Tangsel, Skalainfo.net| Bank BNI dengan Bank Sampah se-Kecamaan Ciputat menerapkan program (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) TPAKD yang didasari oleh salahsatu strategy transformasi ekonomi, mempercepat terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan. Bertempat di Aula Kecamatan Ciputat, Sabtu, 15/10/2022.

“Berdasarkan surat keputusan Walikota Tangsel Nomor: 500/Kep.113-Huk/2022 tentang pembentukan tim percepatan akses keuangan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat yang terhubung dengan Lembaga Jasa Keuangan melalui program green ekonomi”.
Turut hadir diantaranya: Kabag perekonomian Setda Tangsel Ibu Noviar Rani, SE., M.Si, Camat Ciputat Bapak Bachtiar Priambodo, S.STp., M.Si berserta jajarannya, Pimpinan BNI cabang BSD Bapak Joko Teguh Sembodo sebagai narasumber (TPAKD), Kasi Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Bapak Oji Restianto, para Bank Sampah se-Kecamatan Ciputat, Penggiat Lingkungan se-Kecamatan Ciputat, penyuluh Bank Sampah Pondok Aren, Serpong Utara, Pamulang, Ciputat, perwakilan dari Kelurahan se-Kecamatan Ciputat dan tamu undangan lainnya.
“Diberi kepercayaan kepada Ulfatussakinah, SH, sebegai pembawa acara dan pembacaan do’a dilantunkan oleh Ustadz Anjar Deliawan. Bergulir sesi selanjutnya, seluruh hadirin dianjurkan berdiri sejenak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya yang peragakan oleh Ibu Mariam”.

Dikesempatan tersebut, Camat Ciputat Bachtiar Priambodo S.STp., M.Si mengatakan, mengenai sampah yang berada diwilayah Ciputat ini memang sangat memperihatinkan dan saya sendiri sudah tiga kali ikut membersihkan tumpukan-tumpukan sampah liar yang ada didaerah Ciputat ini, katanya.
Oleh karena itu kami mengadakan kerjabhakti setiap hari Jum’at yang diberi nama ‘Ngambah Kampung’ bersama-sama dengan penggiat lingkungan dan teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup serta perangkat RT/RW dan warga setempat.
Masyarakat kami ajak untuk diskusi bagaimana cara mengatasi sampah, maka kami menggalakkan untuk membentuk bank sampah-bank sampah disetiap RT dan RW juga memberi pengetahuan kepada warga masyarakat terkait sampah. Bahwa sampah, bukan hanya musibah tetapi ada nilai ekonominya melalui bank sampah ini dapat sampaikan dengan baik kepada warga masyarakat, jelasnya.

Ditempat yang sama, sosialisai green economy bersama Bank BNI dan Bank Sampah se-Kecamatan Ciputat, dalam hal ini yang disampaikan oleh Kabag perekonomian Setda Tangsel Ibu Noviar Rani, SE., M.Si mengatakan, terkait dengan TPAKD ini adalah perintah dari Presiden RI pada tahun 2016 lalu, untuk tim percepatan akses keuangan daerah. Lalu dianjurkan lagi oleh Kemendagri bahwa setiap daerah itu untuk membentuk TPAKD, ucapnya.
TPAKD ini adalah program pemerintah dan khusus untuk Kota Tangsel yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi daerah melalui warga masyarakat. Didalam program TPAKD ini tidak hanya green economy tetapi ada juga program-program lain seperti UMKM salahsatunya dengan pembiayaan credit lebih murah dan terjangkau serta ada pemberdayaan nya juga, katanya.

“Selain itu Pemkot Tangsel tentunya punya cita-cita dan tujuan besar, bila masyarakatnya punya kesadaran tidak membuang sampah sembarangan dan pilah-pilih sampah, tentunya saat musim hujan sekarang ini lingkungan kita tidak ada banjir dapat untuk diminimalisir”.
Tetapi bagaimana sampah itu bisa dinilai secara ekonomi sesuai programnya Pemkot Tangsel dan tindaklanjut arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri, tentunya sampah sangat memiliki nilai ekonomi, katanya.
Ibu Noviar Rani menambahkan, dengan harapan nya kepada warga masyarakat untuk ikut diagen BNI 46, supaya jalannya program pemerintah Kota Tangsel selaras dengan apa yang bapak/ibu lakukan dirumah maupun di lingkungan, tutupnya.
Pameteri yang ditunggu-tunggu program agen BNI 46 dan green economy ‘Laku Pandai’ oleh bapak Joko Teguh Sembodo secara lugas menambah wawasan kepada para penggerak bank sampah-bank sampah se-Kecamatan Ciputat.
Terkait TPAKD yang sudah dijalankan oleh Pemkot Tangsel, Joko Teguh Sambodo mengatakan, menjadi kewajiban kami untuk ikut mensukseskan TPAKD melalui system agen BNI 46 ini, katanya.
Yang bisa menjadi agen itu seperti bank sampah, yang memiliki nasabah sama dengan BNI 46 juga memiliki nasabah. Nasabah yang ada di bank sampah ini dikelola dengan baik agar tumbuh bersama. Dibekali dengan system keagenan yang memungkinkan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak dapat melakukan transaksi-transaksi tertentu, jelasnya.
Mamfaat dari program BNI 46 ini bisa melayani masyarakat untuk pembelian token listrik, pulsa hp, iuran BPJS, listri pasca bayar serta mengajak warga masyarakat untuk menabung walaupun hanya sedikit dengan rekening Laku Pandai Bank BNI 46, para pengurus dan nasabah bank sampah juga telah mendukung program TPAKD sebagai perwujudan program green economy, tutupnya. (Red/Alfi).
