MUNA, skalainfo.net | Entah nasip apa yang dialami Wa Ode Sufiana (53) harusnya dimusim pandemi saat sekarang ini ia mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Mengingat kondisi kehidupanya masuk dalam kategori Miskin.
Namun yang terjadi malah ditelantarkan pemerintah setempat, dulunya ia pernah mendapatkan bantuan sosial namun saat ini tidak lagi didaftar dari kelurahan setempat.
Usut punya usut, ternyata motifnya hanya karena berbeda pilihan politik pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna 2020 lalu.
“Kasihan kami ini, sudah tidak didata lagi pegawai kelurahan untuk dapat bantuan sosial, mana kehidupan kami pas-pasan” keluhnya. Jum’at, (20/8/2021).
Sebelumnya Ibu dua orang anak ini tidak putus asa berusaha untuk kembali mendapatkan bantuan dari pemerintah itu, beberapa waktu lalu ia pernah mendatangi kantor kelurahan setempat, ia menanyakan dirinya kenapa sehingga diputuskan dari penerima manfaat dari kementerian sosial itu.
“Saya pernah pergi tanya pegawai kelurahan, katanya langsung pergi tanya dinas sosial” pintanya
Tanpa menunggu lama ia pun bersama teman-teman senasibnya pergi mengadu di dinas sosial Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Setibanya disana ia langsung bertemu dengan Pimpinannya. Ia pun menanyakan nasipnya yang kini tidak terkafer lagi sebagai penerima bantuan sosial tersebut.
“Saya langsung kedinsos untuk memastikan bantuan itu, tiba disana ternyata yang mengusulkan penerima manfaat dari kelurahan setempat”jelasnya
Melihat kondisi itu, yang seolah dipimpong pemerintah setempat ia pun pasrah.
Hal senada juga seperti yang dirasakan elri (30), ia hanya gigit jari ketika melihat tetangganya mendapatkan bantuan dari kementerian sosial.
Lebih ironisnya lagi katanya, justru masyarakat yang dinilai mampu yang mendapatkan bantuan tersebut. Ia mengaku bahkan kepala Lingkungan setempat setiap tahun mendapatkan bantuan, terhitung sudah tiga kali ia mendapatkan bantuan sosial tersebut.
Bahkan katanya, beberapa waktu lalu kepala Lingkungan setempat mendapatkan bantuan bedah rumah, namun bahan yang didapatkan malah dijual kepada orang lain.
“Justru yang dapat itu orang yang mampu, contohnya kepala Lingkungan, ia sudah tiga kali dapat, satu kali dia (kepala Lingkungan) dapat bedah rumah namun bahannya dia jual, kemudian dia dapat lagi lalu dia kasi mertua nya, kemudian baru-baru dia dapat lagi dia kasi anak mantunya” ujarnya
Dengan kondisi ini, ia berharap agar pemerintah setempat tidak tebang pilih dalam memberikan bantuan pada masyarakat. Tetaplah memperhatikan masyarakat yang betul-betul mampu.
“Kami berharap pemerintah tidak pilih kasih dalam memberikan bantuan pada masyarakatnya, apalagi dimasa Covid-19 seperti ini, semua serba susah”keluhnya
Sampai berita ini diterbitkan, jurnalis media ini menghubungi kepala dinas sosial kabupaten Muna, namun nomor kontak yang didapatkan tidak terhubung. ( Hasmid/red )
