Menag Yaqut Cholil Qoumas menyatakan “Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau NU itu memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag,” ujarnya. Pernyataan itu disampaikan saat Webinar Internasional RMI PBNU dalam memperingati Hari Santri 2021, Rabu, 20 Oktober 2021.

 

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia, Ust. Farid Ahmad Okbah memberikan respon terhadap pernyataan mentri agama, “Inti sejarah berdirinya Kemenag adalah untuk ummat Islam bukan NU semata. 5 point penting yang harus diperhatikan. Pertama, terbukti mentri agama pertamanya Prof. Dr. H.M. Rasyidi berasal dari Muhammadiyah. Kedua, Kemenag itu lembaga untuk merapikan barisan ummat dan menata masalah ummat bukan untuk rebutan jabatan apalagi sarang korupsi (perlu data korupsi di Kemenag). Ketiga, Kemenag harus meningkatkan pelayanan agar kualitas  ibadah ummat Islam semakin bagus terutama haji dan umrah. Tirulah tabung haji Malaysia yang memberikan pelayanan prima kepada jamaah hajinya. Keempat, Kemenag harus menjadi pengayom ummat dari pemurtadan dan penyesatan agama. Kelima, sebagai kementrian agama harus menjadi contoh yang exellent bukan malah menjadi sumber gaduh wallahu a’lam” ujarnya.

 

Sementara Wakil Ketua Umum MUI : Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag menyayangkan dan menilai pernyataan Menag tersebut bersifat tendesius hingga berpotensi menimbulkan perpecahan. Lantaran, seolah-olah menegasikan peran umat beragama yang lainnya.

“Apalagi kalau fakta dan fenomena ini kita kaitkan dengan pernyataan Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, yang pernah menyatakan jabatan Kemenag kalau tidak dipegang oleh NU maka bakal salah semua,” jelas beliau. (Red/Alfi).

By admin

-+=