Tangsel, Skalainfo.net| Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, para penggiat lingkungan kebersihan dan bank sampah, TPST, TPS3R, diwilayah Kelurahan Serua menyelenggarakan aksi germas pubertas dan penanaman pohon dengan tema: ‘Hanya Satu Bumi’ di pemakaman Wakaf Al Hidayah Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat. Kamis, 26/5/2022.
“Aksi tersebut, dimaknai dengan penanaman pohon untuk mengurangi dampak pemanasan global serta untuk menambah karbon dioksida diudara”.
Penggiat lingkungan synergy Dinas Lingkungan Hidup dan Disperkimta Kota Tangsel, diataranya; Bank sampah wilayah Kelurahan Serua, Pengurus jenazah Purnahayati, TPS3R Puri Resik, Lapak pelopor sumber rezeki, KLPI, Penyuluh bank sampah, Penyuluh TPS3R, Depo Maggot, Pesapon, Karang Taruna, ASOBSI Korwil Banten, Ketua DKM Nurul Iman, Ketua DKM At Taqwa dan Eco Enzym Kota Tangsel.
Lurah Serua Fahmi Fahrudin, S.STP dalam sambutanya menyampaikan, sangat mengapresiasi kepada para penggiat lingkungan dan tim kebersihan peduli sampah yang telah berjibaku menjaga serta melestarikan lingkungan bersih di Kelurahan Serua ini, ucapnya.
Sampah adalah tanggung jawab kita bersama, oleh karena itu jangan biarkan lingkungan kita dicemari sampah, ayo kerjabhakti bersama-sama, sebut Fahmi dan menambahkan bahwa dalam menyambut hari lingkungan hidup, marilah kita giatkan untuk menanam pohon, ini adalah suatu bentuk perhatian kita terhadap keberadaan pohon.
Pohon adalah salahsatu sumber oksigen yang harus kita jaga, agar ketersediannya menjadi mamfaat untuk kita, dan terus menjaga kelestarian untuk Kota Tangsel dan semoga Tangsel dapat meraih serta menjadi Kota Adipura. Diakhir sambutan Fahmi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dipagi ini, tutupnya.
Ditempat yang sama kepala Bidang Pertanahan dan Pemukiman Disperkimta Kota Tangsel Drs. Nazmudin mengatakan, sejak tahun 2021 sampai sekarang 2022 bahwa penggiat lingkungan ini sangat luar biasa, dengan mengatasnamakna tanpa bentuk namun acaranya sangat nyata dirasakan, tidak terlihat tetapi nyata seperti angin, sebutnya.
“Dan ketika beberapa hari lalu kita dikagetkan dengan suasana cuaca panas tinggi, Ciputat dikatakan cuaca panas sangat tinggi. Kemudian dari penggiat lingkungan dari jauh-jauh hari sudah menanam pohon dimana-mana, nah…memang solusi mengatasi pemanasan global ini salahsatunya adalah menangani sampah dan penanaman pohon, tambahnya.
Adanya gagasan seperti ini seolah-olah sudah dibimbing oleh Allah SWT, zat yang maha mengetahui, zat yang maha kuasa, walaupun kita tidak pernah melihat wujudnya tetapi sangat terasa, jadi gagasan dan organisasi tanpa bentuk ini, tapi sangat nyata terasa bagi lingkungan bagi kita sekalian, katanya.
Khusus bagi kami dari pemakaman Disperkimta mengucapkan ribuan terimakasih atas kiprah dari penggiat lingkungan ini, mulai dari taman pemakaman Jombang sudah dapat bantuannya mulai dari kebersihan dan juga penanaman pohon-pohonnya insya Allah beberapa tahun kedepan kita akan menikmati buahnya, katanya.
Sebetulnya kami juga merasa malu kepada penggiat lingkungan karena sering datang ke TPU Jomabng ya memungut sampah membersihkan juga, saya mohon maaf mungkin dari personil kami kurang untuk kebersihan lingkungan. Dan dari tim lingkungan hidup juga datang ke TPU Jombang dengan elemen masyarakat penggiat lingkungan membersihkan TPU Jombang, tuturnya.
Ditambahkannya, bahwa kondisi TPU di Kota Tangsel ini mulai dari TPU Jombang masuk ketahun ketiga ini seluas 2,4 hektar dan sekarang sisa yang kosong untuk pemakaman sekitar 100 lobang lagi, akibat gelombang kemarin yang disebut covid-19 itu. Begitu juga TPU Jelupang itu sudah lama penuh sudah tidak menerima lagi untuk umum hanya untuk masyarakat sekitar, kurang lebih tinggal sekitar 20 lubang lagi, Jurangmangu Timur sudah penuh, Jurangmangu Barat tinggal sedikit perkiraan sekitar 50 lobang lagi, kemudian Pondok Benda seluas 3 hektar itupun sudah penuh dan kita mendapat limpahan dari TPU Jombang 1 hektar untuk saat ini sudah terisi 100 jenazah.
Namun kita memiliki taman pemakaman khusus warga, tidak menerima untuk umum maksudnya yaitu tanah wakaf seperti tanah wakaf Al Hidayah ini, dan kami telah menghitung data tanah untuk TPU di Kota Tangsel, bahwa akan kehabisan lahan makam itu pada tahun 2033 semua akan penuh, ucap Nazmudin.
Oleh karena itu kita akan merancang dari sekarang bagaimana kebijakan pemerintah untuk TPU ditahun 2034 jangan sampai nanti pemakaman itu dilahan milik masing-masing karena TPU sudah penuh, dan inilah yang akan dipersiapkan oleh pemerintah menyikapi ketiadaan lahan, tutupnya.
Pantauan dilokasi pemakaman wakaf Al Hidayah dalam acara aksi Germas Pubertas penanaman pohon menyongsong hari lingkungan hidup sedunia berjalan lancar. Ditutup dengan penanaman pohon dan foto bersama kepada seluruh elemen penggiat lingkungan yang hadir dalam kegiatan dipagi hari itu. (Red/A).