Tangsel, Skalainfo.net| Bundo Kanduang Kota Tangsel bersama timnya berjibaku untuk menampilkan yang terbaik dalam tatacara berpakaian adat budaya Minangkabau yang diperagakan dalam acara Parade Budaya Nusantara HUT RI Ke-77, disilang Monas Jakarta Minggu (21/82022). Ramai dibicarakan warganet, ternyata momentum yang membanggakan itu diraih oleh Bundo Kanduang Kota Tangsel dengan memboyong medali juara 1 dalam (Baju Kuruang Basibah) bertemakan (Manjapuik Marapulai). Kedaung, Juma’at, 26/8/2022.

Ketua Bundo Kanduang Kota Tangsel Djasminar binti Anwar menyebutkan, juara 1 yang kami dapatkan serta berhasil kita bawa ke Tangsel, semua ini tidak lepas dari kekompakan dan kebersamaan bundo-bundo kanduang orang Minang perantau yang ada di Tangsel ini, dan yang hebat itu adalah bundo-bundo kanduangnya, ungkap Djasminar.
Masih dikatakannya, “Ini adalah satu catatan sejarah yang di peroleh Bundo Kanduang Rantau Kota Tangsel dengan semangat menampilkan baju adat budaya daerah Minangkabau agar tetap dicintai sepanjang masa dan tentunya punya kebanggaan juga bagi sanak family orang Minang rantau, semoga persaudaraan semakin dekat bersama Bundo Kanduang Kota Tangsel ini,” tuturnya.

Sebelumnya, bundo Djasminar mengatakan bahwa, kumpulan bundo kanduang Kota Tangsel ini yang terus disemangati oleh ketua IKM Kota Tangsel Ir. Anafrizal, M.Si sehingga kami termotivasi untuk mengembangkan adat budaya Minangkabau kita ini, agar tidak pupus dan regenerasi terus mengenang melestarikan adat budaya Minangkabau, kalau bukan kita ya,.. siapa lagi, ungkap ketua Bundo Kanduang Tangsel Djasminar.
Kami menginginkan kepada orang Minang rantau Kota Tangsel ini bersatu, bahwa orang Minang rantau punya potensi yang sangat luar biasa. Kami disini banyak yang berusia lanjut dan tidak menutup kepada generasi muda-mudi orang Minang di Tangsel. Uda-uni, buyuang–upik, etek-apak, mamak-kamanakan, kasadonyo mari bergabung untuk melestarikan adat budaya kita dan menjunjung tinggi adat Nagari kita di perantauan.
Kita semua bersaudara, yang merasa berdarah Minangkabau sesuai filsafah Nagari kito (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai), kami Bundo Kanduang terbuka untuk didatangi dan mendatagi sanak jo family nan dirantau. Pintu rumah sekretariat Bundo Kanduang ada dikomplek perumahan Kedaung Hijau, Blok C11 Pamulang Kota Tangerang Selatan, ucap Djasminar.

Awak media ini menanyakan apakah parade budaya nusantara itu yang dilaksanakan oleh Bundo Kanduang Rantau DKI Jakarta melibatkan Bundo Kanduang se-Jabodetabek?
Bundo Djasminar mengatakan, “oh iya sebutnya, ada yang dari Bekasi, Bogor, Banten, dan lima wilayah di Jakarta semua turun memakai baju adat Minangkabau dengan farian masing-masing kota atau kampung di daerahnya, ucap Djasminar.
Itu bukan lagi jalan santai sudah seperti aerobic, kita kan sudah usia lanjut ya dan memakai dandan rapi, semua terlihat cantik-cantik dengan jarak tempuh juga sangat lumayan dari depan plaza Sarinah sampai ke Monas ya cukup melelahkan tapi tetap bersemangat karena jalan enjoy dan penuh kebersamaan itu tadi, kata bundo Djasminar sambari bercanda ketawa dengan awak media ini.
Kami tidak terpikirkan untuk dapat juara, yang ada dalam benak kami itu acara ini sukses itu saja. Dan ibuk-ibuk yang didepan jalan rombongan itu meneriakkan juga kepada rombongan bundo kanduang Tangsel, heii..jangan sampai keluar jalur kita tetap jalan berbaris dan rapi gitu, ucap bundo Djasminar sampai memperagakan juga kejadian jalan dari Sarinah tujuan Monas itu.
Kami juga mengajak anak-anak remaja putri yang mengawal rombongan dengan berpakaian baju adat Sumandonya dan bundo-bundo dengan pakaian baju kuruang basibahnya dan ada anak-anak yang memakai baju tingkuluak tanduaknya, namanya juga ‘Manjapuik Marapulai’ tentunya disitu itu beragam-ragam model baju yang dikenakan, tambah bundo Djasminar.
“Didaerah Minangkabau ini kan bermacam-macam ragam baju adatnya, apalagi kalau baju adat yang dari Solok wah itu banyak sekali ragam-ragamnya,” tambahnya.
Bundo Kanduang Kota Tangsel ini dari berbagai daerah di Sumatera Barat, ada yang dari Batusangkar, Pariaman, Bukit Tinggi dan lainnya, itu banyak ragam baju adatnya disitulah kami menampilkan baju kuruang basibah ini dengan bermacam ragam baju adatnya itu, katanya.
Visi dan misi diantaranya yaitu; saling membantu diantara keluarga Minang, juga memberi santunan kepada warga ekonomi lemah, membesuk saudara yang sakit, menjenguk saudara yang meninggal dan melestarikan seni budaya Minang, ada vokal group, tari-tarian Minang persembahan, pengajian dan banyak lagi kegiatan lainnya.
Untuk susunan di kumpulan Bundo Kanduang Kota Tangsel dibawah naungan IKM Kota Tangsel: Ketua Hj. Djasminar Anwar, BA., Pg. Dipl., MA, Sekertaris Dra. Elvita Fitriany, Bendahara Ridha Hafni. Harapannya semoga bundo-bundo kanduang Kota Tangsel lebih semangat lagi dan mengajak bundo-bundo Tangsel yang belum bergabung supaya kita lebih dekat, bersatu, membangun potensi adat istiadat Minang dirantau. Sekarang ini Bundo Kanduang sedang aktiv di sanggar seni, di IKM Tangsel ada bidang sanggar seni ketua nya adalah bundo Elvita, dan untuk kesenian Minang lebih kita tonjolkan lagi di Kota Tangsel ini, pungkas Bundo Djasminar binti Anwar. (Red/Esky).
