Malang Raya, Skalainfo.net| Tanda-tanda terjadinya Pertemuan Suro Kamardhikan yang sangat penting dan bersejarah ini, sudah berlangsung sejak Prof. Juajir Kertanegara, datang dari Kota Makasar, Guru Besar Fakultas Hukum, Universitas Hasanudin tersebut, dari Makasar menuju Pendopo Taman Kasurangganan Sumberawan Singosari Malang Raya, Jawa Timur di awal bulan Agustus 2020, dan Puncaknya di Suro dan Tahun Baru Muharam 1442 H, pada bulan Kamardhikan di saat Negara Republik Indonesia berumur tepat ke 75 tahun, Singosari Malang Raya, Jawa Timur, 21 Agustus 2020.
Dalam Pertemuan Suro Kamardhikan ini, mereka menghasilkan kesepakatan untuk melakukan latihan dan kegiatan gabungan antara Yayasan Kendedes 7 Candi Renggo Singosari Pimpinan Tondo Budi dengan Bunda Tussy Pimpinan Yayasan Kota Legenda Keraton Nusantara Sumberawan Singosari Malang Raya, baik Sendratari, Gamelan dengan Karawitan serta para sindennya. Terlebih lebih menggelar Pagelaran Wayang “Jejeran Lakon Dalang Sejati” untuk melakonkan Jejer Lakon “Mudhunnya Semar Ismayajati”, yang sebelumnya Jejer Lakon “Mudhunnya Lurah Semar” sudah digelar Ki Bayu dari Karang Ploso Malang Raya dan yang masih tertunda juga adalah Jejer Lakon “Mudhunnya Sang Hyang Wenang”, di Pendopo Taman Kasurangganan Candi Sumberawan Singosari Malang Raya Jawa Timur.
Pertemuan Suro Kamardhikan tersebut juga, mengkonfirmasikan “cara dan pranata cara” esensi dan substansi tradisi adat budaya istiadat “etnosains antropologi” kebudayaan dan peradaban cahaya nusantara di Negara Republik Indonesia. Dalam seluruh aspek-aspek dan seni budaya kebudayaan berbasis seni budaya karya yang bersumber bidang garap alam semesta raya serta kedekatannya dengan Sang Khalik; dengan bukti pengenalan kesejatian kediriannya, yang sejati di dalam diri manusia dan rasa takjub hormat pada setiap jenis makhluk hidup seluruh ciptaan Sang Hidup, dalam tatanan budi pekerti peradaban cahaya manusia sastra budaya canggih, terutama dalam esensi substansi budaya budi pekerti sesudah Jaman Massa – Massa kemerdekaan Negara Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
Di saat saat Negara dan Bangsa Negara Republik Indonesia dalam ruang waktu kegelapan kabut pekatnya, terselubung dari enerjologi cahaya budi pekerti luhur budaya pusaka, pusaka budaya dari bangsa dan Negara Republik Indonesia Kita sendiri ini. Maka Yayasan Kota Legenda Keraton Nusantara Sumberawan Singosari, sungguh butuh swara gending gamelan yang hening bening dan terlahirlah dupa dipaning, DUPA PEPADANG, DUPA DIPA PENERANG bagi Negara dan Bangsa Republik Indonesia di Nusantara Indonesia Lahir Baru Jagad Renovasi Total 2020.
Dalam bentuk Dupa Dipaning yang mowo sabda, Tanda Budhi, Tanda Jaman, Tandanya Esensi Substansi Enerjologi Empu Purwo dalam DUPA SPESIAL D A M A R, dimana esensi substansi ini menjadi enerjologi gerak-gerakan pergerakan butuh kebutuhan kita bersama-sama dalam ikat menjadi satu ikatan menjadi kesatuan “Lidi Sapu Jagad Para Biji Batang Dupa Dipaning Gusti Kita”, dan di bakar-bakar ajeg, beramai-ramai, bersama-sama dadi menjadi dupa dupa SAPU JAGAD, membersihkan kotoran energi negatif kedirian, Negara dan bangsa Indonesia dan mampu membangkitkan keharuman kebangkitan enerjologi cahaya budi pekerti manusantara Indonesia Jagad Renovasi Total 2020 di seluruh Indonesia Raya, Dunia dan Semesta Alam adaNya wadahNya.
Sejarah Peristiwa Kisah Kejadian dari Kedua Pendiri Yayasan ini, terlebih tergerakan oleh kekuatan sejati “dalam membuka babad hutan, dahulu poro leluhur membuka “wono”, membuka hutan belantara, sekarang Kita bersama-sama, kembali membuka hutan belantara, dari kegelapan ketidak pahaman generasi muda atas kedalaman “alas hutan wono, aset esensi substansi dari ilmu pengetahuan-pengetahuan ilmu hidup kehidupan tradisi adat istiadat budaya negeri sendiri”, yang sarat penuh nilai-nilai ke budi pakerti-an, yang mengasah jiwa dan mencapai kemurnian jiwa keagungan jiwa; yang sungguh-sungguh mendalam dalam nyata laku kearifan, kebajikan dan hikmat kebijaksanaannya di seluruh tatanan manusia, para makhluk ciptaanNya dan seluruh lapisan tatanan alam semesta raya adaNya wadahNya”.
Dupa Dipaning Gusti mengandung seluruh unsur alam, sari-sarinya alam semesta raya dan inti enerjologi tanaman upakare, bunga-bunga dan kayu kulit kayu buah akar daun, yang mampu mengharumkan bumi pertiwi Nusantara Indonesia Raya Kita bersatu bersama; dalam api nyala spirit menggerakkan enerjologi cahaya sapu lidi – sapu jagad untuk membersihkan kotoran residu dunia, khususnya di Negeri Negara Republik Indonesia ini.
Pertemuan Bunda R. Ay Tussy Puspo Notonegoro Pimpinan YAYASAN KOTA LEGENDA KERATON NUSABTARA, Candi Sumberawan Singosari Malang Jawa Timur, dengan Bapak Tondo Budi Pimpinan Yayasan Kendedes 7 Candi Tinggi Singosari dan Sanggar Paguyuban dan Karawitan Gamelan Di Jalan Purwo Candi Renggo Singosari, itulah Momentum Sejarah Suro Kamardhikan Jagad Renovasi Total 2020 ini.
Pertemuan Ketua Litbang PT. Skala Media Utama Se-Jawa Timur Pak Warno yang pusatnya di Jawa Timur, di Jalan Mukibat Purwosari Pasuruan.
Media yang mengawal skala informasi yang ajeg dapat dipercaya, tajam dan memberikan pemahaman dan informasi aktual yang sungguh-sungguh mendefinisikan skala informasi yang membangun.
“Kebutuhan atas skala informasi yang sungguh-sungguh memberi-kan sari – sarinya informasi yang aktual, dapat di percaya dan membangun itu yang saat ini Kita dan masyarakat butuhkan,” begitu tandas Bu R. Ay. Tussy Puspo Notonegoro.
Kedua Pertemuan tersebut adalah Momentum Sejarah Peristiwa Kisah Kejadian dari Pertemuan Suro Kamardhikan ini, keduanya telah terjadi bersamaan “Hadir dalam HadiratNya di Pendopo Kasurangganan Sumberawan Singosari Malang Raya, Jawa Timur.” (Red/Cholil).
Penulis : Ki Warno dan Ki Gondo Tejo Kusumo.