Jakarta, Skalainfo.net| Didampingi oleh Pemred Skalainfo.net Alfi Syahri, Ketua Front Komunitas Indonesia Satu ( FKI-1 ) Sumatera Utara, Syaifuddin Lbs berkesempatan untuk dapat bertemu dengan Professor Rusdi, CH, seorang ilmuwan dan pencipta pupuk hayati cair B8 dipabrik pengolahannya di Tangerang, Sabtu, (24 juni 2023) kemarin.

Pupuk hayati cair B8 adalah pupuk yang mengandung mikroba dan bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kebutuhan tanaman akan nutrisi hara dalam tanah itu spesifik. Kebutuhan utama nutrisi tanaman adalah nitrogen, fosfat, dan kalium yang mampu memacu pertumbuhan tanaman.

Pupuk hayati cair B8 mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah, akan mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan akan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman.

Dijelaskan oleh Prof.Rusdi, bahwa pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan bisa berdampak pada penurunan kualitas tanah dan menyebabkan tanah mengeras serta menghambat aliran air dalam tanah secara otomatis akan menyebabkan pertumbuhan akar tanaman menjadi terganggu.

“Selain itu,aliran air yang tidak lancar di dalam tanah, akan membuat tanah menjadi lembab, jamur dan penyakit pada tanaman akan bisa muncul. Selain produktivitas dan pertumbuhan tanaman menjadi menurun, biaya tanamanpun meningkat karena kebutuhan pupuk yang bertambah disertai dengan kebutuhan obat bagi tanaman. Pemakaian pupuk kimia dan pestisida sangat mengganggu terhadap kesehatan manusia dan merusak ecosystem yang ada. Tapi dengan menggunakan Pupuk Hayati Cair B8 ini, selain harga terjangkau, cara pemakaiannya juga mudah, hasilnya pun bisa maksimal, kita bisa buktikan itu semua,” kata Prof. Rusdi.

“Jadi salah satu tujuan saya menciptakan pupuk hayati cair B8 ini adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat petani yang membutuhkan pupuk untuk tanamannya,” ujar Prof. Rusdi.

Ketika ditanya kegunaannya untuk apa saja, Prof. Rusdi menjelaskan, “pupuk yang saya ciptakan ini dapat digunakan disemua tanaman baik tanaman keras seperti durian, kelapa, kelapa sawit dan lain-lain, serta bisa digunakan untuk tanaman holtikultura lainnya seperti padi, jagung, singkong, sayur-sayuran, tanaman bawang, cabai, dan sebagainya. Serta untuk sektor perikanan, pupuk hayati cair B8 ini juga bisa untuk meningkatkan hasil panen ikan dan udang dengan pemakaian pupuknya yang efisien, tanpa bahan kimia dan hasilnya Insya Allah memuaskan bagi yang menggunakannya,” papar Prof. Rusdi.

“Selain itu yang sangat penting adalah, pupuk hayati cair B8 ini dapat digunakan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah. Karena pupuk hayati cair B8 ini bisa mengurai sampah dan menghilangkan bau, hal ini sudah kita buktikan di beberapa kota besar seperti Kota Jakarta sewaktu Asean Games tahun 2018, yang mana pemerintah kewalahan untuk menghilangkan bau busuk yang menyengat dari Kali Item Sunter Jakarta Utara dan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang, terbukti baunya hilang dengan menggunakan pupuk hayati cair B8, kemudian di TPA Cipeucang kota Tangerang Selatan dan di Tempat Pembuangan Akhir Bagendung Cilegon,” pungkas Prof. Rusdi mengakhiri.

Ketua FKI-1 Sumut sangat antusias dengan mengatakan, “Saya sangat bangga bisa bertemu Profesor Rusdi, salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dapat menciptakan produk pupuk hayati cair B8, dalam rangka mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani, pekebun, peternak dan bagi pemerintah serta membantu meringankan beban dan mengatasi persoalan sampah di masyarakat. Kenapa harus beli produk luar kalau toh hasil dari pemakaian pupuk hayati cair B8 ini bisa maksimal dan tidak berdampak? ujar Syaifuddin.

“Terakhir saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Rusdi yang telah mengizinkan kami untuk mengembangkan dan memasarkan pupuk hayati cair B8, hasil risetnya dan sudah melengkapi semua izin yang diwajibkan pemerintah untuk menjadi salah satu program kerja dari organisasi kami dalam rangka membantu memberikan solusi bagi para petani dan pemerintah daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan pupuk untuk meningkatkan hasil panen, dengan harga terjangkau, pemakaiannya efisien dan hasilnya maksimal, khususnya untuk di daerah Sumatera Utara,” tutup Syaifuddin. (Red/Alfi).

By Admin

-+=