Busel, Skalainfo.net| Jika di lihat sepintas, Masjid tersebut terlihat seperti rumah atau bangunan kecil. Namun siapa yang menyangka jika bangunan kecil tersebut merupakan masjid pertama di tanah Jazirah Buton, Minggu, 03/10/2021.

Masjid Tua Wawoangi didrikan oleh Syakh Abdul Wahid sekitar tahun 1527 untuk menyiarkan Islam pertama kalinya di Pulau Buton. Masjid tersebut berada di atas gunung Desa Wawoangi Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan (Busel) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Desa Wawoangi La Ode Abdul Halim ketika ditemui dikediamannya Minggu (03/10/2021) menjelaskan, konon, pembangunan masjid pertama kali dilakukan saat Syech Abdul Wahid melihat cahaya putih yang memancar dari atas gunung yang menjulang tinggi ke langit. Masjid Tua Wawoangi lanjut dia, dulunya di sebut masjid di atas angin.

“Disebut diatas angin itu berasal dari bahasa daerah Cia-Cia yang dimana Wawoangi artinya Diatas Angin. Sehingga Masjid Tua Wawoangi dikenal juga dengan sebutan Masjid di atas awan,” jelasnya.

Lanjut dia, Masjid memiliki keunikan tersendiri yakni dibangun dengan bahan kayu berdindingkan anyaman bambu kecil dengan posisi berdiri sejak pertama kali pembangunan nya dengan susunan yang sedikit renggang atau tidak rapat di ikat dengan tali yang berbahan ijuk. Sedangkan atapnya dari bahan kayu jati yang di bentuk melebar.

“Sudah pernah dilakukan rehab satu kali sekitar tahun 1999. Atapnya pernah kami gunakan atap sirap namun salah satu warga kesurupan dan meminta agar di gantikan kayu jati,” sebutnya.

Dalam pantauan media skalainfo.net, Masjid tersebut kini jarang digunakan masyarakat untuk Shalat, dikarenakan jarak yang cukup jauh dari perkampungan yakni sekitar satu kilometer kepegunungan. Meskipun begitu, Masjid tersebut masih terus dijaga dan dipelihara. Adapun digunakan Shalat ketika masyarakat memiliki hajat tertentu baik itu masyarakat setempat maupun di luar Desa Waowangi. (Red/La Ode Hasuniddin).

By Admin

-+=