Buton-Tengah, Skalainfo.net| Kisah pilu yang dialami Nur remaja yang beranjak usia 13 tahun, berasal dari Desa Kancebungi, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra). Harus mengalami kenyataan pedih karena tidak memiliki lubang anus sejak bayi. Ia terpaksa Buang Air Besar (BAB) melalui saluran yang dibuat di bagian perutnya.
Remaja Nur tinggal bersama ibunya Marni (40) tanpa seorang ayah (berpisah). Nur terlahir dari keluarga tidak mampu, pekerjaan ibunya sebagai tukang ikat tali, milik warga di lingkungan tempat tinggalnya, dengan gaji tidak seberapa hanya untuk sebatas kebutuhan makan sehari-hari.
Marni menceritakan, semasa hamilnya Nur tidak merasakan gejala apapun, semua proses persalinan normal. Setelah beberapa hari lahir Nur mengalami gejala aneh pada perut serta juga tidak mengalami buang air besar. Pada saat diperiksa ternyata Nur baru di ketahui tidak memiliki lubang anus.
“Anakku diketahui memiliki kelainan setelah beberapa hari dilahirkan. Ia tidak pernah buang air besar dan perutnya yang terus membuncit, setelah itu saya bawa kerumah sakit, kata Dokter Nur tidak memiliki lubang anus dan ketika itu dioperasi untuk dibuatkan lubang pembuang BAB diperutnya,” cerita Marni orang tua Nur dengan nada sedih, Minggu, (15/08/2021).
Keadaan Nur sekarang sangat memprihatinkan, makin hari semakin memburuk. Setiap malam dia merintih kesakitan, terutama jika buang air besar. Nafsu makan pun berkurang. Kondisi ini membuat berat badannya kurus kering layaknya pengidap gizi buruk.
“Saya sedih lihat anakku ini, saya mau bawa berobat tapi saya bingung untuk biayanya dari mana saya dapatkan sedangkan untuk makan saja sudah kekurangan,” ujarnya ibu Nur penuh kesedihan.
Hingga sekarang, Nur belum mendapatkan penanganan medis. Kini ia mengharapkan pertolongan dari para dermawan ataupun pihak Pemerintah Buton Tengah,kiranya tegerak hatinya untuk biaya pengobatan Nur anak saya, tutup ibunya Nur. (Red/Idris Karim).
