Tangsel, Skalainfo.net| Diakui oleh teman-teman si korban bahwa pelecehan seksual di SDN Pamulang Indah lebih dari 6 orang, dan kejadian itu bukan pertama kali di tahun 2023, bahkan pada tahun sebelumnya juga pernah terjadi hal semacam itu, yang dilakukan oleh bapak bejat alias suami pemilik kantin sekolahan SDN Pamulang Indah Kota Tangsel. Minggu, 1/10/2023.
“Selama (7) tujuh hari team investigasi skalainfo.net mencari alamat korban pelecehan seksual yang melanda siswa/siswi SDN Pamulang Indah Kota Tangsel, dan akhirnya satu persatu tabir persembunyian tutup mulut mulai membuka diri”.

Sebut saja Rini nama samaran dan lokasi serta privasi narasumber kami rahasiakan, bahwa kejadian pelecehan seksual terhadap siswa/siswi SDN Pamulang Indah pada tahun lalu juga pernah terjadi, dan pelakunya ya dia lagi orangnya. Orang tua murid pernah lapor kepada guru dan kepala sekolah akan tetapi tidak ada tindakan dari pihak sekolah.
Karena istri si-pelaku masih berjualan dikantin dalam areal sekolah dan si-pelaku itu juga sering mondar-mandir ke sekolah untuk mengantar keperluan dikantin, seperti gas, batu es, dan main-mainan anak-anak, ungkap Rini.
Jualannya itu bukan hanya minuman es dingin, ada juga buku-buku bacaan dan main-mainan anak-anak, sehingga setiap jam istirahat banyak anak-anak yang melihat-lihat buku-buku cerita dan main-mainan lucu jualannya istri si-pelaku.
Terkadang yang menjaga warungnya itu ya suaminya sendiri, sebut Rini, dan menceritakan kelakuan bapak bejat itu ketika anak-anak menunduk dan melihat-lihat buku-buku bacaan itu tiba-tiba dari belakang dia menabrakkan dirinya kepada pinggul anak-anak yang sedang menunduk membaca buku alias nungging, kata Rini.
Awak media ini menanyakan kepada Rini, apakah itu dilakukan kepada siswi perempuan saja..?
Rini mengatakan, tidak hanya kepada siswi perempuan saja melainkan dilakukan hal yang sama dan tidak senonoh itu, kepada anak laki-laki juga, sama dilakukan seperti itu, katanya.
Masih dikatakannya, bahwa aksi bejatnya itu sering dilakukan pada saat anak-anak dikamar mandi sekolah, dia pura-pura ke kamar mandi yang di sediakan untuk murid-murid didik, dan pada saat jam pelajaran, tentunya kamar mandi itu sanagt sepi, ketika ada murid yang ingin membuang hajatnya disitu dia menunggu sang mangsa untuk diplonco.
Ketika anak murid bertemu si-pelaku dikamar mandi, si-pelaku pura-pura becanda kepada anak murid itu dan mulailah dia raba-raba anunya korban, pernah juga anak didik ini berani mengatakan kepada orang tuanya saat di jemput jam pulang sekolah, bahwa celana dalamnya diplorotin orang itu, aduan anaknya itu kepada orang tuanya di anggap ah,..itu paling becanda saja, dan ada juga orang tua yang takut untuk melaporkan kepada pihak sekolah, guru atau kepala sekolah, sebut Rini. (Red/Alfi).
Bersambung**
