Tangsel, Skalainfo.net| Pancaran kasih sayang serta tuntunan dan sikap tetap menjadi keutamaan bagi Bundo Kanduang, dapat kita rasakan betapa lembutnya tutur bahasa menyentuh sanubari ketika paparan dan pengalamannya di ceritakan kepada anak-anak SDIT Tirta Buaran dalam program literasi, kunjungan tokoh dan profesi memberi sketsa peranan Bundo Kanduang untuk generasi masa depan. Ciputat, Rabu, 31/8/2022.

“Kunjungan Bundo Kanduang Kota Tangsel ke SDIT Tirta Buaran disambut dengan pagelaran tarian piriang adat budaya Sumatera Barat dan nyanyian berjudul (Untuk Mama) yang dilantunkan oleh (Alisya) SDIT Tirta Buaran yang berbakat”.
Hadir diantanya; mewakili Ketua Yayasan Pawiyatan Dharma Luhur SDIT Tirta Buaran Bundo Maharani, Ketua Bundo Kanduang Kota Tangsel Hj. Djasminar Anwar, BA., Pg. Dipl., MA, Bundo Ir. Maswarni Hasibuan, MM (Dosen Unpam Pamulang), Bundo Dra. Eni Sofiati, Bundo Ridha Afni (Bendahara Bundo Kanduang Tangsel), Kepsek SDIT Tirta Buaran Hj. Eva Mulusia, S.Pd, Ketua Komite SDIT Tirta Buaran beserta jajarannya dan Bapak/Ibu guru SDIT Tirta Buaran Kota Tangerang Selatan.

Dihadapan murid-murid SDIT Tirta Buaran masing-masing Bundo Kanduang memberi pemahaman tentang adat budaya Minangkabau dan pelajaran sosial serta motivasi agar anak-anak selalu bersemangat untuk bersekolah sampai kejenjang perguruan tinggi.
Ketua Bundo Kanduang Kota Tangsel Djasminar Binti Anwar mengatakan, salahsatu program yang diterapkan Bundo Kanduang Kota Tangsel adalah kerjasama bidang pendidikan dengan beberapa sekolahan di Tangsel. Gayuang basambuik, secara kebetulan sekolah SDIT Tirta Buaran mengadakan program literasi disetiap bulannya, yang diundang pun tokoh-tokoh profesi yang berbeda-beda, ada yang dari Dokter, Pilot dan lain-lain yang telah berhasil dalam karir profesional dibidang yang ditokohkan tersebut, ucap Bundo Djasminar.

Sehingga dapat menceritakan pengalamannya kepada anak-anak murid disekolah menjadi motivasi atau contoh dalam proses sesorang itu menjadi sukses. Bagaimana orang itu bisa sukses tentunya tidak lepas dari pendidikan.

Didalam dunia pendidikan memiliki dua sebutan yaitu pendidikan Formal dan Informal. Pendidikan formal itu adalah wajib dimana melalui SD, SMP, SMA dan Universitas, tentunya anak-anak dalam pembelajaran fokus sehingga dia dapat mendalami satu bidang jurusan tidak lepas dari intrinsic extrinsic motivation, tutur Bundo Djasminar.
Hidup itu adalah pilihan tambah Bundo Djasminar, kepada awak media ini sembari ketawa candanya sungguh terlihat ekspresi Bundo dalam bimbingan belajar memancarkan semangat yang super luar biasa. Bila ingin hidup yang tenang bisa berbagi ilmu jadilah seorang guru, karena Bundo sudah rasakan, tidak jadi orang pejabat, tidak jadi orang yang cepat dapat uang, hanya dengan hidup pensiunan, ucapnya.

“Mimpinya pun tidak macam-macam cukup bisa untuk berbagi ilmu yang bermamfaat,” ujarnya dengan logat Minangkabau yang suka bergurau.
Disamping kegiatan sosial kepada masyarakat program Bundo Kanduang Kota Tangsel juga mengadakan keterampilan serta berbagi pengalaman, dan itu terbuka untuk Bundo-bundo orang Minang yang ada di Kota Tangsel. Kerjasama juga dengan GOW (Gabungan Organisasi Wanita Kota Tangsel), namun Bundo Kanduang Tangsel tidak berpolitik ya.. kita ini mandiri, ucapnya.
Pesannya, dimulai dari rumah kita perhatikan anak-anak kita dan mengambil contoh kepada guru-guru yang dapat mengembangkan program sekolahnya jadi maju sebagai literasi anak-anak kita bisa melanjutkan sekolah yang lebih berkualitas, pungkasnya.

Kepala sekolah SDIT Tirta Buaran Hj. Eva Mulusia, S.Pd mengatakan, program literasi ini adalah program sekolah setiap akhir bulan dan merupakan kegiatan puncak tema pembelajaran sebelum masuk kepada tema baru, kita akhiri tema yang sudah berjalan ini dengan kegiatan literasi mendatangkan tokoh profesi untuk memotivasi anak-anak serta memberikan pesan dan pengalaman yang bermamfaat, ucap Eva.
Temu muka dengan tokoh profesi ini, anak-anak akan menulis kegiatan dan nanti akan dipublikasikan pada mading online sekolah dan mading offline sekolah. Dalam tulisan anak-anak itu mencakup dalam synopsis 5W+1H sehingga mereka mampu menuliskan kembali pengalaman dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dalam literasi kunjungan tokoh profesi itu, ujar Eva.
Sekolah SDIT Tirta Buaran ini ada kurikulum tambahan, seperti kegiatan keputrian, inggris club, pembinaan ibadah, Alqur’an dan hadis, tahsin dan tahfiz. Kemudian sekolahan SDIT Tirta Buaran sudah meraih piala Adiwiyata tingkat Provinsi. Kepada warga masyarakat disekitar sini, ayo sekolahkan anak-anaknya di SDIT Tirta Buaran intinya memilih sekolah yang berkualitas yang bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kepedulian terhadap lingkungan hidup, makanya SDIT dapat Adiwiyata karena anak-anaknya sudah diajarkan mengenai kebersihan, untuk air minum juga kita sudah bikin sendiri dengan air active hydrogen tinggi diproduksi sendiri sama dengan kangen water, tutupnya.
Dikesempatan itu mewakili Ketua Yayasan Pawiyatan Dharma Luhur Bundo Maharani mengatakan, bahwa sekolah SDIT ini ingin lebih maju lagi, dan juga menambah kelas lagi untuk dinaikkan menjadi dua lantai, katanya.
Dapat laporan dari guru-guru bahwa jumlah murid setiap tahunnya itu bertambah oleh karena itu kami akan upayakan penambahan kelas, dan saya ucapkan terima kasih kepada guru-guru pengajar tanpa mereka SDIT Tirta Buaran tidak bisa seperti sekarang ini. Kami juga butuh dukungan dari masyarakat untuk mempercayai anak-anaknya disekolahkan di SDIT ini, dan kita membina anak-anak untuk berprestasi dan menjadi lebih baik, pungkasnya.
Pantauan awak media ini acara berjalan aman dan lancar dan tetap memakai anjuran pemerintah, protol kesehatan. (Red/Esky).
