Tangsel, Skalainfo.net| Dipersiapkan bioplok dengan daya tampung kurang lebih 2100 ekor ikan lele berukuran 9/10 centimeter, kemudian semua bioplok itu diberikan semburan air sebagai oksigennya agar ikan-ikan itu tetap sehat. Sekitar 36 bioplok yang siap panen setelah berusia 45 hari nanti, disetiap bioplok berisi 2100 ekor ikan lele. Pamulang, 20/4/2023.

“Ketua poktan gerbang emas Pamulang yang akrab dipanggil Daeng, bersama anggota binaan meperlihatkan tempat-tempat produksi ikan atau disebut kolam yang nantinya siap panen. Diantara kolam bioplok itu, ada juga ikan yang siap diangkat (panen) bila ada yang ambil dari tengkulak secara grosiran”.

Salahsatu dari anggota poktan gerbang emas Opung Tampubolon mengatakan, kami petani ikan air tawar disni tidak langsung untung seperti dilihat sekarang ini. Kami sudah mengalami beberapa pase-pase rugi dan tekor, namun itu tidak membuat niat kami surut dengan usaha bertani ikan air tawar digerbang emas Pamulang ini, katanya.

Bahwa pengalaman itu sangat mahal harganya, oleh karena itu kami terus belajar dan belajar sampai menemukan titik kelemahan itu dan dapat kami atasi dengan perjuangan. Semoga grosir ikan air tawar gerbang emas Pamulang, dibawah jembatan layang tol pamulang ini tetap hidup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas umumnya dan khusus masyarakat Kota Tangsel, tambahnya.

Awak media ini menanyakan setelah terbentuk kolmpok tani kota terpadu (KTKT) ini apakah perlu adanya bantuan atau penyuluhan dari DKP3 Kota Tangsel?

Opung Tampubolon menjelaskan, bahwa untuk penyuluhan bagi kami sudah terlambat, namun tidak menutup kemungkinan kalau pemerintah mau bekerjasama dengan kami untuk mengembangkan atau memberdayakan lahan kosong milik pemerintah itu. Kami bisa mengisi dan memamfaatkan lahan kosong itu, misalnya diberi waktu sampai 5 tahun ya kami berdayakan lahan itu apakah untuk tanaman cabai, bawang, terong atau kami tanam ikan air tawar lagi ini kan bisa dilakukan dengan baik, daripda lahan itu kosong saja dan sia-sia lebih baik dimamfaatkan, terangnya.

Ditempat yang sama Daeng Rahmat mengatakan, kami disini sangat membutuhkan bantuan ataupun penyuluhan dari pemerintah setempat. Tetapi sampai sekarang ini tidak ada satupun yang diberikan ataupun support pemerintah kepada kami petani gerbang emas Pamulang, katanya.

Kalau hanya meninjau datang ke gerbang emas ini itu betul, pejabat pemerintah memang sudah banyak yang datang kesini, tetapi bagi kami sebagai petani adalah tindakannya yang kami butuhkan bukan hanya tiori, jelasnya.

Setelah dikunjungi pemerintah kesini, apakah kami para petani mendapat sesuatu begitu…? Tidak dapat apa-apa, ya tetap saja kami para petani yang beli pupuk, membuka tempat semak belukar itu dan membeli pakan buat ikan yang ditanam dikolam itu. Kalau bantuan yang berbentuk mesin air atau pilter air kolam bioplok belum pernah ada sama sekali, tutupnya. (Red/Alfi).

By Admin

-+=