Tangsel, Skalainfo| Sugeng Santoso seorang pelukis berkarakter yang terinpirasi dengan pelukis Maestro Afandi dengan karya lukisannya yang sudah banyak diminati oleh kalangan para kolektor seni hingga ke Mancanegara sudah diakui disetiap goresan tangan nya diatas kanfas meberikan banyak makna kepada setiap orang melihat karya lukisan itu.

Saat ini Sugeng Santoso hadir ditengah-tengah kesibukan orang yang lupa akan perlunya suatu kepedulian terhadap lingkungan hidup, dimana bumi yang dipijak langit yang dijunjung udara yang dihirup setiap hari sudah tercemar polusi, dampak negativenya terhadap manusia.

Sugeng Santoso menggambarkan suatu kehidupan manusia yang dahulunya sangat bersahaja lingkungan yang sehat, asri, pepohonan yang hijau sejauh mata memandang. Dengan berputarnya roda zaman timbul sekarang ini gedung-gedung yang menjulang menggantikan pohon-pohon yang  menghijau tersebut.

Sugeng Santoso mengatakan, hal-hal itulah yang membuat orang lupa akan pentingnya sebuah lingkungan yang sangat asri, dengan meng-inplementasikan itu Sugeng menuangkan nya dalam sebuah karya lukisan ekspresionis tube diatas kanpas, menceritakan banyak makna dalam kehidupan manusia perlunya suatu perubahan peduli terhadap lingkungan.

Ketika kita melihat sebuah lukisan bukan hanya melihat gambar, tetapi lihatlah makna yang tersirat disetiap goresannya dan pelajarilah pesan-pesan makna yang tertuang dalam gambar itu dan menjadi alat komunikasi antara seniman dengan sang apresiator.

Begitu indah expressional seorang pelukis ketika selesai karya itu menjadi daya tarik untuk ditonton yang banyak terkandung edukasi tentang kehidupan sehari-hari, membawa kita kesebuah negeri yang sangat ramah dan penuh kebersamaan dalam berkerja.

Contoh singkat dalam karya lukisan yang berjudul DEWI SRI sekilas adalah gambar panen raya yang dilakukan oleh penduduk itu dan semua berkesinambungan saling bahu-membahu panen raya rakyat  terselesaikan dengan kebersamaan.

Lukisan itu menggambarkan bahwa perlu adanya suatu tindakan yang dilakukan untuk perubahan sirkus penataan di alam semesta, maka Sugeng Santoso membuat karya melalui lukisan edukasi penyeimbang akal dan pikiran manusia untuk masyarakat luas supaya terbangun kesadaran untuk melindungi lingkungannya.

Banyak sudah karya yang terselesaikan penuh cerita untuk membangun dan melestarikan lingkungan, tampak sangat seorang pelukis yang merindukan perlu adanya suatu perubahan terhadap lingkungan setempat iklim yang dimiliki ini taburi dengan keindahan bentuk rasa syukur itupun diuraikannya dalam bentuk karya lukisan penuh makna.

Segala rasa perpaduan bentuk pemikiran yang bersih menghasilkan buah karya berlian yang tiada ternilai harganya sapuan tangan saktinya penuh kelembutan’ dia adalah Sang Gaya Ekspresionism tube Sugeng Santoso biodatanya sebagai berikut :   
Nama.          : Sugeng Santoso
Lahir           : Batang, 20 Mei 1972  Jawa – Tengah
Umur           : 48 Tahun
Nama Istri : Sundiah
Umur        : 43
Memilik putra tiga bersaudara :
1. Wahyu Edi Purnomo Umur 17/2/1994
2. Gigih Rangga Santoso Umur 14/5/2002
3. Hendra Gunawan Santoso Umur 5/11/2007

Berkarya sejak : Tahun 1993
Belajar melukis dengan orang tua sendiri yaitu : S. Ton, dengan ketekunan diri Sugeng Santoso mencari guru diluar demi ingin mencari karakter dari hasil karya dengan dorongan support oleh guru yang berpengalaman bersama Rahmansyah dan ibu Maria Tjui, setelah mendapatkan suatu penjiwaan dengan sentuhan tube, yang dikagumi sarat polesan langsung dari tangan sendiri dan akan tetap menekuni membudayakan, melestarikan karya ekspresionism tube ini.

Secara otodidak terus mengembangkan dawai tinta diatas kanvas dengan ekpresi tube dan sapuhan jari terinspirasi oleh Maestro Afandi mendorong saya berkarya seni rupa, seorang pelukis mestro Afandi tetap Afandi, karakter ekpresi tube saya ya adalah karakter tetap Sugeng Santoso.

Jenis karya-karya dengan sentuhan tangan tube yang akan ditampilkan Sugeng Santoso di awal tahun ini adalah ekspresinism kolase, yang mengkolaborasi dengan realis naturalis inpresionis kubisme dan aftrak.

Sebelumnya sudah pernah melakukan pameran berbagai exhibition :
1. Pameran di Bank Niaga Bintaro pada Tahun : 1995
2. Pameran di WTC Sudirman pada Tahun : 1995
3. Pameran di Hotel Patra Jasa pada Tahun : 1996
4. Pameran di Gallery Kembang Patmamati pada Tahun : 1997
5. Pameran di Musium Gajah pada Tahun : 1997 kelompok dua warna

(Penulis; Alfi/Team Skalainfo.net).

By admin

-+=