Mataram, Skalainfo| Kementerian Komunikasi dan Informatika mengembangkan ekosistem Internet of Things (IoT) dengan menciptakan pengembang atau makers IoT lokal. Menggandeng Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), ajang IoT Makers Creation 2019 ditargetkan dapat menjaring dan memunculkan inovasi para ‘makers’ Indonesia. 

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail menyatakan keberadaan IoT akan mengubah dunia.

“IoT merupakan gabungan antara jaringan dengan aplikasi dan mengubah komunikasi tidak lagi melibatkan orang, namun langsung antar perangkat. Semua benda saling terkoneksi melalui internet dan ini mengubah wajah dunia,” Ucapnya dalam Pembukaan IoT Makers 2019 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat 26/04/2019.

Menurut Ismail, IoT memiliki banyak elemen. Salah satu elemen yang di kembangkan dengan ajang IoT Makers 2019 ini adalah aplikasi dan konten. 

“Salah satu yang paling utama adalah infrastruktur, meliputi jaringan hingga perangkat. Elemen lainnya di atas jaringan ada aplikasi, dan diatasnya lagi ada konten,” Ungkapnya. 

Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya mengatakan IoT Makers Creation menjadi realisasi salah satu pilar yang melandasi terbentuknya Indonesia IoT Forum. 

”Kami sangat fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan Indonesia memerlukan banyak makers di bidang IoT. Perlu dukungan banyak pihak untuk merealisasikan program ini sehingga dari hands-on workshop bisa masuk tahap inkubasi hingga keluar produk yang siap komersial,” Ucapnya.

Teguh menambahkan solusi IoT diperlukan untuk membantu kehidupan manusia menjadi lebih baik, sehingga solusi yang tepat guna dan bisa langsung diaplikasikan. Mencari solusi seperti ini bisa berangkat dari pengalaman hidup di sekitar, tidak perlu susah mencari idenya.

”Di Mataram ini kan habis kena gempa, bisa dibuatkan solusi IoT sensor gempa di setiap gedung atau monitoring kualitas dan ketersediaan air bersih di setiap wilayah pascagempa,” Ujarnya.

 Berlangsung di 10 Kota 

Ajang IoT Makers Creation 2019 akan berlangsung di 10 kota seluruh Indonesia. Kesepuluh kota tersebut antara lain Mataram, Bogor, Jakarta, Medan, Makassar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, dan Bandung. 

Dari setiap kota akan dipilih 25 sampai 30 tim untuk mengikuti lokakarya selama satu hari. Pelatihan akan diisi dengan Modul Kit IoT lengkap serta pengenalan dan praktik komponen perangkat. Targetnya setiap peserta bisa mengkoneksikan perangkat ke jaringan. 

Adapun jaringan yang digunakan di setiap kota berbeda-beda, menyesuaikan dengan kesediaan jaringan yang telah teregulasi oleh Kementerian Kominfo yaitu Wi-Fi dan NB-IoT.

Dalam gelaran pertama di Mataram, Nusa Tenggara Barat terdaftar 65 tim makers dengan 30 tim yang telah lolos seleksi. Setiap tim memiliki anggota yang bervariasi. Mulai dari siswa SMK, mahasiswa, dosen, hingga karyawan. 

Pendampingan pembuatan karya yang berlangsung didukung oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Nusa Tenggara Barat, Tri Budi Prayitno. Targetnya setiap tim akan menghasilkan solusi yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

IoT Makers Creation selanjutnya akan dilaksanakan di Kota Bogor pada tanggal 30 April 2019. Sementara itu, pendaftaran untuk IoT Makers Creation di Kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Malang akan diumumkan dalam waktu dekat. (Red/Team/HumasKominfo).

By admin

-+=