan kepada Suwito bahwa nanti kami akan datang lagi menanyakan lebih lanjut tentang (main duties) operasional sekolah. Rumor yang berkembang menyebutkan kantin sekolah dikelola oleh pihak lain, setelah terjadi kasus pelecehan seksual terhadap siswa/siswi SDN Pamulang Indah.
Informasi yang didapatkan dari Kepsek SDN Pamulang Indah tidak sesuai harapan atas aksi diam seribu bahasa yang dilakukan Suwito dengan merahasiakan nama-nama korban serta ketua komite yang saat ini memiliki peran dalam sekolahan. (Red/Alfi).
Bersambung**
