Sulawesi Selatan, skalainfo.net | Wujud kepekaan sosial dan kepedulian terhadap sesama, diinterpretasikan, Ketua Karang Taruna “Mandiri’ Kelurahan Benteng Utara, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, Fadly Syarif, S.I.KOM, melalui rangkaian kegiatan peninjauan bangunan rumah tidak layak huni yang berada di wilayah kerja, Karta ” Mandiri”.
Kegiatan peninjauan bangunan rumah tidak layak huni dilakukan pada hari Kamis, (04/07) pagi, bertempat, di kompleks belakang toko Cahaya Tani, Jln. Veteran, dan Mappatoba,
Lingkungan Bua-Bua Timur, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng.
Selain meninjau bangunan rumah tidak layak huni, Ketua Karang Taruna “Mandiri” Kelurahan Benteng Utara, juga berkesempatan menyambangi sejumlah bangunan lapak pedagang kaki lima yang dinilai tidak refresentatif dengan kondisi yang memprihatinkan.
Ketua Karang Taruna “Mandiri’ Kelurahan Benteng Utara. Fadly Syarif, S.I.KOM, menandaskan, kegiatan peninjauan bangunan rumah tidak layak huni merupakan agenda rutin Pengurus Karta ” Mandiri” yang dilakukan sebagai bentuk refleksitas, kepedulian, dan kepekaan sosial pengurus Karta “Mandiri” dalam upaya untuk menyikapi,dan mengatasi salah satu bentuk potensi persoalan kesejahteraan sosial di wilayahnya.
Agenda kunjungan rutin yang kita istilahkan dengan sebutan “turun ke bawah (turba, red) merupakan kegiatan rutin pengurus Karang Taruna ” Mandiri” Kelurahan Benteng Utara, dengan mendasari dan menindak lanjuti informasi warga terkait dengan persoalan potensi permasalahan kesejahteraan sosial di wilayah Kelurahan Benteng Utara.
Kegiatan ini kita gelar sebagai salah satu bentuk simbol kesigapan pemerintah kelurahan dan organisasi karang taruna dalam menyikapi perkembangan fenomena potensi
“permasalahan kesejahteraan sosial seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan lonjakan kepadatan pemukiman.
Giat monitoring yang diistilahkan dengan sebutan turba, merupakan giat rutin organisasi karang taruna “Mandiri” sebagai mitra kerja dan sekaligus perpanjangan tangan pemerintah kelurahan di lapangan dengan mendasari tugas pokok dan fungsi organisasi karang taruna sebagai lembaga organisasi yang nota benenya berkewajiban mewadahi dan memikirkan dua puluh delapan item potensi
“permasalahan kesejahteraan sosial di masyarakat.
Kegiatan peninjauan bangunan rumah tidak layak huni dan lapak PK 5 yang dari sudut pandang organisasi karang taruna “Mandiri” dinilai tidak refresentatif diakui fadly merupakan wujud kerja nyata organisasi karang taruna yang hampir setiap saat turun ke lapangan, menginventarisir dan melakukan kegiatan pemuktahiran data penyandang permasalahan kesejahteraan sosial di wilayah Kelurahan Benteng Utara.
Agenda rutin ini juga diakui merupakan salah satu bentuk praktek kerja nyata organisasi karang taruna “Mandiri” dalam upaya untuk menghadirkan finalisasi bahan laporan bersifat up to date sebagai referensi bahan laporan dan pertimbangan tindak lanjut dalam pengambilan kebijakan oleh jajaran pemerintah di level yang lebih tinggi.
Ini juga yang menjadi alasan utama bagi organisasi karang taruna ” Mandiri” yang hampir pada setiap pelaksanaan kegiatan monitoring, selalu menyasar lorong-lorong atau gang sempit yang jarang dilalui oleh masyarakat umum dan bahkan nyaris tak pernah dijangkau oleh perhatian pemerintah.
Diakhir kutipan prees realease yang dilayangkannya kepada wartawan, pada hari Kamis, (04/07) malam, Putera Kelahiran Bontokamase, Kabupaten Bulukumba ini, menitipkan harapan besarnya kepada pemerintah, beserta jajaran kementerian terkait, untuk dapat memberikan umpan balik dengan menurunkan program bedah rumah bagi warga masyarakat kurang mampu di Kabupaten Kepulauan Selayar,
Terkhusus di wilayah Kelurahan Benteng Utara.
Harapan senada dititipkan kepada para donatur, kaum dermawan dan managemen program bedah rumah G-TV, untuk melirikkan pandangan ke Kabupaten Kepulauan Selayar dan menjadikan Selayar sebagai salah satu locus program bedah rumah.
(Muji)