Jakarta, Skalainfo.net| Masih dalam suasana merayakan Idul Fitri 1442 H, keluarga besar Karyawan Film dan Televisi (KFT) Indonesia menyelenggarakan Halalbihalal di Taman Alam Terbuka Sanggar De Betavia Jagakarsa – Jakarta, Rabu, 26 Mai 2021.

“Acara dihadiri Ketua Umum KFT, DPO KFT, Maruli Ara, Effi Zen, Widodo, Didien Rochidin, Andi Marland, Harry Dompet, H. Agus Patirani, Iwan Burnani, Yan Tarmizi, para senior/ yunior dan seluruh Pengurus serta anggota divisi yang ada pada Organisasi KFT”.
Ketua panitia Halal Bihalal KFT Roni Mepet menyampaikan, halalbihalal diharapkan masing-masing pribadi senantiasa menyadari jika sebagai manusia tentu tak luput berbuat khilaf, berupaya melapangkan dada, diharapkan tercipta tergalangnya persaudaraan yang lebih akrab, yang dirangkai dalam tema – Sudah Lama Kita Tak Bertemu HBH Bisa Menjadi Ajang Untuk Kita Bersilahturahim.
“Kuatkan Silaturahmi, Bangun Kebersamaan, saling memafkan Tingkatkan Kinerja, Menuju Industri Perfilman Indonesia yang baik dan maju, dan ucapan terimakasih pada semua devisi terutama pada Ketua Pengurus Devisi Penyutradaraan Maruli Ara dengan mensuport kita semua, demikian juga Ketua Umum KFT Gunawan Paggaru,” kata Ronny Mepet Ketua Panitia Pelaksana yang juga Sutradara.
“Terselenggaranya acara Halal bihalall Rabu, 26 mei 2021, sangat bermanfaat sebagai ajang silaturahmi dan temu kangen sesama teman-teman seprofesi, semoga semua selalu dalam keadaan sehat, usia boleh senior namun semua dilandasi oleh semangat muda yang tetap terjaga,” tambah Ronny Mepet.
Sementara di tempat yang sama, Mudjiono selaku penanggungjawab menyampaikan, ini merupakan kebanggaan bagi kita atas terlaksananya halal bihalal kehadiran para karyawan film dan televisi Indonesia.
“Hal ini menjadi kunci dan modal penting dalam membangun kebersamaan. Keyakinan dalam bekerja bukan hanya memuliakan dirinya secara pribadi, tapi manifestasi nilai-nilai ibadah. Kebahagian dunia dan akhirat dapat dicapai dengan ilmu. Ilmu adalah cahaya penerang kehidupan manusia, sehingga jangan takut menuju industri perfilman, tidak ada garis pemisah antara senior dan yunior semua sama,” kata Mudjiono di sela-sela kesibukannya selaku penanggung jawab acara.
“Saya sangat berterimakasih dengan kerjasama yang solid dan kompak, kehadiran Ketua Umum KFT serta jajaran, dan DPO KFT, juga para senior sehingga dapat terlaksana acara HBH tersebut dengan sukses dan lancar tanpa kendala,” lanjutnya.
Semoga dengan kerjasama yang baik menjadi motivasi kita untuk tetap menjaga hubungan yang harmonis sebagai sahabat KFT Indonesia, Dengan motto Salam Sehati dan Seprofesi.
Dilanjutkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO KFT) H. Ahmad Yusuf sutradara sekaligus tuan rumah halal bihalal menyampaikan, acara yang istimewa juga berbahagia bertepatan dengan gerhana bulan, di tengah-tengah abad pandemi covid-19, tetap waspada pakai masker dan jaga jarak.
“Selamat datang semua anggota dan semua pengurus divis yangi hadir, saya memulai karier di pencatat/script lalu asisten sutradara hingga menjadi sutradara, tidak mudah menjadi anggota KFT Banyak rintangan yang perlu dilalui setiap profesi pada akhirnya untuk menghasilkan karya yang berkuwalitas tentunya,” kenang Ketua DPO KFT Ahmad Yusuf yang pernah ikut sebagai astrada bersama sutradara Nasri Ceppy.
Ketua Umum KFT Indonesia Gunawan Paggaru mengatakan pada seluruh undangan yang hadir, Era peradaban teknologi digital dan teknologi konvensional kuncinya adalah mengelola manusia untuk menjalankan roda profesi khususnya bidang perfilman. Membangun iklim ilmu pengetahuan, dan memberikan kesadaran bahwa ilmu itu penting.
“jangan hanya pada tataran wacana harus kita eksekusi melaui sertifikasi kompeten, Itulah makna kesejukan akan tumbuh lebih kuat, agar kita tetap beraktifitas, produktif saling memberi atau bertukar informasi satu sama lain yang berkaitan sesuai profesi,” kata Gunawan Paggaru yang terus berjuang untuk KFT.
“Kita perlu memberi perhatian pada organisasi KFT, karena pemerintah perlu memberi perhatian pada dunia film Indoneaia, berdasarkan kajian industri film adalah industri besar, juga berdasarkan data, pemerintah terus berkordinasi dengan KFT organisasi tertua, tentu dengan adanya kompetensi keahlian berdasarkan sertifikasi di KFT,” ujar Gunawan Paggaru mengarah pada kaidah sinematografi, sesuai amanah kongres yang kini dijalankanya.
Sehingga timbul pertanyaan suatu instansi/organisasi akan memililki nilai tinggi meskipun terkena hantaman peraturan maupun budaya. Organisasi akan tumbuh dan berkembang karena, rasa memiliki, rasa peduli oleh seluruh karyawan film dan televisi Indonesia, sebab masing-masing pribadi menyadari jika di organisasi KFT ini, di negara ini, tempat berpacu untuk berkarya, sehingga akan terwujud suatu yang bernilai besar dan mampu bersaing memasuki revolusi perfilman di era industri.
Halal bihalal KFT tentunya berkaitan dengan Silaturrahmi yang berkualitas terjadilah kesuksesan memiliki kesadaran sosial tinggi dengan prediksi jauh ke depan. Dari hasil penelitian dan kajian Ketua Umum KFT Gunawan Paggaru, benar untuk mewujudkan produktif industri perfilman Indonesia berpegang pada kompetensi sertifikasi.
Alhamduliilah acara halal bihalal KFT berjalan lancar dan sukses, di tutup dengan pemutaran film pendek karya anggota KFT. (Red/Andi L).
PENULIS : EDWARD. AN.
