Bau-bau, Skalainfo.net| Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baubau Komisariat Trisula bersama Masyarakat Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, kota Baubau, kembali menggelar Unjuk rasa di depan PT. Pertamina (Persero) Terminal Baubau terkait kejelasan tenaga kerja dan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Senin, 10 januari 2022
Pernyataan dari Korlap Aksi, Muladi Faoka Sarifudin Selaku Ketua Bidang PTKP Komisariat Trisula HMI Cabang Baubau, Masyarakat meminta PT. Pertamina harusnya memprioritaskan Rekrutmen Tenaga Kerja bagi masyarakat yang lingkungannya terdampak sejak berdirinya PT. Pertamina tersebut.
Sebelum adanya pembangunan dermaga PT. Pertamina, mayoritas Masyarakat Kelurahan Sulaa memiliki pekerjaan pokok sebagai petani agar-agar dan nelayan yang aktivitas kesehariannya di sekitaran dermaga PT. Pertamina sebelum dibangun. Namun sejak berdirinya PT. Pertamina di tahun 2009, membuat masyarakat mengalami penurunan pendapatan bahkan sampai kehilangan pekerjaan pokok.
Tuntutan lainnya dari aksi ini adalah meminta transparansi dari dana CSR yang sejak 2009 sampai dengan sekarang ini hampir tidak pernah dirasakan masyarakat khususnya masyarakat kelurahan Sulaa.
“CSR merupakan kewajiban setiap perusahaan diatur dalam Undang-undang 40 Tahun 2007, Pasal. 74 ayat 1, tentang perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya, minimal dua persen dari keuntungan,” ujar korlap aksi, Muladi Faoka sarifudin.
Dalam orasinya ia bahkan menuding pihak PT Pertamina mengelontorkan dana CSR tersebut hanya kepada oknum-oknum tertentu sehingga tidak sampai pada masyakat.
“Harusnya dua persen itu dari laba bersih perusahaan disalurkan ke masyarakat. Untuk itu kami mendesak kepada pimpinan, direktur PT Pertamina untuk mengoptimalkan dana CSR sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami akan mengidentifikasi siapa saja oknum-oknum yang mengambil dana CSR yang seharusnya diperuntukkan bagi masyatakat ,” ujarnya.
Massa aksi sempat melakukan boikot di Area depan PT Pertamina sehingga sempat terjadi saling gesek antara pegawai pertamina dan Massa aksi. Serta terjadi kemacetan parah dikarenakan massa aksi menghalangi akses kendaraan mobil Tangki pengisian BBM yang hendak keluar masuk PT Pertamina. Masyarakat juga mengikatkan bekas jaring agar-agar di sekeliling pagar sebagai bentuk kekecewaan kepada Pihak PT Pertamina.
Pada aksi ini seluruh massa aksi juga sudah menyampaikan tuntutannya langsung kepada Direktur PT Pertamina dan di awali dengan pembacaan peryataan sikap yang di bacakan oleh salah satu perwakilan mahasiswa yang juga masyarakat kelurahan Sulaa Akmal Faukanur.
Dengan selesainya pembacaan peryataan sikap ini tinggal menunggu kinerja dan tindak lanjut dari pihak PT Pertamina terhadap tuntutan ini.
Ada kesepakatan waktu yg dibangun massa aksi dan PT Pertamina terkait tindak lanjut dari Tuntutan Aksi. Apabila belum ada tindak lanjut maka kami dari HMI Cabang Baubau Komisariat Trisula akan mengawal kembali masyarakat Sulaa melakukan aksi menuju PT Pertamina tutupnya. (Red/Rachmat).
