Oleh: BENNI RAY

Payakumbuh, Skalainfo| Bantuan berupa perbaikan infrastruktur jalan-jalan, tempat ibadah dan pembangunan lainnya di Sumatera Barat yang dirancang oleh presedium rumah kerja 01 srikandi Indonesia yang ada di Jorong Taratak Situjuah Tungkagh awalnya disambut baik warga setempat.

Bantuan yang datangnya bertepatan pada masa kampanye, selang waktu beberapa hari lagi sebelum dilaksakannya pesta demokrasi itu menuai kontroversi. Berawal dari kabar yang tersiar dari mulut ke mulut hingga munculnya pemberitaan dimedia yang tersebar secara nasional mengabarkan tentang, “Kampung Jokowi” pertama di Sumatera tepatnya di Jorong Taratak Tungkagh, Kecamatan Situjuah Limo Nagari kabupaten 50 kota – Sumatera Barat membuat masyarakat banyak tercengang, khususnya Warga Situjuah Limo Nagari.

Melihat berita tersebut membuat warga masyarakat Situjuah Limo Nagari khususnya pemuda-pemudi dan masyarakat Situjuah Tungkagh, baik yang ada dikampung dan juga yang ada diperantauan. Bahkan sebagian warga Taratak sendiri tidak terima apabila kampungnya disebut dengan “kampung jokowi”.

Mereka menyatakan bahwa “Taratak bukan kampung jokowi”. Tepat pada malam itu kamis 11 april para pemuda- pemudi beserta masyarakat Situjuah Limo Nagari, khususnya Situjuh Tungkagh melakukan aksi penolakan keras disimpang tiga Tungkagh dengan memasang dan mengarak spanduk yang ditanda tangani oleh semua lapisan masyarakat yang bertuliskan.

KAMI ATAS NAMA PEMUDA PEMUDI DAN MASYARAKAT SITUJUAH LIMO NAGARI MENOLAK JORONG TARATAK TUNGKAGH DENGAN SEBUTAN KAMPUNG JOKOWI

Pemuda-pemudi dan masyarakat Situjuah Tungkagh yang diwakili oleh Benny Rai, Joni Dukun, saudari Novelni Iska dan ratusan pemuda-pemudi beserta masyarakat lainnya menyampaikan bahwa.

“Pada dasarnya kami merasa senang dengan adanya bantuan pembangunan disetiap daerah, namun kami sebagai warga yang tergabung dalam kepemudaan Nagari Tungkagh beserta masyarakat tidak bisa menerima jika dengan adanya bantuan tersebut, Nagari kami Jorong Taratak akan dilabeli dengan “kampung jokowi”.

Seolah-olah nama baik dan harga diri kampung bisa mereka beli dengan “pitih” Ungkap seorang pemuda. Dan perlu ditegaskan bahwa kami bukan “anti jokowi” tapi ini merupakan wujud kepedulian dan rasa cinta kami terhadap Nagari.

Mengingat betapa besarnya pengorbanan dan perjuangan nenek moyang kita dahulu untuk mempertahankan dan membangun kampung ini.

Aksi penolakan kampung jokowi terjadi pada malam jum’at, tepat sehari sebelum diadakannya acara peresmian kampung jokowi ditaratak, membuat Wali Nagari dan pihak kepolisian seketika datang dan meminta agar pemuda dan masyarakat untuk menghentikan aksi dan menurunkan spanduk-spanduk yang telah dipasang.

Namun para pemuda tidak menyetujui permintaan tersebut, sampai akhirnya Kepolisian mengajak para pemuda dan masyarakat untuk membuat kesepakatan bersama pihak rumah kerja 01 Srikandi Indonesia di wakili oleh BV dikantor Wali Nagari.

Namun setelah sekian lama ditunggu saudara BV tidak kunjung tiba. Dan atas desakan Wali Nagari dan Kepolisian akhirnya pada dini hari dibuatlah kesepakatan antara pihak pemuda sebagai penuntut dan BV sebagai pihak tertuntut, pada dini hari itu diwakili oleh Datuak Tamarajo (suhai) bersama saudara lufri.

Surat kesepakatan yang berisi tuntutan pemuda dan masyarakat untuk pembatalan nama taratak dengan sebutan “kampung jokowi” dan permintaan untuk mengklarifikasi berita disemua media yang telah mempublikasikan berita

“kampung jokowi di Taratak Tungkagh” sebelum dilaksanakannya acara peresmian tersebut oleh tim rumah kerja 01 yang kabarnya juga dihadiri oleh keluarga bapak Jokowi”.

Tak sia-sia berkat kekompakan dan kerjasama yang disertai doa oleh para pemuda-pemudi dan warga, serta support dari tokoh-tokoh masyarakat Situjuah Tungkagh yang berada di rantau menuai hasil positif. Pada pagi itu jum’at 12 april secara langsung presedium 01 BV menyampaikan bahwa taratak bukan “kampung jokowi”, dan diubah menjadi program bantuan jokowi.

Dibalik bantuan tersebut banyak juga masyarakat yang bertanya dari mana aliran dana bantuan itu berasal, karna sebelumnya tidak adanya transparansi dan penjelasan konkrit dari saudara BV. Apakah dana bantuan tersebut benar langsung dari bapak Jokowi atau dana yang memang telah dikeluarkan dari APBN, atau mungkin bisa jadi dari yang itu tuh…. Allahu ‘alam. Benni Ray & Joni Dukun (Perwakilan Pemuda Pemudi Situjuh Tungkar). Red.

By admin

-+=