JAKARTA, skalainfo.net | Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh kembali mendapat anugerah penghargaan atas dedikasinya dalam aktifitas publik. Kali ini ia dianugerahu sebagai Tokoh Penggerak Da’i Preneur dari Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) di Hotel Bintang Jakarta, pada Sabtu (21/12/2019). Kegiatan ini disampaikan dalam momentum FKDMI Award dan diserahka langsung oleh Ketua Umum FKDMI Nur Huda.
“FKDMI menilai kiprah Doktor Niam telah menginspirasi para dai muda untuk terus inivatif dalam dakwah. Beliau menjadi teladan, dai, cendekiawan, akademisi, dan juga praktisi birokrasi. Karenanya FKDMI memberikan anugerah sebagai penggerak dai preuner”, ujar Nur Huda.
Kegiatan tersebut bersamaan dengan Resepsi Milad FKDMI ke-24 dan Koordinasi Dakwah Nasional. Banyak tokoh yang hadir dalam forum tersebut, di antaranya Direktur Zakat Kemenag Fuad Nasar, Sekretaris Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Lutfi Tamimi, Para pendiri dan Pembina FKDMI Pendiri PMII KH. Nuril Huda, dan tokoh-tokoh dai dari berbagai ormas.
Nama Asrorun Ni’am baru-baru ini juga mencuat dan disebut sebagai Tokoh Islam yang menjabat posisi penting di Indonesia yang dirilis sebuah media terkemuka. Nama Mantan Ketua KPAI tersebut bertengger di urutan keenam setelah KH. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI 2019-2024), Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Dewan Pertimbangan Presiden RI), Prof Mahfud MD (Menkopolhukam), Prof Muhajir Effendi (Menko PMK), dan Ida Fauziah (Menaker). Niam menjadi salah satu dari 9 tokoh agama yang menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Sebelumnya INS (Islam Nusantara Center) melaui voting berbasis online mengukuhkan Dr. HM Asrorun Ni’am Sholeh, MA sebagai Santri Inspiratif 2019 Bidang Pendidikan. Sekretaris Komisi Fatwa MUI yang sekaligus akademisi UIN Sunan Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyisihkan pesaingnya yakni Prof. Dr. Mutawali, M.Ag (Rektor IAIN Mataram Nusa Tenggara Barat), dan Prof Dr. KH. Imam Taufik, M.Ag (Rektor IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah). Total voters mencapai lebih 750 ribu.
“Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan publik atas dedikasi dan kiprah yang selama ini kami lakukan. Tugas yang memang selayaknya kami laksanakan dengan baik. Kalau toh ada penghargaan, itu bonus. Namun, di satu sisi ini justru sbg cambuk untuk terus belajar dan meningkatkan khidmah bagi pelayanan masyarakat scr optimal” terang Direktur al-Nahdlah Islamic Boarding School Depok ini kepada Media.
(Red)