Ciamis, skalainfo.net | Dengan dihadirkannya kembali mahasiswa di tengah polemik Bangsa diharapkan mampu memberikan sumbangsih ide gagasan yang berkesinambungan, agar kedepan kedaulatan bangsa ini bisa lebih kokoh dan muncul sebagai Bangsa yang percaya diri dan mampu memenangkan kompetisi dengan Bangsa-Bangsa yang lain.

Pernyataan terebut diungkapkan Ketua BEM Institut Agama Islam Darussalam )IAID) Ciamis, Ilham Nur Suryana pada acara Halal Bihalal Kebangsaan di aula kampus IAID Ciamis, Sennin (24/6/2019).

Lebih lanjut Ilham menyebut maksud acaranya terebut adalah untuk mempertegas koridor mahasiswa di poros tengah untuk merajut Harmonisasi Ukhuwah Wathoniah kita dalam porsi Akademis.

“Dengan berbekalkan Adab/Etika dan pengelolaan Ilmu pengetahuan, untuk mencegah hal-hal negatif yang berpotensi merusak nilai-nilai kebangsaan NKRI kita”, katanya.

Acara yang bertemakan “Meneguhkan Kebangsaan Dalam Menjalin Harmonisasi Ukhuwah Umat Berbangsa Bernegara” itu dibuka oleh Polres Ciamis dan dihadiri oleh sejumlah pengurus internal BEM IAID, perwakilan BEM kampus wilayah Ciamis, dan tamu undangan lainnya”.

Dalam sambutannya, AKP Roesdiana , yang hadir mewakili Kapolres Ciamis, menyebutkan dalam sambutannya bahwa persaudaraan diantara sesama anak Bangsa jangan sampai terpecah   hanya karena beda kubu atau beda pilihan dalam pilpres yang baru lalu.

“Dengan halal bihalal kita berharap semua kembali bersatu, karena NKRI lebih penting diatas segalanya. Semoga rekonsiliasi di Indonesia khusunya di Ciamis, dapat segera terwujud,”, katanya.

Wakil  rektor IAID bidang SDM, Ahmad Nabil Atoilah S.TH,. M. Hum, dalam sambutannya menyebutkan bahwa mari kita kaji kembali kebangsaan kita agar kita tidak kehilangan jati diri. “Jika kita tidak memiliki kapasitas yang cukup dalam keilmuan kita, maka pakailah adab dalam menyikapi persoalan termasuk dalam menyikapi polemik hasil pilpres 2019 ini”, katanya.

Sementara Kepala kesbangpol Ciamis, Andang Firman, yang hadir sebagai pembicara pada acara terebut, menyampaikan dalam paparannya bahwa pendidikan karakter Bangsa harua terus menerus dilakukan untuk menjaga moralitas Bangsa. “Ancaman narkoba, budaya , separatis masih ada , dan kita harus waspada setiap saat untuk menghadapinya,”, kataya.

Dekan Fakultas Syariah, Biro kemahasiswaan IAID, yang juga pakar sosiologi komunikasi, Dr. Sumadi, M.Ag yang hadir sebagai pembicara pada acara tersebut menuturkan antara lain bahwa perkembangan jaman tidak bisa dihindari,  kita harus menyiapkan strategi untuk menghadapinya.  Nilai-nilai budaya kita banyak yang sebetulnya dapat menjadi solusi atas persoalan-persoalan Bangsa kita. Pelajaran kebhinekaan, ada baiknya dikenalkan sejak dini, katanya.

Budayawan  Jawa Barat, H. Nurhadi, Lc yang hadir pada acara halal bihalal kebangsaan terebut mengatakan dalam paparannya bahwa konsep peneguhan kebangsaan dapat dilakukan melalui upaya tindakan  penanaman  sikap berbuat baik semata karena Allah, memberikan yang terbaik untuk orang lain, hindari sikap egois, anarkhis individualis (antipati sosial) dan percayakan bahwa orang lain juga bisa.

Empat kiat merajut Ukhuwah umat, pertama adalah dengan Harmonisasi kebangsaan melialui Tawasuth, tawazun, tasamuh. Kedua dengan Dinamisasi Umat melalui Kearifan umat, Ketegasan pejabat, kelembutan ulama. Ketiga dengan Ritmisasi Masalah Umat dengan upaya  mengindari kesenjangan sosial, hidup dalam kebersamaan,  dan menghargai orang lain.

Keempat dengan Melodisasi Tatanan Umat melalui ikhtiar
Ingat bahwa kita dijadikan khalifah oleh Allah di muka bumi, ikhlas dan syukuri bahwa kita adalah makhluk yang paling indah daripada makhluk lain serta Inspiratif dan optimalisasi SDM kita untuk menjaga lkelestarian alam sekitar dengan khasanah keilmuan yang maksimal.
(Muji)

By admin

-+=